Part 6

322 12 0
                                    

" Papah " Ucap pangeran.

" Papah pikir kamu senang dengan kehadiran papah disini " Ucap pak yahya menyindir ia lalu berjalan memasuki ruangan itu lebih dalam.

" Maaf pah pangeran cuma kaget aja tiba tiba papah datang kesini. " Berdiri lalu menghampiri ayahnya diikuti anjani yang kemudian berdiri di belakang nya.

" Siapa dia? " Tanya yahya penasaran karena setahu nya pangeran tidak memiliki sekertaris apalagi seorang kekasih. Karena ia selalu sibuk dengan pekerjaannya.

" Mmm.. Dia anjani pah anaknya ustadz makmun " Jelasnya sambil melirik anjani yang masih terdiam.

" Oh ya.. kamu anjani yang tomboy itu bukan? " Tanya yahya tidak percaya ia lalu menatap anjani dengan tatapan menyelidik.

" I..iya om yahya saya anjani " Jawab anjani kaku ia lalu menghampiri ayahnya pangeran dan tak lupa mencium tangannya.

" Wah.. saya dibuat pangling sama penampilan kamu yang sekarang kamu tambah cantik yah anjani " Ujar yahya melirik pangeran dengan senyuman yang tak dapat diartikan.

" Terima kasih om " kata anjani yang tengah tersipu.

" Alah penampilannya emang berubah pah tapi dia masih sama kaya dulu kok.. urakan " Ejek pangeran yang membuat perempatan muncul di dahi anjani. Anjani lalu menarik nafas agar ia dapat mengontrol emosinya. Pangeran yang melihatnya tersenyum puas.

" Pangeran " Tegur yahya. Melirik malas pangeran lalu mendudukkan dirinya di kursi panjang yang terletak di sudut ruangan itu. Diikuti dengan yahya setelahnya. Sementara anjani ngedumel dalam hati berkata

' Baru aja ni anak bikin aku seneng eh dia malah nyebelin lagi rese banget sih? Apa dia punya kepribadian dua? ' Tanya dalam hati. Iapun Ikut bergabung dengan ayah dan anak itu. Anjani lalu duduk di samping yahya yang berada di tengah tengah antara pangeran dan anjani.

" Jadi apa yang kamu lakukan disini anjani? " Tanya yahya membuka suara.

" Mmm.. anjani disini tadi melamar kerja om.. anjani gak tahu kalo ternyata perusahaan ini milik om dan juga di pimpin pangeran " Jawabnya yang melirik pangeran dari ekor matanya.

" Oh begitu.. saya pikir kamu sengaja  kesini untuk bertemu pangeran. " Ujarnya dengan nada menggoda. Pangeran hanya memutar bola matanya malas.

" Jadi gimana sudah diterima atau belom? " Lanjutnya lagi. Melirik pangeran anjani kemudian berujar.

" keputusannya ada sama pangeran om " Jawab anjani yang membuat pangeran menoleh padanya. Sementara yahya kini menatap pangeran dengan sedikit mengintimidasi. Pangeran yang melihatnya hanya dapat menelan ludah.

" Jadi gimana pangeran? " Tanyanya sedikit menekan.

" Mmm.. Pangeran baru aja mau mutusin pah " Jawab pangeran dengan cengirannya.

" Ya apa keputusannya? " Tanya yahya lagi dengan tegas

" Anjani.. di terima pah " Jawab pangeran dengan nada sedikit terpaksa.

" Alhamdulillah " Ujar anjani senang tanpa anjani sadari senyuman terukir di wajah tampan pangeran kala ia menatapnya. Anjani yang merasa di tatap oleh pangeran menengok kearahnya dan dengan cepat pangeran membuang muka. membuat anjani menatapnya heran.

" Yaudah kalau gitu papah pamit masih banyak yang harus papah urus " Berdiri disusul dengan anjani dan pangeran

" Kalau papah banyak urusan kenapa papah kesini? " Tanya pangeran

" Papah kesini hanya untuk memastikan kalau kamu benar benar bekerja tidak seperti kemarin istirahat kamu malah kabur entah kemana. " Tudingnya

" Ck pah pangeran gak kabur pah pangeran cuma keluar sebentar buat nemuin pak jaya. Kalau papah gak percaya tuh tanya aja sama tarsanwati " Jelasnya pangeran menatap sebal pada ayahnya.

RANJANI_True Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang