Pertandingan persahabatan club bola Rafael diakhiri dengan kemenangan timnya, tentu saja ini merupakan kebanggan tersendiri untuk Rafael dan timnya hari ini.
Arine melihat Rafael yang saat ini sedang berkumpul untuk melakukan briefing dengan timnya akhirnya memutuskan untuk menghampiri kembali orang tua Rafael.
"Anak siapa ini, Tante?" tanya Arine saat melihat seorang anak laki-laki yang sedang bersama Ayah dan Ibu Rafael.
"Ini mike, keponakannya Ayah Rafael. Mike beri salam ke Arine dan Nathan," ucap Noraly menjawab pertanyaan Arine sekaligus meminta Mike untuk menyapa Arine dan Nathan.
"Halo Arine and Nathan, my name is Mike. Nice to meet u guys," ucap Mike memperkenalkan diri.
"How old are u, Mike?" tanya Arine sambil mensejajarkan badannya dengan Mike.
"I'm eight years old, why you look so beautiful? Can i got your number please?" tanya Mike ke Arine yang membuat semua di sana terkekeh melihat tingkah bocah 8 tahun ini.
"Hey mike, you must got permission from me. Arine is my girlfriend," ucap Rafael tiba-tiba ikut berjongkok di sebelah Arine.
"It's impossible Rafa," ucap Mike tidak terima.
Lihat lah, anak kecil ini seperti sudah sangat dewasa diusianya yang baru menginjak 8 tahun.
"Just ask her," ucap Rafael.
"Is that true? Rafa is your boyfriend?" tanya Mike kepada Arine yang diberikan anggukan oleh Arine. Mike langsung tampak sedih seperti sedang patah hati mendengar pernyataan gadis yang baru saja ia sukai beberapa detik lalu.
"But you still can got my number, let me type for you," ucap Arine sambil mengambil alih ponsel Mike.
Mike tersenyum kemenangan mendengar perkataan Arine, ia meledek Rafael yang saat ini tampak sangat kesal.
"Ael, kamu sama adik sepupu aja kesal," tegur Ibu Rafael saat melihat anak laki-lakinya yang kesal dengan sepupunya itu.
Arine menoleh ke arah Rafael yang saat ini sedang menampakkan wajah kesalnya itu, Arine terkekeh melihat bagaimana Rafael yang cemburu dengan seorang anak kecil berusia 8 tahun.
"I'm still yours, sayang," ucap Arine sambil mencium sekilas pipi Rafael yang membuat pria itu akhirnya bisa tersenyum kembali.
Arine dan Rafael langsung berdiri, Rafael terlebih dahulu memeluk kedua orang tuanya dahulu.
Tiba-tiba tanpa Rafael sadari, seorang gadis turut berjalan dan memeluknya erat juga. Rafael tentu terkejut, ia tak mungkin mendorong gadis ini karena di sana ada orang tuanya. Namun bagaimana dengan perasaan gadisnya di sana? Ia sangat shock namun gadis itu tak ingin melepasnya, Rafael takut gadisnya kembali salah paham sekarang.
Di lain sisi Arine yang melihat gadis itu memeluk Rafael secara tiba-tiba langsung merasa terhantam bebatuan yang mengingatkannya tentang masa lalunya. Nathan yang menyadari itu langsung menggenggam erat tangan adiknya seperti memberi kekuatan padanya.
"Nia, lepasin Rafa," ucap Brian singkat saat menyadari situasi ini.
Nia yang mendengar teguran singkat dari Ayah Rafael langsung melepaskan pelukannya, yang walaupun tidak dibalas sama sekali oleh pria itu.
Rafael tanpa berkata apa-apa langsung membalikkan badannya menghampiri gadisnya yang pasti melihatnya secara langsung. Arine tampak mundur beberapa langkah tak ingin Rafael mendekat, namun ia bisa apa? Tak mungkin jika dirinya harus bertengkar di sini di depan orang tua Rafael.
"Jangan mendekat," bisik Arine dari jarak jauh agar Rafael tidak berjalan mendekatinya.
Rafael tau ini salah, tapi dirinya benar-benar tidak membalas pelukan gadis itu. Bahkan Arine pasti melihatnya, Rafael hanya diam. Tapi yang menjadi penyesalan Rafael kenapa dirinya tidak langsung mendorong tubuh gadis itu sebelum ayahnya yang menyuruh gadis itu melepaskannya. Dirinya terlalu shock dan bingung harus berbuat apa tadi, pikirannya langsung kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Teen FictionClayrine Noel Tjoe-A-On, gadis Belanda berketurunan darah Indonesia yang diwarisinya dari sang kakek yang merupakan warga Semarang. Gadis berkelahiran 27 November 2003 ini lahir di Rotterdam dan tinggal di sana bersama Orang tuanya dan Kakak laki-la...