Chapter 05

34.8K 2.8K 70
                                    

Happy Reading🌻

Pagi ini Elang nampak bingung dengan dirinya sendiri, lebih tepatnya saat dirinya bangun tepat pukul 11 malam.

Hal yang membuatnya shock adalah saat otaknya dipaksa memutar rekaman kejadian kemarin sore.

"Shit."

Kembali umpatan itu keluar dari bibirnya. Harus bagaimana sekarang. Dia merasa malu jika nanti bertemu dengan Sean.

Apa dia harus berpura-pura melupakan kejadian kemarin sore seakan tidak pernah terjadi sesuatu pada mereka berdua?

Entahlah, dia setengah sadar saat mencium Sean dan semua itu karena pengaruh alkohol.

"Babu lu tuh." Tepukan pelan di bahunya mampu membuyarkan lamunan Elang.

"Apaan?"

"Babu lu," ulang Eros sambil menunjuk Sean yang baru saja datang memasuki gerbang SMA.

Glek!

Elang menelan ludahnya kasar saat Sean hanya melewatinya begitu saja. Namun, yang menjadi fokusnya kali ini adalah bibir mungil pemuda itu.

Dia jelas melihat bibir mungil itu sedikit membengkak. Apa dia seganas itu kemarin?

Tapi bibirnya juga sama bengkaknya, malah terlihat seperti bekas gigitan. Apa itu Sean yang melakukannya?

"Gila," desis Elang dengan cepat menyusul Sean, meninggalkan teman-temanya yang menatapnya heran.

"Aneh banget temen lu," ucap Gibran sambil menoyor pelan kepala Eros.

"Temen lu juga nyet." Tak mau kalah, Eros pun menoyor balik kepala Gibran.

"Si pantek, sini lu!"

"Lu duluan yang mulai!"

***

"Yan," panggil Elang sambil menahan pergerakan Sean.

"Apaan?" sewot Sean tak santai.

Mood nya tiba-tiba hancur saat melihat wajah Elang, yang otomatis mengingatkan Sean pada kejadian kemarin sore.

Sedangkan Elang nampak salah tingkah, apalagi dirinya dan Sean kini menjadi pusat perhatian.

"Ikut gue!"

Dengan spontan Elang menarik tangan Sean menjauh dari banyaknya orang yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya.

Mereka kini sudah berada di atas rooftop sekolah. Sean menatap malas Elang. Dia masih kesal pada laki-laki itu.

Kesal karena first kiss nya dicuri, dan juga kesal karena gagal menemukan kalung berharganya.

"Soal kemarin," jeda Elang mulai mengeluarkan suara. "Maaf."

"Maaf pala lu! Gak ada, lu udah ambil first kiss gue!" tolak Sean dan memalingkan wajahnya.

Elang menghembus napas kesal, dengan terpaksa membalikkan wajah Sean agar menghadapnya.

"Itu juga first kiss gue, bego."

"Gak percaya. Pokoknya gak mau tau, balikin first kiss gue!"

"Kalo gitu lu juga balikin first kiss gue!" balas Elang tak mau kalah.

Kedua pasang mata itu saling tatap satu sama lain, mencerna kalimat yang baru saja mereka lontarkan.

"BODOH!" kompak keduanya.

Bagaimana bisa first kiss dikembalikan, ck ada-ada saja, pikir keduanya jengah.

"Karena lu udah ambil first kiss gue, jadi lu yang harus jadi istri gue," ucap Elang yang mampu membuat Sean kicep.

Confidential (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang