Chapter 19

22.2K 1.8K 46
                                    

Happy Reading🌻

Kedua pasang mata itu saling menatap tajam satu sama lain. Jalanan yang sepi menjadi tempat dimana dua kubu tengah berhadapan dengan jarak 10 meter jauhnya.

Elang yang berperan sebagai pemimpin dari kubu yang dia bawa, sedangkan di depan sana Kenzo yang juga sebagai pemimpin dari kubu yang dia bawa.

Saat pulang sekolah tadi, tiba-tiba Kenzo beserta kawan-kawannya menghadang jalan yang biasa Elang lewati bersama kelima temannya.

"Lu yakin gak dapet info kalo kita diajak adu jotos?" tanya Marvel pada Kevin yang berdiri di samping kirinya.

"Kagak. Udah berapa kali gue bilang, si Kenzo atau pun anggotanya gak ada yang bilang mau ngajak war," jelas Kevin.

"Lagian si Kenzo baru pulang dari rumah sakit pun belagu mau ngajak berantem," dumel Gibran dengan membuang bekas permen karet yang sedari tadi berada di dalam mulutnya.

"Jangan suudzon dulu. Siapa tau dia mau ngucapin terima kasih karena kita waktu itu bantuin dia," timpal Eros.

Elang melangkah seorang diri mengikis jarak, begitu pun dengan Kenzo yang juga mulai melangkah mendekati Elang.

Elang menaikan sebelah alisnya dengan raut wajah datar andalannya. Dia tidak bisa baku hantam tanpa alasan yang jelas.

"Sean, cowok yang gue suka. Gue harap kali ini lu jangan rebut dia dari gue," jelas Kenzo mengeluarkan suaranya.

Elang tiba-tiba tersenyum menyeringai. Memang kapan dan hal apa yang Elang rebut dari Kenzo.

"Dan untuk kali ini juga gue gak bakal biarin apa yang udah jadi milik gue, lu ambil," jawab Elang datar.

Jika karena Sean mereka harus adu jotos, maka Elang rela jika harus melakukan itu semua. Bila perlu sampai darah titik penghabisan.

"Maksud lu apaan? Sean bukan milik lu, sialan!" sentak Kenzo terbawa emosi.

"Lu gak liat, waktu itu gimana dia nurut banget sama gue?" jawab Elang kembali menyeringai.

Untuk kali ini Elang benar-benar rela jika harus baku hantam sampai teler pun demi mempertahankan Sean.

"Untuk kali ini dia punya gue, dan gue yang pertama kali nemuin dia. Jadi bukan gue yang rebut dia dari lu, tapi emang Sean punya gue," jelas Elang sekali lagi.

"Gue! Sean orang yang gue suka. Untuk kali ini gue gak mau kalah lagi sama lu," desis Kenzo semakin menjadi.

Sedangkan di belakang sana, ada teman-teman yang memperhatikan interaksi keduanya dengan bingung.

"Lagi ngomongin apa sih?" kepo Marvel semakin memasang telinganya baik-baik.

"Lagi runding dulu kali," sahut Gibran jengah. Dirinya sudah pegal sedari tadi hanya berdiri.

Balik lagi pada sang ketua yang semakin memanas. Tiba-tiba Kenzo mencengkram kuat kerah seragam Elang.

"Gue gak akan biarin lu rebut dia dari gue!" marah Kenzo yang dibalas senyum miring oleh Elang.

BUGH!

"WOI, MAKSUD LU APA?!" teriak Aksa tak terima saat Kenzo berhasil membogem wajah Elang.

Elang mengangkat tangannya pada kelima temannya, mengode agar mereka tidak ikut campur untuk urusan yang satu ini.

"ONE BY ONE!" teriak Elang lantang dengan emosi yang memuncak.

Detik itu pulang baku hantam pun terjadi, dengan para anggota dari masing-masing kubu yang hanya mendukung sang jagoan masing-masing.

Confidential (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang