Suasana ruang makan keluarga Tyler pagi itu tidak biasanya ramai. Selain karena jadwal individu di rumah itu berbeda setiap harinya, mereka juga biasa makan dengan suasana tenang, kecuali kalau kedua laki-laki keturunan Tyler itu mulai berdebat atau menjahili adik bungsu mereka.
Pagi itu, suara tawa yang jarang terdengar, menyambut telinga Auryn ketika gadis itu keluar dari kamarnya. Sepertinya Auryn tidak pernah lagi mendengar tawa lepas itu semenjak masalah datang bertubi-tubi, dan Mike memutuskan meninggalkan rumah, juga status Mike yang merupakan anak adopsi diketahui.
"Selamat pag-" langkah Auryn terhenti ketika matanya melihat laki-laki yang duduk di bangku makan yang belakangan ditempati oleh Alceo.
"Selamat Pagi, Auryn." Sapa Austin menyadarkan Auryn dari keterkejutannya.
Laki-laki yang sejak Auryn menyapa tadi sudah menoleh, kini tersenyum dan membalas sapaan Auryn, "Selamat pagi, princess."
"Apa yang kau lakukan disini pagi-pagi?" Tanya Auryn datar.
Keira berdecak. "Kemana sopan santunmu? Ayo duduk dan sarapan." Tegurnya.
Auryn tidak membantah dan memutuskan duduk diantara Austin dan juga Keira diikuti oleh tatapan mata Mike.
Begitu Auryn duduk, Eleanor langsung meletakkan secangkir cokelat hangat juga sepiring omelet di hadapannya. Tapi tatapan Auryn hanya terpaku pada cangkir cokelat hangat yang masih sedikit mengepulkan asap itu.
"Kau yang membuatnya?" Tanya Auryn tanpa mengangkat kepalanya. Tidak tahu untuk siapa pertanyaan itu ditujukan.
"Hm. Special untukmu." Mike menyahut.
Tangan Auryn terkepal, ia kesal karena Mike bersikap seakan tidak pernah ada masalah apapun dan tidak perlu menjelaskan apapun. Mike seakan menganggapnya anak kecil yang akan lupa dan memaafkannya hanya dengan segelas cokelat hangat.
Gadis itu akhirnya berdiri hingga menimbulkan suara derit akibat gesekan kursi dan lantai. Semua mata menoleh kepadanya tanpa terkecuali. "Aku tidak lapar. Aku pergi dulu."
Kepalan tangan Auryn di genggam Austin sebelum gadis itu melangkah pergi. "Duduk dan habiskan sarapanmu."
"Aku tidak-"
"Kalau kau tidak lapar, duduk saja dan tunggu kami selesai makan." Austin terlebih dahulu memotong ucapan Auryn. Gadis itu hendak kembali memprotes, tapi melihat tatapan Nicholas, akhirnya Auryn memilih kembali ketempatnya.
Tawa yang sempat terdengar Auryn saat ia keluar kamar tadi, kini tidak lagi di dengarnya selain suara dentingan alat makan.
"Jadi kau akan tinggal disana mulai sekarang?" Keira memutuskan untuk menyingkirkan ketegangan itu dengan membuka suara.
"Ya, Mom." Jawab Mike. "Maafkan aku tidak bisa memenuhi keinginanmu untuk tinggal disini."
Keira mengangguk mengerti. "Tidak apa. Mom juga senang kalau akhirnya kau bisa menemukan keluargamu."
Mike melirik kearah Auryn dan tersenyum kecil. Gadis itu masih tidak mau menatapnya. Nampaknya perjuangannya harus lebih ekstra lagi untuk mendapatkan Auryn lagi.
Mike memutuskan untuk menyudahi makannya saat melihat kebosanan Auryn di meja makan sambil berusaha menahan diri untuk tidak menatap susu cokelatnya.
"Aku sudah selesai." Ucap Mike. Auryn bergeming. Mike kemudian mengambil kunci mobil Alceo yang sengaja di pinjamnya hingga menimbulkan bunyi gemerincing. "Let's go, Princess. aku akan mengantarmu."
Secepat kilat, kepala Auryn langsung menoleh menatap Mike dengan mata melebar.
"Aku kembalikan mobilmu nanti, Marvel. Dan terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Line [#MFFS 2]
RomancePart 8 Keatas di PRIVATE! Follow agar bisa terus membaca. terima kasih ^^ Apa yang bisa dilakukan kalau cinta datang tanpa pemberitahuan? Apa yang bisa dilakukan kalau laki-laki yang selama ini menjaga dan melindungimu, laki-laki yang merupaka...