" Eh pangeran kamu mau kemana? Kamu ndak mau ikut sarapan? " Tanya rini saat melihat pangeran keluar dari kamarnya dengan terburu buru. Dan hendak melewati meja makan.
" Gak mah pangeran udah telat " Balas pangeran yang tengah merapikan jasnya.
" Eh telat gimana toh? Ini masih pagi loh belum jam 8 Ayo sarapan dulu nak nanti kamu sakit, mamah ndak mau ngeliat kamu sakit " Cecarnya pada pangeran. Pangeran menghela nafas berbalik ke arahnya ia kemudian menyerobot segelas susu dan meminumnya dengan sekali tegukan. Dan menyambar sepotong roti di piringnya.
" Nah udah yah pangeran berangkat " Ucapnya sambil mencium tangannya ibu dan ayahnya.
" Assalamualaikum.. " Teriaknya sambil berjalan menuju pintu depan.
" Waalaikumsalam.. " Balas bu rini pelan ia kemudian menatap suaminya.
" Pah pangeran itu kenapa yah kok buru buru banget inikan masih terlalu pagi pah " Tanyanya heran. Yahya hanya tersenyum menanggapi ucapannya.
" Loh kok papah malah senyam senyum gitu? Kasih tau dong pah, mamah penasaran ini loh " Ujar rini sebal.
" Hemm.. biasa mah ada yang pingin di lihat " Jawab yahya sambil mengunyah roti di mulutnya.
" Siapa toh? Memangnya pangeran sudah punya pacar pah? Kok pangeran ndak ngasih tau mamah sih? " Tanyanya bertubi tubi yahya meminum segelas susu dan kemudian melanjutkan.
" Kemarin papah gak sengaja ketemu sama anjani mah " Jelasnya sambil mengambil tisu dan membersihkan bibirnya. Rini mengerutkan kening
" Anjani? "
" Itu loh teman kampusnya pangeran anaknya pak makmun teman papah dulu " Ujarnya lagi. Rini mengingat ingat.
" Oh iya mamah inget pah, terus terus gimana pah? Anjani ngapain toh di kantor pangeran? " Tanya rini dengan semangat.
" Ya gak gimana gimana mah, anjani itu kemarin melamar kerja di kantornya pangeran. "
" Terus gimana di terima apa ndak pah? " Potong rini cepat.
" Iya di terima atas permintaan papah tentunya. " Lanjutnya membanggakan diri.
" Wah bagus papah emang hebat, mamah jadi pengen deh ketemu anjani. Mamah pengen pangeran itu segera menikah pah. Mamah rasa anjani pilihan yang tepat buat pangeran pah. " Tuturnya senang yahya mengangguk tanda mengiyakan.
****
Pangeran mengendarai mobilnya dengan cepat ia ingin segera menemui anjani. Apalagi mengingat mimpi semalam yang membuatnya sedikit khawatir. Dan juga kejadian kemarin siang yang membuatnya bingung dan senang secara bersamaan. Ia tak mengerti mengapa ia menciumnya saat itu bahkan ia melakukannya hingga dua kali dan anjani tidak menolak ataupun melawannya malah terkesan menikmati. Pangeran menyentuh bibirnya dengan jarinya ia tersenyum kala mengingatnya tak henti hentinya senyum mengembang di bibirnya selama perjalanan.
Sementara itu di tempat lain anjani juga merasakan hal yang sama dengan gontai ia berjalan memasuki gedung yang menjadi tempatnya mencari nafkah. Ia ingin segera sampai di ruangannya dan bertemu dengan pangeran. Tiba tiba langkahnya terhenti di depan pintu ruangannya seakan mengingat sesuatu.
Flashback
" Anjani gue mohon, kasih gue waktu tiga bulan gue bakalan membuat lo bisa lupain pangeran. " Kata bara menghentikan pergerakan anjani. Ia meremas bahunya pelan.
" Tapi bara.. gue gak bisa gue cinta sama pangeran " Balas anjani menatapnya bersalah.
" Apa pangeran juga cinta sama lo? " Seketika anjani tersentak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANJANI_True Love Never End
Hayran KurguKisah ini tentang antara cinta dan benci kisah cinta yang tak pernah mati. Pangeran yang hidup kembali di jaman modern demi menemukan cinta sejatinya, anjani yang tak pernah ia sadari bahwa mereka adalah sepasang kekasih di masa lalu yang terpisahka...