Happy Reading🌻
Sekarang sudah jam istirahat, dan seperti biasa Sean selalu berada di kantin.
"Lu kasih Elang apaan Yan, sampe dia bisa anteng begitu?" bisik Marvel pada Sean.
Sean melirik Elang melalui ekor matanya, lalu mengedikkan bahu acuh.
"Sesajen," jawab Sean singkat dan kembali menyuapi makanan ke dalam mulutnya.
Kelima teman Elang awalnya kasihan dengan nasib Sean. Mereka takut Elang melampiaskan amarahnya pada pemuda itu. Namun tidak di sangka justru Sean mampu menenangkan Elang.
"Ngapain lu bisik-bisik?" sentak Elang saat melihat interaksi Marvel dan Sean yang mampu membuatnya kembali kesal.
"Enggak, itu Lang tadi Bu Diana nanyain Sean," sangkal Marvel, segera menjauhkan tubuhnya dari Sean.
"Gak makan lu?" tanya Aksa saat melihat Elang yang hanya memesan minuman.
Elang menggeleng pelan. "Gak."
"Elang sayang, kok kamu gak jemput aku ke kelas sih?" rengek Farel.
Deg!
Jantung Sean seakan berhenti berdetak, saat dirinya mendengar suara yang sudah tak asing di telinganya.
Matanya yang semula fokus menatap makanan, kini berganti menatap orang yang baru saja berucap alay.
Sean meremas gagang sendoknya dengan kuat. Kedua bola mata itu menatap tajam seseorang yang pernah berarti dalam hidupnya.
Farel, sebuah nama yang masih Sean ingat sampai sekarang. Shit, jangan bilang jika Farel yang dijodohkan dengan Elang.
Jika itu benar, mulai saat ini juga Sean akan dengan suka rela mengikuti kemauan lelaki itu untuk menjauhkannya dari Farel.
"Heh cupu! Ngapain lu duduk disitu? Minggir!" Rupanya Farel tidak mengenali dirinya. Ini akan lebih mempermudah rencana Sean.
"Di sana masih ada bangku kosong," tunjuk Sean dengan mimik wajah ramah.
"Siapa lu berani nyuruh gue? Minggir!" sentak Farel semakin kesal.
Seluruh atensi penghuni kantin sudah tertuju pada mereka. Sean dengan santai menyeruput minuman miliknya.
Lalu dia bangun dari duduknya. "Ya udah nih, ambil bekas gue," sarkas Sean dengan penuh penekanan.
Meskipun merasa dipermalukan, namun Farel tetap duduk di kursi yang tadi Sean duduki.
"El, aku mau ngomong sama kamu," ucap Sean dengan suara sedikit dimanjakan.
Tangannya menarik ujung seragam Elang yang sedikit keluar, sedangkan lelaki itu dengan senang hati beranjak dari duduknya.
"Loh, kamu mau kemana sayang?" Suara Farel kembali terdengar.
Sean dengan cepat menarik Elang, saat Farel akan menyentuh tangan lelaki itu. Bisa kena amuk lagi dirinya jika Farel kembali menyentuh Elang.
Sedangkan Elang, lelaki itu tengah mati-matian menahan senyum saat melihat tingkah Sean. Apalagi tadi dia mendengar nama panggilan yang Sean ucapkan untuknya.
"Ck, dia siapa sih?" tanya Farel sambil menatap kesal kepergian mereka.
"Vitaminnya Elang," jawab asal Kevin dengan santainya, tak memperdulikan raut wajah Farel yang semakin suram.
"Gue saranin buat lu, mending lu mundur dari sekarang. Elang bukan cowok yang gampang luluh," saran Marvel ikut bersuara.
"Nah bener, dari pada nanti lu makan hati mulu," timpal Eros.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (END)
Teen Fiction⚠️ BL LOKAL Sean Wilson terlibat dalam insiden dengan seorang lelaki mabuk di tengah jalan. Namun, tanpa disadari ia meninggalkan barang berharga di tempat kejadian yang akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. "Kita gak pacaran, tapi lu punya...