Happy Reading🌻
Di dalam rumah megah keluarga Wilson nampak cukup ramai karena kedatangan keluarga besar Reymorgen.
Saat ini si malaikat kecil Haider tengah kedatangan cukup banyak tamu yang mengunjungi dirinya.
Bayi mungil itu terlihat sangat aktif, dengan gerakan mata mulai bisa bermain melirik ke sana kemari.
Tapi ada yang unik dari bayi mungil itu, di mana dia pelit sekali untuk tertawa atau hanya sekedar tersenyum.
Jika pun bisa menampakan senyum terbit di bibirnya, itu pun harus melakukan kerja keras dulu entah itu melucu atau yang lainnya.
"Emmmmuachhh." Suara decapan bibir Satria yang terus memberikan kecupan di wajah Haider yang nampak tak bisa diam.
"Kecil banget sih ini mukaaa," gemas Satria dengan menusuk-nusuk pelan pipi Haider yang nampak sesekali bergerak aktif.
"Jangan di gituin Kak, nanti pipinya ada lesungnya," bisik seorang pemuda di dekat telinga Satria.
Satria melirik pada sang pelaku yang tak lain adalah Lio, yang sudah lama berada di sisinya. "Kata siapa?" tanya Satria dengan menaikan sebelah alisnya.
Lio, pemuda itu nampak berpikir sesaat sebelum kemudian menggeleng polos.
"Gak tau, pernah denger aja," jawab gamblang Lio mampu membuat Satria mendengus kasar.
Sudah biasa jika Lio seperti itu. Kadang sikap Lio selalu berhasil membuat Satria gemas dan geram dalam waktu yang bersamaan.
"Gak jelas lu," dengus Satria dengan kembali terfokus pada Haider yang sedari tadi hanya diam menyaksikan.
Lio mencabikan bibirnya dengan sedikit menjauh dari Satria. "Kenapa Kak Satria belum punya anak sedangkan ayahnya Haider udah punya Haider. Padahal kan lebih tua Kak Satria dibandー"
"Berisik lu! Bibir lemes lu kayaknya harus gue cocoin cabe lagi deh," sanggah Satria memotong celotehan Lio.
Lio langsung merapatkan bibirnya kuat tidak mau mengambil resiko, karena dia tahu arti dari cabe yang Satria maksud.
"Kan aku cuma nanya," gumam Lio.
"Ya lu pikir aja lah, gimana gue mau punya anak. Nikah aja belum," dengus Satria kepalang kesal.
"Iya nikahnya belum, tapi praktek bikin anaknya udーhemft!"
"Gue cocolin cabe beneran lu ya!" ancam Satria dengan membekap mulut lemes Lio menggunakan telapak tangannya.
Satria menatap sekeliling yang nampak tengah fokus pada urusan masing-masing. Helaan napas lega keluar dari mulut Satria dengan tatapan mengintimidasi dia layangkan untuk Lio yang nampak mengerjapkan bola matanya.
"Gue jual juga lu lama-lama," desis pelan Satria yang langsung mendapat gelengan kepala cepat dari Lio.
"Orang Kakak udah beli akーhemft!"
Untuk kali ini bukan lagi telapak tangan yang membekap bibir Lio, melainkan bibir Satria sendiri yang menutup bibir mungil pemuda itu.
Kedua bola mata Lio terbuka lebar menatap kosong ke depan sana. Apa yang dia takutkan akhirnya terjadi juga.
"Shhh."
Suara ringisan dan decapan berhasil tercipta saat Satria sudah berhasil menjauhkan wajahnya.
Satria mengulurkan tangannya untuk mengusap pelan bibir basah Lio.
"Kak," ucap Lio dengan menggigit bibir bagian dalamnya, saat Satria melakukan hal gila di dekat keluarga besar lelaki itu.
Satria berdesis pelan dengan kembali fokus pada si kecil Haider yang mungkin melihat dengan jelas adegan dewasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential (END)
Teen Fiction⚠️ BL LOKAL Sean Wilson terlibat dalam insiden dengan seorang lelaki mabuk di tengah jalan. Namun, tanpa disadari ia meninggalkan barang berharga di tempat kejadian yang akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. "Kita gak pacaran, tapi lu punya...