Setelah bara dan adipati berhasil mengalahkan musuh mereka di kejutkan dengan hilangnya sukma pangeran.
" Eh bara si pangeran kemana kenapa saya baru sadar kalo dia itu menghilang yah " Adipati bertanya sambil melihat sekitar.
" Gue gak tahu. Mendingan kita ke atas cari anjani " Sahut bara yang kemudian melangkah pergi meninggalkan adipati yang mendengus sebal di belakangnya.
Suara isak tangis terdengar saat bara menaiki tangga terakhir setelah mencari sumber suara ia pun di kejutkan dengan pemandangan di hadapannya pangeran yang tengah berbaring di pangkuan anjani dan terlihat tak sadarkan diri. Matanya melirik kearah ayana yang berada di samping anjani. Hatinya mencelos saat mendengar isakan penuh kepiluan yang lolos dari bibir mungil anjani." Astagfirullahaladzim pangeran anjani " Teriak adipati yang kemudian berlari menghampirinya.
" Mas adipati mas tolongin anjani mas pangeran pingsan dia gak mau bangun dari tadi mas tolongin anjani hiks tolongin mas.. " Ucap anjani sesegugan sontak adipati mencelos mendengarnya.
" Iyah iyah kamu tenang aja saya tolongin si pangeran yah. Kamu jangan nangis " Ucapnya menenangkan adipati lalu melirik bara yang masih berdiri mematung.
" Heh. Bara ngapain kamu berdiri disitu ayo cepat bantuin saya " Panggil nya menyentak bara. Dengan segera bara menghampirinya.
" Eh. Iya.. Iya " Dengan itu bara dan adipati mencoba mengangkat pangeran. Karena tidak ada pergerakan dari ayana anjani pun menoleh menatapnya heran.
" Ayana kamu gak ikut? "
" Kalian pergilah aku harus membereskan kekacauan yang ku buat. Setidaknya aku harus mengantarkan mika kepada ibunya dan juga menyadarkan dika yang sudah aku kendalikan " Ucap ayana yang di balas anggukan kepala oleh anjani. Setelahnya ayana menatap kepergian anjani dkk dengan tatapan sendu bagaimana tidak di karenakan ulahnya pangeran kini menjadi korban dari kejahatannya hal yang seharusnya ia hindari.
" Aku harap kamu akan baik baik aja pangeran. " Gumamnya pelan.
***
Sesampainya di rumah sakit anjani terus menerus menangisi pangeran ia bahkan ikut membantu mendorong bangkar yang membawa tubuh pangeran ke dalam ruang UGD.
" Pangeran. Kamu harus bertahan kamu harus kuat hiks pangeran aku mohon demi aku.. Pangeran kamu bangun hiks.. " Para suster yang mendengarnya menatapnya iba. Sementara bara yang masih setia berdiri di samping anjani hanya menatapnya kosong. Entah apa yang ada di pikiran pemuda itu.
" Mbak jangan masuk. Sebaiknya mbak tunggu disini " Cegah seorang perawat saat anjani hendak memasuki ruang UGD.
" Tapi sus saya mau nemenin dia sus.. Tolong ijinin saya masuk "
" Saya mengerti mbak tapi tolong ini juga demi kebaikan pacar mbak yah "
" Tapi suster "
" Anjani " Potong bara cepat. Sontak anjani menoleh menatapnya.
" Permisi mbak " Dengan itu suster itupun memasuki ruang UGD meninggalkan anjani dan bara yang berdiri di depan pintu.
" Sebaiknya kamu juga harus di periksa lihat kening kamu berdarah " Kata bara sambil memperhatikan wajah anjani terutama di bagian pelipisnya.
" Aku gak mau. Aku mau tetap disini nunggu pangeran " Tolak anjani menatap kosong ruangan di hadapannya.
" Anjani tolong jangan keras kepala. Aku gak mau kalo kamu kenapa kenapa " Bukannya menjawab anjani malah bergumam.
" Aku gak mau pangeran kenapa kenapa " Seketika bara mengeram marah dengan kesal iapun berteriak
" ANJANI "
![](https://img.wattpad.com/cover/98742323-288-k860595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RANJANI_True Love Never End
Fiksi PenggemarKisah ini tentang antara cinta dan benci kisah cinta yang tak pernah mati. Pangeran yang hidup kembali di jaman modern demi menemukan cinta sejatinya, anjani yang tak pernah ia sadari bahwa mereka adalah sepasang kekasih di masa lalu yang terpisahka...