Happy Reading🌻
PLAK!
Suara tamparan keras begitu nyaringnya terdengar di sebuah ruangan. Tamparan keras itu mendarat di pipi Elang, dan sang pelaku yang tak lain adalah Morgan.
"Apa yang kamu inginkan sebenarnya Elang? Sudah cukup kamu membuat keluarga ini malu!"
Morgan menatap tajam putra bungsunya yang terpaksa harus dia bawa pulang ke rumah keluarga Reymorgen.
"Elang mau Sean. Elang mau ambil Sean," sentak Elang dengan membalas tatapan mata itu tak kalah tajam.
Morgan tertawa hambar. "Kamu itu tidak pantas menjadi pendamping Sean. Apa yang sudah kamu persiapkan untuk bisa menjadi suaminya?"
"Lihat Abangmu, dia sekarang sudah sukses dan sangat pantas untuk menjadi bagian dari keluarga Wilson."
"Sedangkan kamu, kerjaan kamu hanya bisa mempermalukan keluarga, berbuat ulah, berbuat kerusuhan. Apa itu pantas untuk mejadi calon suami dari putra tunggal keluarga Wilson yang sangat terpandang?"
"Pikir pakai otak!" ucap Morgan dan tanpa segan menoyor kepala Elang dengan cukup kasar.
Sedangkan Elang hanya diam membatu. Jadi selama ini dia dipaksa untuk bekerja seperti yang Satria lakukan saat ini, itu demi agar memantaskan diri untuk bisa menjadi calon suami dari putra tunggal keluarga Wilson.
Oh shit.
Haruskah sekarang Elang benar-benar mundur dan kalah dari kakaknya?
Dan haruskah sekarang ini Elang merutuki semua kebodohannya?
Tapi balik lagi, Elang tidak menyukai dan tertarik dengan dunia perbisnisan atau perusahaan seperti yang Satria dan papanya kerjakan.
"Elang punya banyak kafe. Kalo perlu, sekarang ini juga Elang bisa ngelamar Sean atau langsung nikahin dia tanpa ngabisin uang Papa."
Morgan menatap Elang remeh, seolah apa yang putra bungsunya ucapkan itu hanya bualan semata.
"Dulu kamu yang nolak dia dan mempermalukan saya di depan orang tuanya. Sekarang kamu mau rebut dia dari abangmu sendiri?" ucap Morgan dengan bahasa formalnya.
"Dulu Elang gak tau orang yang mau di jodohkan sama Elang itu Sean, tapi seー"
"Tapi sekarang kamu sudah tahu, dan berlagak mau rebut dia dari Satria. Begitu hah?" potong Morgan cepat dengan urat amarah yang memuncak.
"Cukup Elang! Kamu mempermalukan keluarga ini. Biarkan Satria yang menjadi calon suami Iyan!"
Jelas Elang membantah itu semua. Dia tidak ingin kehilangan Sean begitu saja. Cukup kebodohannya di masa lalu yang membuat semuanya begitu runyam, dan sekarang dia tidak ingin melakukan hal yang sama seperti dulu.
"Gak, Sean punya Elang. Satria gak boleh jadi suami ataupun milikin Sean."
PLAK!
"CUKUP!"
"SAYA BILANG CUKUP KAMU MEMBUAT MASALAH!" ucapan keras itu memasuki gendang telinga Elang.
"ELANG CUMA MAU SEAN!" bentak Elang tak mau kalah dan hendak pergi dari sana, dengan keadaan hati membawa rasa sakit dan juga pipi memar kembali merasakan sakitnya tamparan keras Morgan.
Apa Morgan tak melihat bagaimana keadaan Elang saat ini?
Di wajahnya jelas terlihat banyak luka lebam yang tak kunjung mereda karena selalu saja mendapatkan luka baru, dan sekarang dua tamparan keras dia rasakan kembali di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (END)
Teen Fiction⚠️ BL LOKAL Sean Wilson terlibat dalam insiden dengan seorang lelaki mabuk di tengah jalan. Namun, tanpa disadari ia meninggalkan barang berharga di tempat kejadian yang akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. "Kita gak pacaran, tapi lu punya...