Chapter 29

20.1K 1.8K 48
                                    

Happy Reading🌻

"Makasih buat hari ini," ucap Satria tulus sambil tersenyum manis menatap Sean.

Sean menganggukkan kepalanya. "Thanks juga udah traktir gue makan. Gue masuk dulu ya."

"Tunggu!"

Satria menatap Sean dalam, seolah ada yang ingin dia ungkapkan pada pemuda itu.

"Apa?"

"G-Gue mau..."

Satria mendekatkan wajahnya untuk mengikis jarak di antara mereka. Sean yang menyadari hal itu segera menjauh dengan ekspresi terkejut.

"HUACIMMM!"

"..."

Hampir saja bibir Satria menyentuh bibir Sean, namun gagal saat suara bersin yang sangat menggelegar itu terdengar. Entah dari mana suara itu berasal, karena di sana tidak ada orang selain mereka berdua.

"Gue masuk dulu," ucap Sean cepat dan segera masuk ke dalam apartemennya.

Satria menghembuskan napas kasar. Dia menatap sekeliling, mencari sumber suara yang sudah menggagalkan rencananya.

Namun nihil, dia tidak melihat siapa pun di dasa. Dengan langkah kaki berat dan wajah muram, Satria melangkah meninggalkan apartemen Sean.

Sedangkan orang yang sudah mengeluarkan suara bersin buatan yang sangat kencang itu, mulai keluar dari tempat persembunyiannya.

"Bangsat, untung gak kecolongan," umpat Elang sang pelaku sambil menggeram kesal saat mengingat kejadian barusan.

"Kampret emang si Satria."

Elang dengan gerakan cepat melanjutkan langkahnya mendekati pintu apartemen Sean, dan tanpa susah payah dia sudah berhasil masuk ke dalam.

Matanya mencari sosok pemuda yang sedari tadi susah sekali dia hubungi, dan tenyata pemuda itu malah asik jalan berdua dengan kakaknya.

"Ck, harusnya gue kurung aja dia biar gak kelayapan," gerutu Elang kesal.

Ceklek!

"Yanーwooww!" ucapan Elang terganti dengan suara decak kagum saat matanya melihat pemandangan yang cukup membuatnya horny.

"SI ANJIR! TUTUP GAK MATA LU!" teriak Sean dengan segera menutup tubuh bagian atasnya mengunakan baju yang baru saja dia buka.

"Gak mau, ngapain juga gue harus tutup mata? Orang gue udah liat," ucap Elang sambil tersenyum miring dan mulai berjalan mendekati pemuda itu.

"Lagian kita sama-sama cowok. Apa yang perlu lu maluin?" tanya balik Elang sambil menaik-turunkan alisnya menggoda.

Tiba-tiba ide jahil muncul di benak Sean. Pemuda itu tersenyum penuh arti.

"Elang, look at me please." Sean dengan sengaja menurunkan sebelah bajunya dan menampilkan sedikit dadanya.

"..."

"Uhhhk," lenguh Sean semakin menggoda. Hal itu berhasil membuat Elang mematung dengan menelan ludahnya kasar.

Sean tersenyum puas saat melihat jakun Elang yang bergerak naik-turun.

"HAHAHA MESUM LU DUGONG!" tawa Sean dan segera berlari masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Elang yang tengah menggeram kesal.

"SEANNN! TANGGUNG JAWAB GAK LU!"

"GAK MAU WLEE!"

Sean di dalam kamar mandi sana tengah tertawa puas, ternyata seru juga menjahili Elang.

Confidential (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang