26. Heartbreak! (2)

43.8K 4.7K 94
                                    

Oh you... I don't know what to say
You've made me so desperately in love
And now you let me down
- You, ten2five

***
Auryn's POV

Aku melongok kedalam amplop dan mendapati secarik surat yang tidak ikut meluncur di dalamnya, dengan rasa deg-degan luar biasa, aku menarik kertas itu keluar dan membacanya tanpa berkedip.

'I'm not running away,  not anymore. Aku hanya mengembalikan seluruhnya ketempat yang seharusnya. I know it's kind of... unfair for you, Princess. Dan aku telah menjadi laki-laki yang kau benci, laki-laki egois.

Please, don't blame yourself for this. Aku telah memutuskannya jauh sebelum kemarin. Hanya saja waktu kita yang tidak tepat. Don't find me. Aku berjanji akan kembali, bukan hari ini atau besok, tapi aku berjanji aku pasti kembali. I heard you, Ryn. Hanya saja semuanya sedang terlalu rumit untukku menjawab segalanya, mengatakan semuanya.

Aku tahu aku pengecut. Aku kehilangan kata-kataku kemarin dan aku tidak sanggup mengatakan apapun selain menciummu. Kalau aku adalah Sunset bagimu, maka kau adalah Sunrise bagiku. Dimana setiap matahari terbit, maka disana selalu ada harapan akan hari baru yang lebih baik. Seperti dirimu yang memberikanku alasan untuk percaya kalau akan selalu ada harapan untuk sesuatu yang lebih baik. Membuatku berani mengambil keputusan ini.

You know? Matahari juga termasuk bintang karena bisa menghasilkan cahayanya sendiri. Bagaimana kalau selama ini kau salah mengenaliku? Bagaimana kalau ternyata aku hanyalah bintang yang menyamarkan sinarnya hingga menyerupai matahari? Apa kau akan membenci bintang itu karena telah membohongimu selama ini dan memutuskan untuk mencari matahari yang sebenarnya?

Meski kau akhirnya membenciku karena menjadi egois, tapi ingatlah kalau kebahagiaanmu selalu menjadi prioritasku. Jangan lelah menungguku untuk membuktikan kalau aku tidak seberbahaya Matahari, kalau aku tidak sejauh Matahari, dan aku adalah bintang yang layak untuk berdekatan dengan bumi.

Sekali lagi, maafkan aku, Princesa.'

Air mataku sudah membanjir ketika aku membaca surat Mike.

Sejujurnya aku tidak mengerti maksud Mike. Yang aku tahu, Mike pergi. Ia mengembalikan seluruh kuncinya.

Sebenarnya apa yang Mike pikirkan? Kenapa ia harus pergi? Aku hanya menyatakan perasaanku agar bebanku hilang, bukan membebaninya. Bagaimana ia mengubah kenyataan? Bagaimana ia mengubah sejarah dan mengganti darahnya yang juga mengalir di darahku? Apa yang harus ku katakan pada Mommy? Daddy? Marvel? Austin?

Aku berlari meraih ponselku yang tergeletak di meja ruang keluarga, mencari nomor Mike di daftar kontam dan langsung terhubung dengan kotak suara. Aku mendesah pelan sambil terus mencoba.

Airmataku terus berjatuhan, dan aku bahkan tidak tahu bagaimana cara menghentikannya!

Tas! Mike menaruh tas di dalam mobil kemarin! Aku teringat akan tas yang kupergoki sebelum kami berangkat kemarin pagi. Aku secepat kilat menyambar kunci mobil dan membuka bagian bagasinya.

Lututku lemas begitu melihat benda itu sudah raib dari sana. Tidak ada lagi ransel berwarna hijau tua itu dimanapun.

Aku akan memberi kunci khusus memasuki museum ini dan kau harus merawat benda sejarah itu. Ucapan Mike kala aku dikamarnya kemarin kembali terdengar.

Dengan kaki lemas, aku kembali masuk dan mengambil tumpukan kunci yang terletak di meja makan dengan tangan gemetar. Aku menaiki tangga dengan harapan kalau ini hanya lelucon April fool yang tertunda dari Mike. Kalau aku akan menemukan Mike dengan cengiran menyebalkannya begitu aku berhasil membuka pintu dengan kunci yang aku harap bukan kunci kamar Mike.

Namun harapanku sia-sia. Kekuatan lututku menghilang seluruhnya membuatku terjatuh di ambang pintu begitu kekosongan menyapaku saat aku berhasil membuka pintu kamar Mike dengan kunci yang dikirimnya.

Airmataku semakin berjatuhan dan aku menangis tersedu-sedu sambil memeluk kedua lututku.

Kenapa Mike tega? Kalau hanya untuk kebahagiaanku, ia seharusnya tidak perlu pergi. Aku akan bahagia hanya dengan melihatnya di dekatku.

Aku dapat menebak kalau kondisi apartemennya juga kosong mengingat kartu akses yang juga ia kirim bersama kunci-kuncinya.

Kemana laki-laki itu pergi? Kenapa ia melakukan tindakan bodoh itu? Apanya yang bukan matahari tapi bintang yang menyamar?

Aku masih sesengukan saat memaksa diriku berdiri dan berjalan kearah kasurnya. Benda pipih berwarna hitam tergeletak di atas kasur empuk itu.

Ponsel Mike. Pantas aku tidak bisa menghubunginya.

Aku meraih benda itu dan mengaktifkannya, aku nyaris tersedak ludahku sendiri ketika melihat wajahku yang menjadi wallpaper ponselnya. Bukan Sophie, bukan wanita lain, tidak ada Austin atau Marvel, atau siapapun. Hanya ada aku. Aku yang tertawa lepas saat di Universal studio kemarin. Foto yang sempat kupaksa untuk di hapus tapi tidak jadi.

Aku semakin menangis sambil memeluk benda itu.

Apa aku menyesal sudah jujur? Ya! Aku seharusnya tidak bertindak bodoh dan membuat Mike melakukan ini. Meski ia mengatakan kalau ia sudah memutuskan jauh-jauh hari, tapi aku tetap tidak percaya kalau kejujuranku tidak mempengaruhi keputusannya untuk secepatnya kabur.

Aku berbalik dan berjalan kearah foto-foto yang di tempel di dinding, mengamatinya dengan mata berair sebelum mataku terpaku pada satu foto yang kemarin tidak ada disana. Tertempel berdampingan dengan foto cabang pohon dan kamera rusak.

Fotoku yang sedang tertidur pulas dengan mata sembab. Aku tidak tahu kapan tepatnya foto itu diambil, tapi melihat baju tidur yang aku kenakan disana, sepertinya itu adalah foto kemarin malam setelah aku menangis dalam pelukan Mike setelah mengatakan kejujuranku.

Aku meraih foto itu dan membaliknya setelah bayangan tulisan terlihat ketika foto itu melewati cahaya matahari saat ku tarik tadi.

I promise you, no more tears from now onward.

Ingatlah, Sesuatu akan lebih memiliki makna saat sudah rusak. Meskipun rusak, bukan berarti sesuatu itu sudah tidak layak pakai dan harus dibuang. Sebaliknya, sesuatu itu akan jauh lebih berharga.

Just like you, just like us. We're broken but we're strong enough to hold on before we fall apart after 19 years.

Aku kembali sesengukan dan kakiku kembali menyerah untuk menopang diriku lebih lama lagi.

Bagaimana aku bisa pergi kalau hatiku dan hidupku ada disini?

Mike berbohong! Mike menipuku!

***

Tbc

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang