Happy Reading🌻
"Ahhkh," desahan spontan itu keluar dari bibir Sean saat Elang entah sengaja atau tidak mencubit cukup kuat sebelah putingnya.
"Anjir lah tetek gue sakit banget lu cubit. Keluarin gak tangannya!" kesal Sean sambil menatap garang Elang, laki-laki yang sedari sore hingga larut malam ini bersama dengannya.
Seolah tuli, Elang tak mengindahkan perintah Sean, terbukti dengan kini tangan lelaki itu semakin menjadi mengusap pelan salah satu puting merah itu.
"Jangan mulai deh, lu kira itu mainan apa?" jengah Sean saat merasakan tangan Elang semakin memainkan kedua putingnya.
"Gemes Yan," ucap Elang tanpa beban sambil menatap Sean dengan polos.
"Emhh," lenguh Sean dengan wajah memerah padam. "Keluarin gak!"
"Enggak!" tolak Elang masih kekeuh dan asik dalam aktivitasnya mencubit puting Sean.
"Sakit anjir. Tete gue bukan mainan yang bebas lu cubit-cubit kayak gitu."
Sean mendengus sebal dan dengan kasar mencoba mengeluarkan tangan Elang dari bajunya, dan berhasil.
"Liat nih udah jam berapa," kesal Sean menunjukan jam di ponselnya.
Elang menghembuskan napas pelan dan menelusupkan kepalanya di ceruk leher Sean, mulai mengecup basah leher pemuda itu.
"Tadi ngomong apa aja sama si Satria?" tanya Elang pada akhirnya dengan raut wajah kesal yang kentara.
"Ya gitu, ngomongin soal hubungan kami," jawab Sean acuh tak acuh.
Tangan Elang bergerak menyingkap kaos putih yang Sean gunakan hingga perut rata nan mulus itu terlihat jelas.
Tangan Elang kini sudah berada di atas permukaan perut rata itu, melakukan gerakan mengusap, memutar penuh sensual.
"Lu beneran gak suka sama dia, kan?" tanya Elang selalu ingin memastikan jika Sean tidak menyukai kakaknya itu.
"Enggak Elang, harus berapa kali gue bilang," jawab Sean sambil memainkan rambut Elang.
Tanpa bisa Elang cegah, senyumnya mengembang dengan sangat lebar. Tanpa mau mengucapkan apa-apa lagi kini posisi kepala Elang berubah menjadi berada di atas dada Sean.
"Awhh, sakit bego," ringis Sean tiba-tiba saat merasakan sakit di bagian dadanya karena Elang yang menggigitnya.
"Gue mau ini," ucap Elang sambil menjilat puting Sean yang tercetak cukup jelas di atas permukaan kaos putih itu.
"Jangan, nanti lu kecanduan," larang Sean segera menutup dadanya dengan tangan.
Elang mendengus. Namun tanpa diduga lelaki itu dengan tiba-tiba memasukan kepalanya ke dalam kaos Sean.
"Elanggg," pekik Sean tak habis pikir dengan kelakuan Elang yang semakin menjadi itu.
Kepala Elang berada di dalam kaos Sean sampai sebuah rasa dingin menerpa kulit dada pemuda itu.
"Bangke lu Lang ahhk," maki Sean.
"Yan, boleh kan yaaa?"
"Percuma juga anjing gue larang, orang lu udah ngedot," kesal Sean dengan tatapan matanya tertuju pada Elang yang tengah menghisap putingnya.
Kaos yang Sean gunakan itu cukup besar, maka dari itu kepala Elang muat masuk ke dalam.
Pluk!
Elang melepaskan hisapannya dengan tiba-tiba, lalu keluar dari dalam kaos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (END)
Teen Fiction⚠️ BL LOKAL Sean Wilson terlibat dalam insiden dengan seorang lelaki mabuk di tengah jalan. Namun, tanpa disadari ia meninggalkan barang berharga di tempat kejadian yang akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. "Kita gak pacaran, tapi lu punya...