Setelah mematikan ponselnya pangeran dengan segera menghampiri anjani yang kini tengah duduk di atas pohon mangga.
" Heh anjani ngapain lo disitu turun " Ucap pangeran menatapnya tak suka. Sementara anjani hanya memalingkan wajahnya kesal.
" Gak aku gak mau "
" Ck jangan ngebantah deh ayo turun sini gue pegangin " Pangeran mengulurkan kedua tangannya bersiap menangkap anjani
" Apaan sih gak mau " Tolak anjani menepis tangan pangeran yang hendak meraih kakinya.
" Lo itu yah dari dulu seneng banget manjat manjat emang bener yah tarsan tetap aja tarsan dasar tarsanwati " Lagi anjani menatapnya marah iapun berbalik memalingkan wajahnya kembali.
" Eh gak usah buang muka gitu. Udah deh cepetan turun "
" Lo kenapa sih? marah sama gue? "
" Udah tau nanya " Jawab anjani kesal.
" Kenapa? Gara gara gue telponan? "
" Eh asal lo tahu yah yang nelpon gue itu.. "
" Aku gak mau tahu aku gak peduli mendingan kamu pergi sana " Potong anjani cepat. Pangeran menghela nafasnya gusar. Rasanya ia butuh kesabaran ekstra jika terus berhadapan dengan gadisnya ini.
" Lo ngusir gue? "
" Iyah aku ngusir kamu sana pergi hush hush " Usirnya yang terlihat seperti sedang mengusir ayam. Seketika perempatan muncul di kening pangeran.
" Ck tarsanwati plis deh kalo cemburu jangan kebangetan yah ayo lo turun sekarang yah "
" Enggak aku gak mau. "
" Lagian siapa juga yang cemburu sama kamu "
" Lah terus lo kenapa ngambek gitu? " Tanya pangeran menatapnya heran.
" Ck aku tuh sebel tahu gak sih sama kamu. Kamu tuh yah aku suruh ke sini cepetan malah asyik asyikan teleponan. Kamu pikir enak apa nungguin kamu disini "
"Ohh.. Jadi itu masalahnya. Oke gue minta maaf yah. Tapi ada yang harus gue lurusin yah gue itu tadi teleponan sama nyokap gue. Bukan sama cewek yang lo pikir. Apalagi sama cewek yang tadi pagi hih amit amit dah "
" Kamu pikir aku percaya sama kamu. Udah deh mendingan kamu pergi aja sana males aku ngeliat kamu " Pangeran tersenyum mengejek dengan nada menggoda ia berujar
" Males males tadi aja lu nyariin gue nyuruh nyuruh gue kesini. Giliran gue udah disini lo malah marah marah gak jelas. " Anjani mengerucut kan bibirnya lucu.
" Emang benar yah cewek kalo lagi cemburu itu ngeselin apa apa salah udah gue jelasin tetap aja marah "
" Siapa yang cemburu? Jangan sok tahu deh kamu " Sahut anjani cepat
" Lu pikir gue gak tahu apa yang lu pikirin tadi? Jelas jelas gue dengar sendiri kalo lo itu cemburu ngeliat gue sama cewek yang tadi pagi iya kan? " Sekilas ingatannya kembali saat ia berada di kantor tadi dan saat ia mencoba menguping pembicaraan pangeran dengan seseorang di telpon. Hal itu sontak membuatnya merasa sangat malu ingin sekali rasanya ia terjun ke dalam jurang yang dalam.
" Grrrhhh pangeran " Anjani meraih ranting pohon serta mencabut daun daunan di sekitarnya dan melemparkan nya pada pangeran.
" Aduh aduh eh eh anjani lo gila yah berhenti "
" Biarin rasain nih " Lagi ia lemparkan dedaunan itu bertubi tubi. Membuat pangeran kewalahan di buatnya.
Euh
Uhh
euhh
Eh akhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
RANJANI_True Love Never End
FanfictionKisah ini tentang antara cinta dan benci kisah cinta yang tak pernah mati. Pangeran yang hidup kembali di jaman modern demi menemukan cinta sejatinya, anjani yang tak pernah ia sadari bahwa mereka adalah sepasang kekasih di masa lalu yang terpisahka...