Beberapa saat setelah pangeran memasuki gedung tua itu sukmanya pun keluar dari raganya. Dan tanpa se pengetahuan pangeran sukmanya kembali menemui adipati dan bara yang tengah menunggu aba aba darinya.
" Loh pangeran bukannya kamu udah masuk tadi kenapa kamu bisa ada disini? " Tanya adipati heran.
" Aku kembali untuk menjemput kalian. Karena keadaan di luar lebih berbahaya di bandingkan dengan di dalam. "
" Loh kenapa begitu? "
" Ck udah. Mending kita ikutin aja. " Potong bara menghentikan pertanyaan adipati yang menurutnya tidak penting. Ia lalu melirik pangeran lalu bertanya.
" Sekarang rencana lo apa? "
" Untuk sementara kalian ikuti aku masuk ke dalam " Jawab sukma pangeran membuat adipati semakin di landa kebingungan.
" Eh tapi.. Saya.. "
" Udah gak ada tapi tapian ayo! " Setelah itu bara menyeret adipati memasuki gedung tua itu.
***
Pukulan demi pukulan ayana layangkan pada anjani hingga membuat anjani jatuh tersungkur dan dengan keadaannya yang terlihat lemah anjani hanya mampu berdiri setengah membungkuk bertumpu pada lututnya. Yah kini ia terlihat tengah bersimpuh di hadapan ayana.
" Ada apa anjani? Kenapa kamu begitu lemah ayo lawan aku " Tantangnya. Dengan susah payah anjani mencoba untuk berdiri dan hendak melayangkan pukulan namun dengan segera di tepis ayana bahkan tubuhnya di dorong oleh ayana hingga kepalanya membentur tembok.
" Auuuhh ssstt " Ringisnya merasakan pening di kepalanya. Darah segar mengalir di sekitar pelipisnya. Dengan pandangan yang sedikit mengabur anjani melihat ayana menghampirinya.
" Kenapa? Sakit? Itu belum seberapa di bandingkan rasa sakit hati ku " Setelah itu tarikan di helaian rambutnya ia rasakan begitu kuat hingga membuatnya menengadah.
" Ayana aku mohon hentikan semua ini.. Sadarlah kembalilah ke jalan yang benar "
" Tidak aku tidak akan kembali sebelum aku bisa mendapatkan salah satu keturunan siliwangi. Jika tidak bisa ku dapatkan di kehidupan yang lalu maka aku harus mendapatkannya di kehidupan ini "
" Di kehidupan yang lalu ataupun yang sekarang lo gak akan pernah bisa memiliki gue ayana " Seketika ayana menoleh ke belakang dan alangkah terkejutnya ia saat mendapati pangeran yang kini tengah berdiri di belakangnya.
" Pangeran " Lirih anjani pelan. Sebelum akhirnya semuanya menggelap.
" Anjani " Pangeran berteriak saat melihat anjani yang jatuh pingsan di hadapannya.
" Tidak ada gunanya kamu meneriakinya. Karena mungkin dia sudah tidak bernyawa " Ucap ayana yang kemudian melangkah mendekatinya.
" Apa yang lo lakuin sama dia HAH " Pangeran berteriak dengan menatapnya marah.
" Aku melakukan apa yang seharusnya ku lakukan yaitu menyingkirkan penghalang kita untuk bersatu " Jawab ayana menimbulkan geraman pemuda di hadapannya.
" Dia bukanlah penghalang. Justru lo lah yang penghalang hubungan gue sama anjani " Ucap pangeran penuh dengan penekanan.
" Hentikan. Cukup. Aku bukanlah penghalang. Pangeran kamu harus menepati janji untuk menikah dengan ku " Teriak ayana frustrasi.
" Gue gak pernah berjanji untuk menikah dengan siapapun kecuali sama anjani ngerti lo " Dengan itu pangeran menghampiri anjani mengabaikan ayana yang menatapnya marah.
" Kenapa? Kenapa kau menolak ku? Lagi lagi aku di tolak oleh keturunan siliwangi. Apa salah ku aku hanya ingin menepati janji yang ku buat. Tapi kenapa semua orang mempersulitnya. Kenapa aku selalu di salahkan " Sambil menatap anjani iba pangeran menyahut.
![](https://img.wattpad.com/cover/98742323-288-k860595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RANJANI_True Love Never End
FanfictionKisah ini tentang antara cinta dan benci kisah cinta yang tak pernah mati. Pangeran yang hidup kembali di jaman modern demi menemukan cinta sejatinya, anjani yang tak pernah ia sadari bahwa mereka adalah sepasang kekasih di masa lalu yang terpisahka...