Part 32

139 2 0
                                    

Ranjani_True Love Never End

Part 32

Pangeran carbon dan prameswari menyusuri desa mereka berjalan dengan tenang tanpa percakapan baik pangeran maupun prameswari enggan membuka pembicaraan. Sampai sebuah suara menginterupsi mereka.

" Aduh "

" Ada apa nyimas? " Tanya pangeran menghentikan langkahnya.

" Tidak apa " Ucap prameswari sambil memegang tangannya membuat pangeran melirik nya.

" Tangan mu terluka sini biar aku lihat " Ucapnya tanpa persetujuan ia meraih pergelangan tangannya.

" Eh T..Tapi "

" Apa yang menyebabkan tangan mu terluka nyimas? " Tanya pangeran lagi dengan raut kebingungan. Karena sejak tadi ia dan prameswari sama sekali tidak melakukan hal hal yang membahayakan seperti bertarung.

" I..Itu sebenarnya tadi tangan ku tergores saat kita melewati pasar. Mungkin terkena sesuatu " Jawabnya gugup

" Mengapa kau tidak memberitahukan nya pada ku " Tuding nya yang merasa bersalah

" Aku pikir aku akan mengganggu mu jika aku memberitahukan hal ini perjalanan mu akan terhambat " Jelasnya lagi

" Hemm.. kau ini benar benar aneh nyimas " Ucap pangeran membuat prameswari menatapnya

" Hemm "

" Biar aku obati. " Dengan itu pangeran meraih kain yang tersemat di pinggang nya dan merobek nya. Ia lalu melilitkan kain itu pada punggung tangan prameswari.

" Kemana perginya pangeran rasanya aku lelah sekali sejak tadi aku mengelilingi desa namun belum juga ku temukan " Ucap gayatri matanya menelusuri sekitar. Tak sengaja retina nya menangkap seseorang yang ia kenal dengan perlahan ia mendekati nya. Matanya membelalak kala melihat pangeran dengan rakandanya prameswari.

" Dengan begini luka mu akan tertutup " Ucap pangeran mengulas senyum nya yang kemudian di balas senyuman tulus dari prameswari. Tanpa menyadari gayatri yang tengah menatapnya dengan tatapan sedu.

" Sepertinya bukan waktu yang tepat untuk ku membicarakan hal ini " Gumamnya pelan yang kemudian berlalu meninggalkan #Ranida

***

" Saya sungguh terkejut atas kedatangan anda pak " Kata ustadz makmun yang kemudian duduk di samping nya. Tak sengaja matanya melihat aida berjalan menuju kamarnya.

" Aida " Menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah nya.

" Iya ayah "

" Tolong bikinkan pak dadang minuman yah " Ucapnya yang membuat aida melirik kearah pak dadang kemudian mengangguk.

" Baik ayah " Dengan itu aida pergi ke arah dapur untuk membuatkan minuman.

" Maaf sebelumnya pak ustadz saya baru sempat kemari soalnya saya lumayan sibuk hingga belum sempat menjenguk anjani " Ucap pak dadang membuka percakapan

" Tidak apa apa saya bisa memaklumi lagipula bapak inikan juga baru datang dari jerman. " Jawabnya

" Iyah pak ustadz "

" Panggil saja saya makmun pak " Ralat nya cepat.

" Oh iya.. Makmun " Tak sengaja matanya melirik kearah depan dimana pangeran tengah menggendong anjani. Tanpa menyadari tatapan dari dadang dan juga makmun pangeran berjalan di hadapannya.

" Eh gue bawa lo kemana nih? "

" Ke kamar aja kali yak " Lanjutnya cengengesan

" Ih pangeran apaan sih " Ucap anjani menepuk bahu nya pelan.

RANJANI_True Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang