35. Adjudication. (1)

48K 4.7K 133
                                    

Auryn's POV

"Miss, maaf, tapi sepertinya mobil dibelakang terus mengikuti kita sejak meninggalkan apartemen." Ucap Kir, Supir pinjaman dari ayahku.

Aku mengernyit dan berbalik. Benar saja aku mendapati Jaguar Coupe Silver milik Austin mengekori mobilku.

"Apa mereka tidak mengerti juga aku masih marah dengan mereka?!" Gerutuku kesal. "Naikkan kecepatan, Kir. Jangan biarkan mereka mengejar."

Mereka? Ya, tidak salah. Aku yakin kalau di belakang Jaguar silver itu, ada Jaguar Hitam yang mengikuti. Aku bukan hanya diikuti satu mobil melainkan dua. Dan itu adalah ulah kembaran idiotku yang tidak mengerti arti kata marah ataupun benci.

Aku sesekali menatap kebelakang dan meringis melihat dua mobil itu malah berjajar dan tepat berada di belakangku. Aku kembali menatap Kir yang sudah berusaha menambah kecepatan, tapi mungkin memang hanya 100 saja batas yang bisa ia kendalikan di jalanan yang lumayan ramai siang ini.

Ponselku berbunyi dan nama Marvel yang terpampang disana. Malas sebenarnya untuk mengangkat panggilan itu, tapi tidak ada cara lain untuk mengusir dua orang itu selain bicara langsung.

"Berhenti mengikutiku!!" Omelku begitu panggilan di angkat.

"Pelankan mobilmu, Auryn! Ini sangat berbahaya!" Pinta Austin.

Aku mengernyit dan kembali menatap layarku dan meringis. Conference call. Pantas saja. Austin pasti sadar aku tidak akan mengangkat telepon darinya tanpa pertimbangan dua bahkan ribuan kali.

"Kalian yang lebih berbahaya! Berhenti mengikutiku!" Desisku. Kenapa aku harus menanggapi ucapan Austin?

"Ryn, maafkan aku, oke?" Lirih Austin.

"Sudah kukatakan jangan meminta maaf padaku, tapi Mike!"

"I will! Tapi kau harus memaafkanku dulu." Sergah Austin.

Aku menggerakkan kakiku dengan tidak tenang. Apa disini hanya ada Austin? Kenapa Marvel tidak berbicara sama sekali?

"Kalau kau terus berbicara hal yang tidak penting, lupakan! Kau tahu aku tidak mau memaafkanmu setelah apa yang kau lakukan dengan mengusir Mike."

"Aku tidak mengusirnya! Itu pilihan Mike!" Sergah Austin.

"Mike tidak akan memilih kalau tidak ada pilihan yang di ajukan!" Aku menarik nafasku dalam ketika tanpa sadar malah membentak Austin. Mataku kembali memanas, hatiku terasa sakit. "Apa kalian juga akan memperlakukanku dengan cara yang sama seperti Mike kalau aku berada di posisi Mike sekarang?" Tanyaku mengundang keheningan.

"Auryn, hentikan mobilnya. Kita bicarakan ini bersama." Suara Marvel terdengar untuk pertama kali sejak panggilan darinya ku angkat. "Kau harus tahu alasan kami."

Aku menyeka airmataku. Mendengar cara Marvel menyebut 'kami' yang mengindikasikan dirinya dengan Austin terkadang membuatku kesal.

"Terkadang aku benci tidak memiliki kontak batin seperti kalian. Kalian bisa dengan mudah tahu perasaan masing-masing, tapi tidak denganku." Aku mematikan panggilan sepihak dan kembali menangis.

Sejak dulu, Alceo dan Austin memang selalu sejiwa. Hanya dengan tatapan mata, mereka seakan sudah bisa berkomunikasi. Selalu menyimpan rahasia dibelakangku. Dan sepertinya rahasia ini adalah yang terbesar.

*

Aku memerintahkan Kir menghentikan mobil di salah satu kafe yang terletak tidak jauh dari jalan Hollywood. Dua Jaguar Hitam dan Silver itu masih mengikutiku. Bahkan kedua pengemudi itu juga dengan sigap mengekoriku seperti anak ayam dan induknya.

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang