Part 50

144 6 0
                                    

" Pangeran " Panggil anjani hendak menyentuhnya. Namun dengan cepat pangeran menepisnya.

" Jangan sentuh gue " Anjani menatapnya tak mengerti.

" Gue udah menyebabkan lo mati " Ucap pangeran frustrasi sontak anjani terbelalak menatapnya.

" Pangeran " Panggilnya mencoba mendekati pangeran

" Jangan mendekat " Sontak anjani menghentikan langkahnya.

" Gue.. Gue gak bisa melindungi lo "

" Apa maksud kamu? Apa kamu tahu hal apa yang membuat aku menjadi depresi " Tanya anjani tak mengerti.

" Yah gue tahu semuanya " Menarik nafasnya pangeran lalu melanjutkan.

" Trauma yang lo alami itu di sebabkan karena lo mengalami mimpi mimpi yang berasal dari jaman dulu. Benarkan " Seketika matanya membelalak.

" Se..sejak kapan kamu tahu? " Pangeran menunjukkan handicam yang sejak tadi ia pegang.

" Ini.. Gue melihat Semuanya disini "

" Handicam " Gumam anjani pelan

" Bara yang memberikannya " Jelasnya seakan tahu isi pikiran anjani.

" Pangeran "

" Apa kamu juga memimpikan hal yang sama? " Tanya anjani memastikan. Pangeran mengangguk mengiyakan.

" Iyah "

" Sejak kapan? "

" Sejak gue masih mondok di pesantren kiyai ali dan sejak gue menemukan kitab serat centani " Ujarnya menjelaskan. Anjani menundukkan kepalanya dan berujar dengan lirih

" Begitu ya.. Jadi itulah sebabnya kamu mencari aku "

" Apa "

" Sebelum aku pulang dari Jerman pakde jaya menghubungi aku. Dia bilang kalo kamu datang mencari aku " Pangeran menelan ludahnya paksa. Saat ini entah mengapa perasaannya menjadi tak enak.

" Aku selalu bertanya tanya kenapa tiba tiba kamu berubah baik sama aku dan sekarang aku tahu jawabannya " Kata anjani dengan raut sedihnya.

" Anjani "

" Kamu menyesali segalanya kan? Kamu kasian sama aku " Pangeran menggelengkan kepalanya.

" Enggak bukan.  Lo salah paham " Hendak menyentuhnya namun anjani memundurkan langkahnya.

" Pangeran "

" Semuanya udah jelas.. Dari awal kamu datang aku selalu merasa aneh sama sikap kamu kadang kamu tetap menjadi orang yang ngeselin tapi tiba tiba kamu baik dan selalu berusaha untuk melindungi aku " Memberi jeda anjani menarik nafasnya lalu melanjutkan.

" Itu semua kamu lakukan karena kamu merasa bersalah " Seketika matanya membelalak tak percaya dengan segera ia meraih bahu anjani meremasnya pelan.

" Enggak lo salah. Gue cinta sama lo " Ucapnya dengan penuh keyakinan.

" Sejak kapan? " Tanya anjani cepat dengan nada menuntut.

Deg

" Sejak kapan kamu menyadari kalo kamu cinta sama aku? " Ulangnya lagi pangeran menunduk ia bingung harus menjawab apa. Karena iapun tidak tahu sejak kapan rasa cintanya tumbuh pada gadis di hadapannya ini.

" Anjani gue.. "

" Gak bisa jawab kan? Bahkan janji yang kamu buat dulu kamu gak inget " Ucap anjani dengan nada menusuk. Pangeran mengepalkan tangannya kuat kuat.

RANJANI_True Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang