Buat kalian yang baca cerita ini, mohon untuk memperhatikan part nya ya. Karena no part di cerita ini tidak berurutan. Jadi di mohon untuk teliti di setiap next part, trims 💙.
###
Terpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahk...
Salsa menggeliat dari tidurnya, perlahan ia membuka matanya. Sinar matahari yang menerpa kulit wajahnya berhasil membuat nya terbangun dari tidur nya pagi ini.
Salsa meraba sisi sebelah nya, ia sudah tidak mendapatkan kedua laki-laki yang semalam telah tidur di sebelah nya. Salsa sontak bangkit dan langsung mengarahkan pandangan pada balkon kamar yang telah terbuka.
Dan benar saja, kedua laki-laki yang ia cari ternyata ada di balkon itu. Salsa langsung mengukir senyum di bibirnya, ia turun dari kasur untuk menghampiri Lian dan Naka.
Dengan sayang Lian membelai kepala bayi lucu itu yang ada di gendongan nya sambil mengajaknya berbicara sedari tadi.
"Nanti kalau ibun sudah bangun, kita kasih bunga ini yaa"
"Naka harus ingat, kalau ibun suka sekali sama bunga. Jadi kalau bisa kita harus kasih ibun bunga setiap hari ya, oke mas?" ujar Lian yang mendapat respon suara khas bayi dari bayi itu.
"He'eh. Pinter anak ayah" Lian pun tertawa kecil melihat itu. Ia senang karena bayinya sudah bisa merespon suara.
Salsa datang, tanpa aba-aba ia langsung memeluk Lian dari belakang. "Kok kayaknya asik banget sih berdua?" ucapnya dengan suara khas bangun tidur.
"Eh, ibun udah bangun" Lian langsung mengubah posisinya untuk menghadap ke Salsa.
Lian meraih, satu buket bunga yang ada di meja balkon itu lalu memberikannya kepada Salsa. "Good morning ibun. Bunga cantik, buat ibun Salsa yang selalu cantik" ucapnya.
"Dari ayah sama mas Naka" lanjut nya.
Salsa mengukir senyum yang sangat amat manis di bibirnya. Tangan nya terangkat untuk menyambut bunga indah itu dari tangan Lian. Ini sudah bukan hal yang baru, sesuai janji Lian di yang dikatakan oleh Toni di rumah sakit pada hari itu, bahwa Lian akan memberikan bunga untuk Salsa setiap hari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makasih ya, sayang-sayang nya ibun" ucap Salsa memandang dua laki-laki iyu bergantian.
"Bunga dari dua cowo kesayangan ibun, itu adalah bunga yang paling indah. Jadi ibun mau nya, cuma ayah sama mas Naka yang boleh kasih buat ibun, bukan orang lain" ucap Salsa kini menatap Lian.
Seolah paham dengan apa yang istrinya harapkan, Lian membalas ucapan itu. "Akan mas usahakan selalu, hidup lebih lama sama kamu dan Naka adalah tujuan hidup mas, sayang"
Salsa tersenyum, lalu Lian dan Salsa sama-sama mendekatkan wajah mereka hingga kedua bibir itu menyatu dan mengeluarkan suara kecupan.
Cup
"Sekali lagi makasih ya mas" ucap Salsa.
"Sama-sama cinta"
Salsa beralih menatap bayi yang sedang ada di gendongan sang ayah, bayi itu hanya bisa bersuara dengan suara khas nya sambil memandang polos kedua orang tuanya.