93

4.2K 550 82
                                    

Beberapa hari sudah setelah kepulangan Lian dari rumah sakit, dan kembali nya Salsa ke rumah mewah itu. Semuanya berjalan baik, berjalan dengan tenang dan bahagia.

Apalagi untuk Lian dan Salsa, mereka berdua sangat menikmati hari-hari nya sebagai orang tua baru untuk anak mereka, Naka.

Bayi itu, yang belum ada berusia satu bulan. Tapi ia tumbuh dengan baik, bayi itu sudah mulai bisa banyak memberikan respon. Sudah banyak hal yang bisa ia lakukan seperti menggerakkan tangan dan kakinya sendiri. Bisa mencari posisi nyaman nya sendiri dan sudah bisa tengkurap karena sudah di ajak tummy time dengan Lian.

Hari-hari mereka lalui begitu bahagia. Yati benar-benar sudah berdamai dengan masa lalu itu. Ia sudah kembali pada diri nya yang dulu seperti Salsa kenal, ibu yang baik dan berhati lembut.

Lian juga sudah kembali bekerja masuk ke kantor. Walaupun perusahaan itu sekarang sudah bukan miliknya lagi, tapi ia akan tetap bekerja sesuai dengan semestinya dan keinginan Salsa pastinya. Istrinya itu, sudah jelas-jelas menolak apa yang Lian berikan untuknya. Karena Salsa merasa, ia sangat tidak pantas mendapatkan hal itu karena yang bekerja keras mati-matian adalah suaminya.

Jadi, kesimpulannya. Lian akan tetap memimpin perusahaannya walaupun pemilik dari perusahaan itu bukan dirinya lagi.

Dan pagi ini, seperti biasa. Salsa akan disibukkan dengan tugasnya sebagai seorang istri. Mulai dari membangunkan suaminya, menyiapkan pakaian kerja suaminya, menyiapkan sarapan untuk suaminya dan yang terakhir ia juga harus mengurus bayinya juga dirinya sendiri.

Sekarang, sebagian pekerjaan itu sudah selesai Salsa kerjakan. Sarapan untuk Lian telah selesai. Tinggal memastikan suaminya di kamar atas itu sudah siap dengan baju nya apa belum.

Ceklek

Salsa membuka pintu kamar nya. Menampakkan suaminya yang masih belum berpakaian lengkap duduk di pinggiran kasir sambil memberikan ASI di botol untuk anak mereka. Kedua pria kesayangan Salsa itu terlihat tenang. Lian, terlalu fokus pada anaknya hingga tidak sadar bahwa kini Salsa sudah masuk ke dalam kamar itu.

"Ish kan, anak nya terus yang di lihatin!" ucap Salsa tiba-tiba yang membuat Lian langsung menoleh dan tersenyum.

"Kenapa masih belum pake baju? Ini udah mau siang mas, nanti telat ke kantornya!"

"Ayo buruan pake baju nya, terus sarapan!!" omel Salsa sambil melangkah mendekat ke arah Lian.

Tapi Lian yang mendapatkan omelan dari Salsa malah tersenyum.

"Sayang... Jangan ngomel-ngomel nanti kaget ini anaknya" ucap Lian.

"Ini anaknya tadi kehausan, tapi kamu masih dibawah. Makanya mas kasih ASI di botol dulu" lanjut Lian.

"Ya sudah sekarang buruan pake baju nya. Sudah mau siang mas, nanti takutnya macet di jalan terus jadi telat ke kantor" ucap Salsa.

"Iyaah, ini mas pake baju sayang..." balas Lian lembut sembari bangkit untuk memakai bajunya.

"Males banget, dari kemarin-kemarin yang dilihatin anaknya mulu" gerutu Salsa memutar bola matanya malas.

"Lagian anaknya juga gak akan berubah. Tetap aja begitu bentukannya, cuma tau nen, poop, sama bobo" lanjut Salsa.

Lian kembali tersenyum, ia mendekat ke arah Salsa yang kini sudah membawakan jas nya untuk membantunya memakai jas itu.

Cup

Lian mencuri kecupan di pipi Salsa sekilas. "Jangan marah-marah cantik" ucapnya lembut.

"Adem mas mandangin Naka tuh, hati mas rasanya tenang gitu lihat dia. Dia nya lucu banget, Sa. Lihat, semua yang ada di badan dia kecil-kecil. Tangannya, kakinya, matanya, hidungnya, bibirnya dan semuanya kecil banget. Lucu, mas gemes" ucap Lian memandang Salsa dan bayi itu bergantian. 

Sorry For Your GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang