47. There's... something strange

45.1K 4.2K 32
                                    

Mike jelas-jelas merasakan keanehan itu setelah beberapa minggu tinggal bersama ibunya, dan 'mengenali' wanita itu.

Rumah yang dikira Mike akan sehangat dan senyaman rumah keluarga Tyler meski hanya diisi berdua dengan ibunya, nyatanya tidak terasa apapun selain hening, hampa, kosong.

Rumah itu terlalu kosong untuk ukuran rumah minimalis yang berpenghuni. Tidak terlihat seperti ada manusia yang tinggal disana kalau saja sampah bungkusan makanan instant tidak pernah Mike keluarkan setiap pagi.

Tidak ada peralatan masak yang sewajarnya dimiliki ibu rumah tangga. Tidak ada perlengkapan makan lengkap dengan piring seragam yang seharusnya sebuah rumah berisikan keluarga miliki. Tidak ada kegiatan kekeluargaan yang menghangatkan ruangan kecil itu meskipun hanya menonton televisi atau bertegur sapa setiap pagi.

Rumah itu hanua hidup ketika malam, disaat ibunya tidak lembur dan pulang dengan membawa makanan fast food untuk Mike.

Pernah sekali Mike memasuki kamar Ibunya saat ibunya belum kembali, dan yang Mike lihat lebih mengejutkannya.

Tidak ada pakaian yang sering ibunya kenakan selama ini di lemari baju itu. Bahkan tas mahal ibunya yang setiap hari berganti itu juga tidak ada dimanapun di rumah minimalis itu. Rumah itu... hanya seperti rumah singgah Ibunya untuk menemani Mike setiap malam.

"Kau melamun!" Mike mengerjap dan menoleh menatap gadisnya sedang mengerucutkan bibir sebagai bentuk kekesalannya. "Ceritaku membosankan? Atau leluconku tidak lucu lagi? Kau terlihat sering melamun belakangan ini."

Mike mengerjap berkali-kali. Kenapa aku bisa melamun saat bersama Auryn?

"Lihat! Kau melamun lagi!" Auryn berdecak. "Sudahlah. Kau melamun saja. Aku pulang!"

Auryn sudah meraih tas selempangnya di bahu dan hendak berdiri, namun dengan cepat ia tahan. "Auryn tunggu." Mike langsung berdiri di hadapan Auryn dengan tatapan menyesal. Terlebih Auryn tidak mau menatap matanya sekarang. "Maafkan aku. Aku hanya... sedang memikirkan sesuatu. Aku tidak seharusnya mengacuhkanmu. Maaf."

Auryn sejujurnya kesal, tapi seperti yang sudah-sudah, ia tidak bisa marah terlalu lama pada laki-laki di depannya ini. Katakan saja ia terlalu mudah, tapi Mike memang segalanya untuk Auryn.

Auryn menghela nafas dan menunduk sejenak, mengontrol amarahnya sebelum ia mendongak menatap Mike dan menyentuh lembut pipi dan rahang Mike. "Pekerjaanmu sedang berat?" Tanyanya, Mike menjawabnya dengan gelengan kecil seraya menyentuh lembut tangan Auryn yang masih berada di pipinya. "Lalu?"

Terdengar helaan nafas berat dari Mike sebelum laki-laki itu mendekat untuk mencium kening Auryn beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Auryn. "Aku bertemu ibuku. maksudku... Ibu kandungku."

Auryn menahan nafasnya, keterkejutan terlihat di matanya.

"Kau tahu mengenai ibuku?" Tanya Mike.

Auryn seketika tergagap. Ia memang belum memberitahu Mike apapun mengenai Isabella. Apalagi setelah apa yang Jackson katakan mengenai wanita itu. Dan sekarang Mike tahu... bukan darinya.

"Keluargamu juga tahu, kan?" Tanya Mike lagi, tidak terdengar sedikitpun seperti tuduhan.

Auryn menunduk, tidak berani menatap Mike terlalu lama karena Auryn tahu, Mike pasti dapat menangkap kebenaran dari matanya.

"Apa itu alasannya kau tidak mau kembali ke keluarga Tyler? Karena kami tidak memberitahumu?" Tebak Auryn tanpa mau melihat Mike. Tangan gadis itu di genggamannya terkepal. "Kami bukan tidak mau memberitahumu, tapi kami merasakan keanehan dari..."

"Dia ibuku, Ryn." Potong Mike. Kalimat itu terasa berat di lidahnya. Hatinya jelas membenarkan pernyataan Auryn akan keanehan itu, tapi dirinya menolak. Ia menolak meski ia memikirkan hal yang sama.

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang