part 37

207 4 0
                                    

Ranjani_True Love Never End

Part 37

Pangeran terbangun dari tidurnya dengan perlahan ia membuka matanya inginnya ia melihat gadis yang selalu ia panggil tarsanwati itu berada disamping nya sedang memeluknya dengan matanya yang masih tertutup, memandangi wajahnya yang teduh namun hal itu tak terjadi sosok yang ia cari tak ia temukan di samping nya. Dengan segera ia bangun dan tanpa merapikan tempat tidurnya ia lalu berjalan menuju pintu dan membuka nya. Matanya menelusuri seluruh ruangan dari ruang tamu hingga ruang tv karena seluruh ruangan dapat ia lihat dari atas kamar nya yang terletak di lantai dua itu. Bau harum masakan tercium indera penciuman nya membuat nya bernafas lega dan dengan langkah gontai ia menuruni tangga lalu berjalan menuju dapur yang terletak tak jauh dari ruang tv. Setelah ia sampai di depan pintu dapurnya terlihat sesosok gadis yang ia cintai tengah berbalik memunggunginya sepertinya ia tengah asyik bergulat dengan masakan nya hingga tak menyadari pangeran yang tengah berjalan mengendap endap di belakang nya agar tak ketahuan. Seketika anjani terlonjak kaget saat sebuah tangan kekar melingkar di daerah perutnya yang ternyata adalah perbuatan pangeran yang kini tengah memeluknya erat dari belakang.

" P..Pangeran kamu tuh ngagetin aku tahu gak " Katanya yang kemudian mematikan kompor di hadapannya.

" Biarin abis lo sih ninggalin gue tidur sendirian " Jawabnya dengan nada manja. Dagunya bertumpu pada bahu anjani. Nafasnya yang hangat menggelitik di sekitar leher anjani hingga membuat anjani menahan nafas nya gugup.

" Pangeran ini tuh udah pagi. Kamu juga sampe gak sholat subuh tadi padahal aku tuh udah bangunin kamu buat sholat subuh berjamaah. " Kata anjani dengan nada merajuk

" Hemm.. Gue gak merasa lo bangunin gue tadi " Sahut pangeran yang kini mulai jahil saat hidung nya ia gesekan di leher anjani. Ia hirup dalam dalam aroma yang menguar di sekitar leher anjani.

" Y..ya habis ka..Kamu tuh tidurnya kaya kebo tahu keblug banget " Ucap anjani menahan nafasnya.

" Emang iya " Goda pangeran sambil mencium lehernya.

" P..Pangeran " Panggil anjani yang merasa tak tahan atas perbuatannya.

" Hn "

" Ja..Jangan begitu " Ucapnya dengan gugup ia mencoba untuk menjauhkan wajah pangeran dari daerah sensitif nya.

" Kenapa? " Tanyanya seduktif kemudian menyibakan belaian rambut yang menutupi wajah anjani dengan sengaja pangeran  meniup telinga anjani. Membuat si empunya kegelian.

" Aduh geli " Ucap anjani mencoba melepaskan diri dari dekapan pangeran. Namun pangeran menahannya ia semakin merapatkan pelukannya. Entah mengapa ia tidak ingin melepaskan anjani barang sedikitpun dari pelukannya.

" Pangeran " Panggil anjani memelas entah mengapa ia merasa tak berdaya jika pangeran sudah bersikap seperti ini padanya.

" Hn "

" Lepasin "

" Gak "

" A..aku.. " Ucapan nya menggantung anjani melirik sekitar mencari alasan agar pangeran melepaskan nya. Dan seketika matanya tertuju pada masakan nya.

"  Emm masakan aku belum selesai nih " Lanjutnya

" Hemm tapi gue gak mau lepasin. Lagian gue rasa lo udah selesai tuh masaknya " Tepat jawaban pangeran membuat nya kelabakan. Anjani melupakan bahwa seluruh masakan nya tengah ia sajikan di meja makan menyisakan sayur lodeh yang belum ia sajikan dan masih di atas kompor nya.

" Anjani "

" Hemm "

" Entah kenapa gue gak mau lepasin lo. " Memberi jeda ia menarik nafasnya lau melanjutkan

RANJANI_True Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang