"Lo ... mau maafin gue, kan?"Tidak ada kata yang keluar dari mulut Celine sesaat setelah Gani mengatakan hal itu.
Dia bahkan enggan menatap wajah pemuda yang kini memakai baju narapidana.
Iya, Jerome membawanya ke sel tahanan untuk bertemu Gani. Katanya untuk terakhir kali sebelum Gani benar-benar terhapus dari hidup Celine selamanya.
"Cel? Lo mau maafin gue, kan?" Pemuda itu menunduk lesu karena tak mendapat respon apapun.
Air mata Celine tiba-tiba mengalir, membuat Gani meremas tangannya sendiri.
"Setelah apa yang lo lakuin ke gue, lo masih bisa minta maaf?" Celine berdecih sinis.
"Luka yang lo gores di mental gue nggak bisa sembuh begitu aja. Luka itu masih ada selama bertahun-tahun asal lo tau," kesal gadis itu.
"Thanks, berkat ulah lo, gue nggak bisa menghadiri Wisuda kelulusan gue," air mata Celine semakin deras.
"Berkat ulah lo, gue nggak punya foto kelulusan, bahkan di buku tahunan SMA."
"Thanks banget, berkat ulah lo, gue nggak bisa mengabadikan kenangan indah bareng yang lain."
"Lo jahat, Gan!"
Gigi pemuda itu mengatup kuat, mendengar suara Celine yang gemetar menahan isakan.
Dia sangat menyesali perbuatannya.
"Lo rusak mental gue! Lo kasih trauma yang nggak bisa gue hapus dari hidup gue!"
"Maaf?" Celine tertawa remeh. "Buat semua yang lo lakuin ke gue dan orang lain, lo masih bisa minta maaf?"
Celine berdiri dari duduknya. "Gue harap lo nggak akan keluar dan busuk di dalam sini!"
Gadis itu keluar dari ruangan tempat menjenguk tahanan dengan air mata dan wajah marah.
Sedangkan Gani hanya bisa terdiam di tempatnya, menyadari kesalahan terbesar selama ini ialah menyakiti gadis yang ia cintai.
Ternyata obsesinya pada Celine membuahkan luka yang begitu dalam dan parah untuk gadis itu.
Jerome berdecak pelan sambil menghapus air mata Celine menggunakan tisyu.
Mereka kini duduk di depan kantor polisi sambil menenangkan diri.
"Udah, ngapain nangis segala? Katanya tadi nggak bakal nangis kalo ketemu dia?" Ejek Jerome.
"Gue benci banget sama dia. Kenapa dia dapat keringanan segala sih?" Protes gadis itu.
Gani sudah mendekam di penjara selama 5 tahun karena kasus yang beruntun.
Seharusnya pemuda itu mendapat hukuman 7 tahun penjara, tapi mendapat keringanan karena sikap baiknya selama di dalam sana.
Pemuda itu akan bebas dalam waktu dekat.
"Lagian meskipun dia keluar nanti, dia masih bebas bersyarat," Jerome membelai rambut Celine. "Nggak usah khawatir, kan ada gue."
Celine menghela napas dan membuang muka.
Jerome, pemuda itu benar-benar menyebalkan.
Dia tahu semua tentang Celine, tapi Celine tidak tahu banyak tentang pemuda itu.
"Kita pulang, terus ambil toga punya lo," ajak Jerome.
Celine mengerutkan kening, bingung. "Ngapain?"
"Ada cara lain biar lo punya potret wisuda selain pake kamera," kata Jerome.
🏮🏮🏮
Celine menoleh kanan dan kiri saat Jerome membawanya ke suatu tempat, dimana itu banyak orang dan Celine memakai toga wisudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNITES
Novela Juvenil(Tersedia Versi eBook) Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangannya saja. Jaglion, si cowok paling sadis 'katanya'. Bukan hanya wajahnya yang...