Part 23

234 5 0
                                    

" Anjani lo tunggu disini yah gue mau ngambil sepeda abis tu gue langsung ke taman mau ngambil mobil gue di parkiran taman " Ucap pangeran hendak melangkah namun terhenti.

" Terus gue sendirian dong disini " Berbalik lalu menatap anjani dengan senyuman manisnya.

" Kata siapa lo sendirian " Ucap pangeran membuat anjani mengerutkan kening nya.

" Hemm "

" Tuh lo di temenin sama temen lo " Tunjuk nya pada boneka monyet di pelukan anjani

" Iiihh pangeran gue serius! " Teriak anjani sambil mencak mencak seperti anak kecil.

" Ya gue juga serius teman nya tarsan itu apa? " Anjani terdiam

" Monyet kan? " Lanjutnya yang kemudian berlalu pergi sebelum mendapatkan hadiah tendangan maut dari anjani.

" Ih pangeran rese banget sih " Ucap anjani berdecak sebal namun hanya sesaat setelah nya ia tersenyum dengan bahagia menatap boneka pemberian dari lelaki yang selalu ia sebut tengil dan rese itu.

Disisi lain terlihat wanita bertudung hitam itu tengah merencanakan sesuatu ia membuang kucing di tengah jalan agar menarik perhatian anjani.

" Ya ampun tu orang tega banget buang kucing di tengah jalan gitu. " Ucap anjani sambil menatap kucing kecil yang tengah terluka di bagian kakinya.

" Gue harus tolongin nih " Ucapnya lagi yang kemudian menghampiri kucing tersebut lalu menggendong nya. Anjani tak menyadari bahwa sebuah truk tengah melaju dengan cepat kearah nya. Tak berapa lama terdengar suara teriakan seorang gadis membuat orang orang menghampiri nya boneka monyet yang anjani pegang terjatuh seketika. Darah mengucur di sekitar keningnya.

Disisi lain terlihat pangeran tengah membayar uang sewa sepeda nya.

" Aduh kenapa perasaan gue gak enak yah " Ucapnya pelan sambil mengelus dadanya yang tiba tiba terasa sesak.

" Gue harus cepat cepat ke tempat anjani nih " Lanjutnya lagi yang kemudian berlalu pergi

" Den kembaliannya "

" Ambil aja pak " Teriak nya sambil berlari

Pangeran memasuki mobilnya dengan cepat tak lupa ia membayar parkirannya. Segera setelah menyalakan mesin mobilnya ia mengendarai mobilnya dengan cepat ke tempat di mana anjani berada.

***

Gayatri tengah berdiri menghadapi raden mahesa dan juga nyi kembang

" Mau apa kalian? "

" Tenang lah kami hanya ada perlu sebentar dengan mu tuan putri "

" Aku tidak ada urusan dengan kalian sebaiknya kalian pergi jangan menghalangi jalan ku " Ucap gayatri lantang

" Sombong sekali kau nona " Ucap mahesa marah

" Nyimas siapa mereka apa Nyimas mengenali nya? " Tanya patih aragani

" Mereka adalah musuh dari kekasih ku pangeran " Jawab gayatri yang di balas dengan anggukan oleh patih nya.

" Kekasih? Apa aku tidak salah dengar raden " Ucap kembang dengan senyuman yang tak dapat diartikan.

" Tidak kembang pendengaran mu tidak lah salah gadis ini menyebut calon iparnya sebagai kekasih nya "

" Apa maksud mu "

" Apa kau tidak tahu putri bahwa pangeran kekasih mu itu adalah calon suami dari rakandamu prameswari "

" A..apa " Ucap gayatri terkejut membuat mahesa dan juga kembang tertawa dengan keras nya.

RANJANI_True Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang