62. Just Like a Dream.

82.7K 5K 208
                                    

Auryn tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Sedetikpun tidak bisa memudarkan senyumnya.

Kalau ada yang bertanya padanya satu tahun yang lalu, apakah ia pernah berpikir untuk mendapatkan ending bahagia seperti ini bersama Mike, dengan Lantang Auryn akan menggeleng dan mengatakan tidak.

Meski setiap tahun sebelum meniup lilin ulang tahunnya, Auryn selalu mengucapkan keinginan yang sama, tapi ia tidak pernah menyangka kalau hal yang seharusnya mustahil itu malah menjadi sebuah kenyataan yang hingga detik ini sangat sulit Auryn percaya.

Laki-laki yang hampir seluruh hidupnya dikira adalah kakak kandungnya, kini berubah menjadi tunangannya.

Ya! Akhirnya Auryn bisa menyebut Mike dengan sebutan tunangan dengan bangga setelah dikira kalau Auryn harus menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan status itu.

Auryn yakin kalau Mike adalah laki-laki yang memang diciptakan untuknya. Laki-laki yang ia rela menghabiskan seluruh hidup dengannya tanpa ragu.

Laki-laki yang...

"Oke, hentikan senyum menjijikanmu itu sebelum aku terpaksa memplaster mulutmu, Ryn." Alceo berseru sambil mengambil tempat duduk di sebelah Auryn yang sedang bersantai di bungalow. "Kau terlihat sangat bodoh sekarang."

Auryn tidak menanggapi ucapan Alceo. Gadis itu malah tersenyum semakin lebar dan bergelayut manja di lengan Alceo sambil bersandar.

"Kau sadar aku tidak sedang memujimu, kan?" Sindir Alceo.

"Marvel, apa kau pernah jatuh cinta?" Tanya Auryn lagi-lagi tidak menanggapi Alceo. "Apa jatuh cinta selalu seperti ini? Rasanya ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan diperutku. Jantungku juga... oh my god!" Auryn meraih telapak tangan Alceo dan meletakkannya di dada, "kau merasakannya? Cepat sekali, kan? Aku sampai takut kalau jantungku bisa meloncat keluar." Sambung Auryn kembali bersandar di bahu Alceo. "Aaaaaah... ini semua seperti mimpi. Eh tunggu! Apa aku benar-benar sedang bermimpi?" Auryn menegakkan tubuhnya dan menatap Alceo, "tolong cubit aku Marvel."

Alceo gemas setengah mati terhadap kelakuan adiknya, serta merta menurut dan mencubit kedua pipi Auryn hingga gadis itu mengaduh. Tapi lagi-lagi, bukan omelan yang Alceo dapat, lagi-lagi gadis itu nyengir lebar. Dia benar-benar sudah gila ternyata.

"Bukan mimpi ternyata." Auryn bersorak kegirangan sambil menghentakkan kakinya.

"Aku tidak tahu apa hanya dirimu yang seperti ini,tapi jatuh cinta versimu itu sangat menyeramkan. Jangan tunjukan kelakuanku yang seperti ini pada Mike kalau kau tidak mau Mike ketakutan dan meninggalkanmu." Alceo terkekeh saat melihat Auryn mengerucutkan bibir saat akhirnya gadis itu menanggapi ejekannya.

Satu pukulan ringan Auryn layangkan di bahu Alceo, "kau merusak suasana!"

"Jangan menunjukan sifat yang apa?"

Kedua orang itu langsung berjengit kaget dan spontan berbalik. Senyum Auryn yang sempat hilang akibat ejekan Alceo kini kembali terbit. Dengan cepat ia berdiri dan berlari menghampiri laki-laki itu.  "Mike!!!!"

Mike menyambut Auryn kedalam pelukannya sambil terkekeh. "Apa yang kalian sedang bicarakan?"

"Tidak ada." Jawab Auryn. Ia memejankan matanya dan menghirup aroma tubuh Mike dalam-dalam. "I miss you."

"Kami sedang berbicara kalau sifat Auryn yang seperti ini akan membuatmu-" sendal rumah Auryn yang melayang kearah Alceo berhasil ditepis sebelum mengenai wajahnya. Ia terkekeh melihat wajah kesal Auryn.

"Katakan satu kata lagi, maka pasangannya akan melayang tepat di kepalamu." Ancam Auryn.

"Auryn!" Tegur Mike. Dan seketika, mata penuh ancaman Auryn melembut. Mike terkekeh melihat kemanjaan Auryn. "Sifat apa lagi yang perlu ku lihat? Aku sudah melihat semua sifat Auryn."

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang