13. I'm in Love with...

63.5K 5.7K 408
                                    

"Thanks, Aunt Angeline for letting me stay here." Ucap Mike merasa tidak enak ketika Angeline baru saja membersihkan peralatan makan yang baru saja mereka gunakan.

Mike menatap punggung Angeline dan beralih memperhatikan laki-laki berkacamata yang sedang mengulas senyumnya. Laki-laki yang 10 tahun belakangan ini menjadi pendamping hidup Angeline.

"Stop saying that, Mike. Kau sudah kuanggap sebagai anakku sendiri sejak aku menemukanmu di depan pintu rumahku dulu." Ucap Angeline yang kembali dengan senyum khasnya. "Kau bisa tinggal disini selama yang kau mau."

"Benar! Chloe senang Mike tinggal disini." Chloe, Anak bungsu Angeline memeluk pinggang Mike dengan erat, mengundang gelak tawa dari semua orang.

"Chloe, Stop! Jangan terus menempel dengan Mike." Itu Ronald, Anak pertama Angeline yang sedang berkacak pinggang menatap adiknya gemas.

"Aku tidak peduli."

Ronald menghela nafas dan beralih menarik tangan Mike lainnya, "Mike ayo ke kamar. Kita lanjut bermain lagi."

"Sudah waktunya tidur, anak-anak." Tegur Ayah mereka dengan tatapan tidak terbantah. "Cuci kaki, cuci tangan, sikat gigi dan cuci muka kalian lalu masuk ke kamar."

"Tapi Dad..." protes Chloe sedih.

"Besok masih hari minggu, Dad. Kenapa kami tidak boleh..."

"Dengarkan ucapan Daddy kalian, Chloe, Ron. Aku akan menemani kalian di kamar nanti." Ucap Mike menengahi sambil tersenyum.

"Kenapa tidak sekarang?" Tanya Chloe, gadis berumur 5 tahun itu memiringkan kepalanya, mengingatkan Mike akan gadis cantik yang masih mengisi hatinya hingga sekarang.

"Masih ada yang harus ku bicarakan dengan Daddy kalian." Jawab Mike seraya melirik kearah Angeline dan Suaminya bergantian. "Aku akan menyusul kalian setelah ini. Ok?"

"Baiklah." Ucap Chloe dan Ronald bersamaan. Mereka menghampiri kedua orang tua mereka dan mencium pipi mereka sebelum beranjak ke kamar yang selama beberapa hari ini di tempati Mike.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Angeline membuka pembicaraan. "Apa kau ingin aku membuat secangkir teh-"

"Tidak perlu, Bibi Angeline." Tolak Mike halus.

Laki-laki itu membenarkan letak kacamatanya dan menegakkan duduknya menatap Mike, "well, sepertinya perbincangan ini serius sekali? Apa yang ingin kau bicarakan?"

Mike mengangguk, ia sudah bertekad dan ia tidak akan mundur lagi. Demi ini juga Sophie sampai mengorbankan dirinya dan hubungan mereka. Tidak boleh lagi ada hal yang Mike korbankan. Dan Auryn adalah hal terakhir yang ingin ia korbankan selama ia masih bisa bernafas.

"Aku membutuhkan pekerjaan, paman." Ucap Mike langsung, "sebuah pekerjaan menjanjikan."

Angeline mengernyit tidak mengerti, "kenapa tiba-tiba? Bukankah sebelumnya kau sudah memiliki pekerjaan yang sangat menjanjikan di Clavinsky Empire, dan kau melepaskannya sebelum kau pergi ke Hawaii?"

Suaminya mengangguk setuju, "untuk pekerjaan menjanjikan seperti itu, bukankah keluargamu yang sekarang lebih dapat menyediakannya? Dan juga pekerjaan di Tabloid milikku tidak terlalu menjanjikan karena ya... memang perusahaan penerbit itu merupakan perusahaan kecil. Kami tidak bisa memberi gaji sebesar gajimu sebagai CEO-"

"Aku ingin keluar dari keluarga Tyler, Paman, Bibi." Ucap Mike final, membuat Angeline terbelalak terkejut.

"Wow... Ucapanmu barusan sangat perlu dipertanggung jawabkan, Mike." Seru Angeline tersentak.

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang