Chapter 33

20.8K 1.8K 52
                                    

Happy Reading🌻

"Gue gak tahan Yan ahhs," desah Elang semakin menjadi, wajah dan telinganya semakin memerah.

Kedua tangan Elang menekan pinggang Sean hingga di bawah sana semakin terasa mengeras. Sean menggigit bibir bawahnya menahan desahan yang semakin terasa ingin keluar.

Sean menjatuhkan kepalanya di atas pundak Elang, dan detik itu pula Sean mulai menghisap kuat leher lelaki itu demi menahan desahannya yang akan keluar.

"Eungghhk, Yan shhh," desah Elang tak karuan. Sebelah tangannya sudah merayap masuk ke dalam baju yang Sean gunakan.

Dia mencari benda kecil kesukaannya, dan setelah ia berhasil mendapatkannya, Elang segera mencubit gemas puting pink itu.

"Eunghk," lenguh Sean lolos dengan mengigit bahu Elang pelan.

Elang membulatkan matanya saat Sean bergerak gelisah di atas tubuhnya, hingga menimbulkan gesekan yang penuh kenikmatan.

"Ughhh, Yan ahh, gueh benerh gakh kuat," ucap Elang susah payah, dengan cepat dia memindahkan tubuh Sean untuk duduk di atas kasur.

Elang, lelaki itu segera berlari masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Sean menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan napas terengah-engah.

"Lucu," gumam Sean sambil tersenyum kecil saat melihat wajah merah Elang.

Ting!

Sebuah suara notifikasi berbunyi, dengan perlahan Sean mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Satu pesan masuk dari Satria yang menanyakan keberadaan dirinya. Sean segera menyimpan kembali ponselnya dan memutuskan untuk membalas pesan dari pria itu besok pagi.

"YAN, TOLONG AMBILIN HANDUK GUE!"

"Bentar," jawab Sean dan kembali turun dari ranjang untuk mengambilkan Elang handuk.

Tok... Tok...

"Masuk! Gue lagi berendem."

Sean tersenyum, dan dengan senang hati dia masuk ke dalam kamar mandi.

"Nih, gue simpen di sini," ucap Sean dan segera menyimpan handuk itu di tempat biasa.

Lalu kaki Sean melangkah mendekati Elang yang masih berendam di bathtub.

"Mau gue bantu gak?"

Elang menatap kesal Sean dengan wajah yang kembali memerah. Apa sedari tadi Sean sengaja menggodanya? Baiklah. Jika Sean yang terus memulai, maka jangan salahkan Elang jika dirinya membalas.

"Boleh. Bantu kocokin dong!"

Dan detik itu pula Sean bergidik ngeri saat mendengar ucapan frontal Elang.

"Anying!" umpat Sean dan bersiap untuk pergi, namun gagal saat tangannya dicekal.

"Katanya mau bantuin gue."

Sean dengan gerakan cepat segera menggelengkan kepalanya kuat.

"Lang, gue cuma bercanda anjir!" pekik Sean dan melebarkan bola matanya saat Elang dengan paksa membawa tangannya masuk ke dalam bathtub.

"Bercanda lu bikin nyiksa gue," dengus Elang mendelik kesal dan terus membawa tangan Sean ke arah adiknya yang mulai kembali tegang.

"Y-Ya udah gue minta maaf. Udah lepas, tangan gue tremor ini," kesal Sean.

"Bukannya lu udah pernah pegang?"

"Y-Ya, ya itu kan gak langsung," gagap Sean dengan menahan pergerakan Elang yang semakin dekat menuju tombak pusaka lelaku itu.

Confidential (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang