EP - 03

19.1K 971 40
                                    

Cup~

Camelia terkejut ketika sebuah ciuman lembut mendarat dipipi sebelah kanannya. Saat menoleh, Camelia dapat menemukan keberadaan Regas yang terlihat telah bersiap dengan jaket kulit berwarna hitam yang melekat ditubuh bagian atasnya dan celana jeans hitam melekat dibagian bawah tubuhnya.

Saat itu mereka tengah berada diruang keluarga kediaman Mahawirya. Semalam Camelia menginap disana karena telah membuat janji bersama Regas yang akan menemaninya mencari keperluan bagi ulang tahun Yayasan Kemanusiaan yang Camelia dirikan.

Ya, Camelia membangun sebuah Yayasan Kemanusiaan yang telah hampir berdiri selama 2 tahun belakangan ini.

Camelia membangun Yayasan Kemanusiaan itu setelah dengan berat hati merelakan cita-citanya sebagai seorang psikolog profesional. Camelia merasa bila traumanya masih terus membelenggunya sehingga Camelia memilih untuk mundur dan mendirikan sebuah Yayasan dengan tujuan yang sama dengan tujuannya yang ingin menjadi seorang psikolog. Yaitu menyediakan tempat bagi orang-orang yang memiliki trauma mendalam untuk menyalurkan rasa trauma mereka itu secara gratis. Selain itu Camelia juga ingin membantu para lansia, orang dewasa dan anak-anak yang kurang beruntung diluaran sana dengan menyediakan tempat berlindung bagi mereka semua serta menyediakaan pekerjaan bagi mereka yang masih memiliki fisik yang kuat.

Dan kini, Yayasan Kemanusiaan itu akan mengadakan perayaan ulang tahunnya yang ke-2 hanya dalam hitungan hari. Karena itu Camelia meminta bantuan Regas dihari libur pria itu untuk menemaninya berbelanja semua keperluan dan hadiah bagi para penghuni Yayasannya.

"Semuanya sudah siap?" Tanya Regas sambil mengelus surai Camelia yang duduk selonjoran dibawah sofa sambil mencatat diatas kertas catatan barang-barang yang akan mereka cari.

Camelia mengangguk cepat sambil tersenyum manis, "Iya, udah. Kamu udah siap nemenin aku kan?" Tanya Camelia.

"Iya, sayang."

"Yaudah, kalo gitu kita pergi sekarang aja biar gak kesiangan." Ucap Camelia sambil berdiri dan mengambil tasnya yang berada diatas sofa. Tak lupa Camelia juga mengambil blazernya dan memakainya untuk menutupi inner tanpa lengan yang saat itu telah ia gunakan.

Regas mengangguk setuju lalu mengikuti sang tunangan untuk beranjak dari atas sofa. Sebelah lengannya terlihat melingkari pinggang ramping Camelia dengan rengkuhan posesif.

"Kalian udah mau pergi?" Sebuah suara dari arah teras samping kediaman Mahawirya yang menampakkan pemandangan kolam renang besar mereka, membuat Camelia dan Regas segera menoleh. Kemudian mereka melihat kehadiran Dahlia yang sedang berjalan memasuki rumah bersama Bagas disampingnya.

"Iya, Ma. Biar gak kesiangan dan pulangnya juga gak kemaleman. Kasihan Regas kalo kami pulangnya kemaleman. Besok kan Regas harus balik kerja lagi." Ucap Camelia sambil mendongak untuk menatap wajah Regas yang berdiri disebelahnya.

Dahlia mengangguk paham. Lalu wanita itu tersenyum lembut menatap anak-anaknya.

"Yaudah kalo gitu kalian berdua hati-hati dijalan yah." Ucap Dahlia yang segera diangguki oleh Camelia dan Regas.

"Oh iya, soal titipan Mama tadi tolong beliin yah sayang. Tapi kalo kalian emang gak sempat buat mampir kesana juga gak pa-pa. Biar besok Mama aja yang pergi kesana bareng Lily." Ucap Dahlia. Namun Camelia lantas segera menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Gak perlu, Ma. Aku dan Regas bakal mampir buat beliin titipan Mama." Ucap Camelia yang membuat senyuman Dahlia semakin mengembang. Lalu wanita itu menganggukkan kepala dan bergumam 'oke' dan 'terimakasih'.

"Kalo gitu aku dan Regas pergi yah, Ma, Pa." Camelia berpamitan sambil menyalami tangan kedua orang tua mereka.

"Hm. Hati-hati dijalan. Dan kamu Regas, jangan ngebut-ngebutan dijalan." Ucap Bagas sambil menatap kedua anaknya secara bergantian. Pria itu sempat mengusak surai Camelia dengan lembut, dan menepuk-nepuk pundak Regas memperingati.

CAMELIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang