Chapter 43

22.7K 1.9K 163
                                    

Happy Reading🌻

"ANJIR, BOS GUE UDAH NIKAH COY!" pekik Eros dengan hebohnya, menatap bahagia pasangan suami istri di depan sana.

"LANG, JANGAN LUPA AJARAN GUE NANTI MALEM LU PAKE! DIJAMIN BINI LU BAKAL DESAH!" teriak Marvel tanpa rasa malu.

Acara yang terbilang dadakan itu cukup meriah, yang dihadiri oleh orang-orang penting saja.

Oma Rima, wanita paru baya itu kini terlihat bahagia, terlihat dari aura wajahnya.

Semua ini terasa seperti mimpi bagi mereka, termasuk sepasang suami istri baru yang kini tengah saling tatap satu sama lain.

Jika yang lain tengah menikmati acara pernikahan ini, berbeda dengan satu pria yang tengah duduk dengan wajah datarnya.

Kedua tangannya terkepal kuat di bawah meja saat matanya melihat tawa dan raut wajah bahagia Elang.

"Harusnya gue yang ada di posisi itu."

Ingin rasanya Satria mengacaukan pernikahan ini. Tapi itu akan percuma karena sekarang ini status Sean sudah menjadi istri sah dari Elang, adiknya.

"Relakan dia." Sebuah usapan pelan di bahunya dengan suara lembut Jesslyn memasuki gendang telinga Satria.

Satria menghembuskan napas kasar dan mengalihkan fokusnya ke arah lain.

"Gak semudah itu Ma."

Jesslyn ikut duduk di dekat Satria. Matanya menatap dalam putra sulungnya itu.

"Jangan melakukan sesuatu yang akan membahayakan diri kamu sendiri, Satria!" peringat Jesslyn dengan suara lembutnya.

"Mama gak mau kamu melakukan hal bodoh yang akan mempermalukan diri kamu dan keluarga kita."

"Cih, terus aku harus biarin Elang bahagia sedangkan aku sendiri menderita?" decih Satria bertambah kesal.

"Biarin Elang bahagia. Dia sudah cukup menderita selama ini." Jesslyn menatap Satria mencoba memberi pengertian.

"Arghh, Mama sama aja." Satria segera bangun dari duduknya, lalu melenggang pergi meninggalkan pesta.

Jesslyn menatap punggung Satria yang mulai menjauh dari pandangannya, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Elang juga anak Mama."

"Mama sayang kalian berdua."

Balik lagi pada sepasang suami istri yang kini tengah sibuk menyalami setiap tamu yang datang.

"Lang, badan gue pegel anjir. Dari tadi berdiri mulu," gerutu Sean dengan wajah menekuk kesal.

"Sama. Ini mah melebihi upacara bendera anjir," sahut Elang tak kalah kesal.

"Udahan aja yuk. Kita kabur aja," saran Sean, menatap ke sekeliling. Tamu yang datang sudah mulai sedikit.

Elang mendengus malas. "Nanti Oma marah. Mau lu tanggung jawab?"

"Ck, gampang itu mah. Oma di kasih semangkok bakso juga langsung kicep," ucap sean dengan memegang pinggangnya yang terasa semakin kebas.

"Eh, pada lagi ngomongin apa nih pasutri baru. Pasti lagi briefing buat nanti malem pertama ya," ucap Marvel tiba-tiba datang dengan wajah tengilnya.

"Jadi gimana nih, udah nentuin mau pake gaya apa aja?" timpal Kevin dengan menaik turunkan alisnya.

"Apa sih lu asu," dengus Elang menatap teman-tamannya sebal.

Kompak kelima temannya tertawa pelan saat melihat wajah merah Elang.

"Ciaahh pake malu segala," ledek Eros dengan menepuk pelan bahu Elang.

Confidential (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang