Happy Reading🌻
BRUK!
"DIMANA IYAN?" murka Satria sambil mencengkram erat kerah seragam yang Elang kenakan.
"LU BAWA DIA KEMANA HAH?"
Elang menjilat darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. Dia tak menyangka ternyata Satria bisa senekat ini.
"Jawab Elang! Dimana Iyan?!" tekan Satria masih mencengkram erat kerah seragam Elang.
"Jawー"
BUGH!
Ucapan Satria terhenti saat Elang tanpa segan lagi menonjok kuat wajah Satria. Dengan gerakan cepat dia bangun dari posisinya dengan mata menatap tajam kakak sialannya itu.
BUGH!
Kembali Elang melayangkan bogeman di wajah Satria, sampai Satria kelimpungan menerima itu semua.
Wajah keduanya sudah merah padam dengan aura permusuhan yang terlihat di mata mereka. Semua mata masih diam mematung melihat kejadian langka itu.
Pagi-pagi seperti ini mereka di kejutkan dengan kehadiran Satria yang langsung melayangkan bogeman pada Elang.
Elang kini balik mencengkram erat kerah baju yang Satria gunakan. "Dia milik gue, ngapain lu cari dia hah?" geram lelaki itu dengan bola mata menatap tajam sang kakak.
Satria berdesis sinis menatap Elang, seolah sedang meremehkan apa yang lelaki itu ucapkan.
"Lu jangan mimpi bisa dapetin dia," sinis Satria dengan menepis kasar cengkraman di kerah bajunya.
Kini giliran Elang yang menyunggingkan senyum miring menatap Satria. "Lu butuh bukti?" tantangnya dengan suara datar.
Satria kembali tersenyum meremehkan ucapan Elang. "Buktiin sekarang juga!"
Baiklah, dengan senang hati Elang akan menunjukan bukti jika Sean adalah miliknya.
"Setelah lu liat ini, gue harap lu sadar dan langsung jauhin dia."
Setelah mengatakan itu, tangan Elang bergerak membuka satu-persatu kancing baju seragamnya.
Semua mata masih memperhatikan itu semua, dan Elang yang sadar akan hal itu mengalihkan tatapannya pada mereka.
"Pergi!"
Satu kata dengan penuh penekanan dan tatapan tajam dia layangkan mampu mengusir mereka tanpa bantahan.
Namun kelima teman Elang masih tetap berada di dalam kelas, jaga-jaga jika terjadi perkelahian hebat antara dua manusia itu.
Setelah mereka pergi, Elang kembali melanjutkan membuka kancing seragamnya.
"Lu liat ini?" tunjuk Elang dengan bangga dan wajah sombongnya menunjukan tiga buah kiss mark di tubuhnya yang dia dapatkan dari Sean tadi pagi.
Satria nampak mematung. Kepalanya dia gelengkan seolah menyangkal itu semua.
"Gak mungkin. Gue yakin itu bukan dia yang buat!" bantah Satria dengan urat amarah semakin terlihat jelas.
Elang mengedikan bahu dengan kembali menutup karya Sean di tubuhnya.
"Lu harusnya sadar diri, dari awal Sean udah nolaー"
BUGH!
"Diam bajingan!"
"Lu udah apain dia hah? Dimana Iyan sekarang? Bangsat lu," murka Satria dan kembali menyerang Elang dengan membabi buta.
Dengan kompak kelima teman Elang memisahkan adik dan kakak itu, ketika Elang juga akan bergerak menyerang Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (END)
Teen Fiction⚠️ BL LOKAL Sean Wilson terlibat dalam insiden dengan seorang lelaki mabuk di tengah jalan. Namun, tanpa disadari ia meninggalkan barang berharga di tempat kejadian yang akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. "Kita gak pacaran, tapi lu punya...