14. I'm done running away.

55.7K 5.5K 270
                                    

Mana yang lebih mengecewakan? Anak yang sudah kau besarkan memutuskan untuk keluar dari keluarganya, atau mendengar anak yang sudah kau anggap seperti anakmu sendiri menyukai adiknya?

Keduanya terdengar sama buruknya.

Not everything is meant to be, but everything is worth a try. Right, Mike? Mike berbicara dalam hatinya.

Ia menatap mata kedua orang tuanya dengan berani kali ini sebelum melemparkan bom ke dua.

"I'm in love with Auryn, Mom, Dad."

Keira dan Nicholas terbelalak.

***

Suara jangkrik mungkin akan terdengar akibat kesunyian yang merebak di ruang kerja Nicholas kala itu. Namun sayangnya disana tidak ada jangkrik, dan yang ada hanya hembusan nafas beradu antara Mike, Nicholas dan Keira.

Keira kemudian tertawa terbahak-bahak memecahkan keheningan seakan Mike baru saja melontarkan lelucon terlucu yang pernah ia dengar seumur hidupnya.

Mike mengernyit ketika melihat Keira tertawa. Padahal ia sudah mengeluarkan 101% keberanian yang ia miliki untuk melemparkan bom itu, tapi kenapa Ibunya malah tertawa?

"That's really funny." Komentar Keira ditengah tawanya. "The way you said it, sepertinya kau sangat serius sekali."

Mike tidak ikut tertawa karena ia memang serius mengatakannya. Kenapa Ibunya malah mengira ia sedang bercanda?

Merasa hanya dirinya yang tertawa, tawa Keira mereda ketika satu kemungkinan lain hinggap setelah melihat wajah serius putranya. "Kau... tidak sedang bercanda?"

"Aku tidak pernah seserius ini sebelumnya." Ucap Mike pelan. "Aku benar-benar mencintai Auryn. Maafkan aku."

Kembali hanya hembusan nafas mereka yang terdengar bersamaan dengan detik jarum jam yang berputar.

"Kenapa...? Maksudku, bagaimana bisa?" Tanya Keira yang sudah tidak lagi tertawa. "Bukankah kau dan Sophie sudah cukup lama menjalin hubungan selama ini? Bahkan Mommy kira kalian akan segera..."

Mike merunduk, tidak lagi berani menatap mata kecewa yang mungkin terpancar di mata kedua orangtuanya meskipun memang itu pantas ia dapatkan.

"Maafkan Mike, Mom, Dad. Aku tahu ini salah. Aku tahu aku seharusnya melindungi Auryn seperti adikku sendiri, tapi... i can't help it." Lirih Mike. Bahunya bergetar. "I've tried to forget my feelings, aku lari dari kenyataan berharap begitu aku kembali, aku bisa menjadi Kakak yang sesungguhnya untuk Auryn tanpa perasaan ini. But..."

Mike menggeleng, merasa gagal dan gagal dan gagal. "I'm done running away. The more i deny it, the more i'm falling in love with her. And it's hurt." Lirihnya lagi. Ia menyangga kepalanya dengan kedua telapak tangannya. Ia terlihat lemah dan ini bukan keinginannya sama sekali. Ia tidak ingin memperlihatkan airmatanya di depan kedua orangtuanya sama sekali, tapi tidak bisa.

Sentuhan tangan lembut menyentuh bahu Mike perlahan, kemudian menjalar melingkari leher Mike, dan Mike bisa merasakan hembusan nafas di tengkuknya.

"Kami tidak pernah tahu kalau kau memiliki perasaan khusus itu untuk Auryn selama ini." Ucap Keira masih mencoba menenangkan Mike.

"Maafkan aku..."

"Sorry for what, Honey?" Tanya Keira mengulas senyum, "it's okay. Itu bukan dosa besar."

Mike mengadahkan kepalanya, memperlihatkan wajahnya yang memerah dan matanya yang berair. Ia pertama kali berhadapan dengan Nicholas yang tersenyum kepadanya, kemudian baru menoleh kesamping, kepada Keira yang matanya juga berair, namun tersenyum tulus.

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang