Part 8

305 6 1
                                    

" Arya " Panggil gayatri menghentikan perjalanannya.

" Ada apa nyimas? "

" Tidak apa aku hanya sedikit kelelahan. " Ujar gayatri

" Kalau begitu kita cari tempat berteduh untuk istirahat " Saran pangeran carbon yang dibalas dengan anggukan kepala dari gayatri.

Mereka kemudian berteduh di bawah pohon. Gayatri lalu mendudukkan dirinya dan bersandar di bawah pohon

" Nyimas aku permisi dulu aku ingin mencari makanan untuk kita berdua "

" Hemm.. baiklah pergilah "

Tak lama pangeran datang membawa makanannya.

" Ini untuk mu.. Makanlah selagi hangat " Ucapnya menyodorkan sebungkus nasi kepal juga lauk pauk nya.

" Dimana kau mendapatkan ini? " Tanya gayatri penasaran karena sejak tadi ia tak melihat atau pun melewati warung.

" Aku membelinya di sebuah warung yang tak jauh dari tempat ini " Jawab pangeran carbon. Ia kemudian membuka nasi kepalnya dan mulai menyantapnya diikuti dengan gayatri. Ia kemudian membuka cadarnya dan mulai menyantap makanannya. Untuk pertama kalinya pangeran melihat wajah ayu sang putri gayatri. Ia tertegun sesaat menikmati ciptaan tuhan yang sungguh sempurna menciptakan gadis secantik dia.

" Arya ada apa? Kenapa kau menatap ku? Apa ada sesuatu di wajah ku? " Tanyanya beruntun pangeran menggelengkan kepalanya.

" Nyimas untuk pertama kalinya kau menunjukkan wajah mu padaku. Aku hanya mengagumi wajah mu yang cantik jelita. " Seketika semburat merah muncul di sekitar wajah gayatri.

" aku sempat berpikir bahwa kau tidak akan mungkin menampakkan wajah mu padaku nyimas " Gadis itu tersenyum senyuman yang teramat sangat manis

" Aku percaya padamu. " Pangeran tersentak

" Itulah sebabnya aku menunjukkan wajah ku " Lanjutnya gayatri tersenyum sementara pangeran merasa bersalah karena ia telah membohongi sang putri mengenai jati dirinya.

Pangeran tengah selesai menyantap makanannya. Ia melirik gayatri yang masih menguyah makanannya pangeran tersenyum kala mendapati sebutir nasi yang tersisa di sudut bibir gayatri.

" Nyimas maaf " Mengulurkan tangannya dan kemudian mengusap bibir gayatri menggunakan ibu jarinya. Gayatri hanya terdiam terpaku menatap pangeran carbon.

" Sudah bersih tadi ada sedikit sisa makanan di bibir mu " Ucap pangeran menjelaskan. Gayatri hanya tersenyum dan mengangguk.

" Tidak apa apa. Terima kasih " Sambil membereskan bekas makanannya gayatri bersiap untuk berdiri

" Kalau begitu mari kita melanjutkan perjalanan " Ajaknya kemudian pangeran berdiri dan menyodorkan tangannya untuk membantu gayatri berdiri.

" Nyimas kalau boleh tahu kenapa kau tidak memakai cadar mu kembali " Tanya pangeran carbon membuka suara karena sejak tadi baik ia dan gayatri hanya terdiam.

" Aku hanya menggunakan cadar saat aku bertarung selebihnya aku melepaskannya. " Ujar gayatri menjelaskan. Tiba tiba ada suara panah yang mengarah pada gayatri. Dengan cepat pangeran carbon menarik gayatri kepelukannya untuk melindunginya.

" Kau tidak apa apa? " Tanyanya cemas gayatri hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. Pangeran melihat sekeliling tak lama muncul beberapa panah lagi yang mengarah padanya.
Panah panah itu meluncur dengan cepat ke arahnya membuat gayatri dan pangeran melompat menjauh guna menghindarinya.
Gayatri dan pangeran terpisah beberapa meter sekelompok penjahat mengapung keduanya secara terpisah.

RANJANI_True Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang