"-nda sudah mengerti maksud kedatangan saya kemari. Saya ingin menemui anak saya yang telah anda adopsi selama ini." Suara lembut namun tajam seorang wanita yang menyambut telinga Alceo pertama kali. Dan Alceo membeku seketika.
Anak adopsi?
***
Apa yang sedang mereka bicarakan? Siapa yang Daddy adopsi?
"Apa anda tidak merasa salah mencarinya kemari? Saya tidak merasa memiliki anak adopsi. Mereka adalah anak-anak saya, saya dan istri saya sendiri yang membesarkan mereka dengan sepenuh hati dan kasih sayang." Ujar Nicholas terdengar tenang.
"Anda tidak perlu membodohiku. Wanita tadi yang mengatakan kalau anak yang kutinggalkan di depan pintu Apartemennya sudah diadopsi oleh anda." Suara Wanita itu kembali terdengar tak kalah tenang.
Jantung Alceo berdebar dengan sangat cepat. Menyadari kalau ia sudah melangkah terlalu jauh dalam masalah yang seharusnya adalah rahasia terbesar ayahnya yang ditutupi selama ini.
Siapa? Siapa anak yang sedang mereka bicarakan? Aku dan Austin kembar identik, jadi apakah itu kami? Mike? Atau Auryn? Alceo ketakutan sendiri dengan asumsinya. Itu tidak mungkin. Jadi selama ini Mommy, Daddy, serta bibi Angeline menyimpan rahasia besar ini dibelakang kami?
Nicholas mendengus, "once he step into my House, He's no longer yours. He's Mine and he will always belong to Tyler. Dan detik saat anda meninggalkannya di depan pintu Apartemen Angeline, Kau sudah kehilangan statusmu sebagai ibunya." Jawabnya.
"Aku yang melahirkannya. Darahku mengalir di dalamnya. Dan kau tidak bisa merubah itu! Biarkan aku bertemu dengannya!" Wanita itu mulai menaikkan nada suaranya. Terdengar emosi atas ucapan Nicholas barusan.
"That's true. Tapi sejauh ini yang kulihat, ia selalu bersikap penuh tanggung jawab, dan itu adalah semangat Tyler yang mengalir di dirinya. Bukan seperti anda yang dengan tidak bertanggung jawab meninggalkan buah hati anda kedinginan di lorong Apartemen dimusim dingin!" Ketus Nicholas.
Alceo semakin kehilangan katanya ketika menyadari kalau yang sedang ayahnya dan wanita itu bicarakan bukanlah mengenai anak perempuan, melainkan anak laki-laki. Dan ayahnya juga tidak menggunakan kata Plural melainkan singular yang secara tidak langsung mengacu pada satu orang yang kini muncul di bayangannya.
Mike... anak adopsi?
Pranggggg!
Alceo terkejut dan berbalik menatap Angeline yang sudah memucat tidak jauh dari tempatnya dengan nampan yang terjatuh dari pegangannya hingga cangkir-cangkir berisi teh pecah berserakan menimbulkan suara nyaring yang mengejutkan kedua orang di dalam ruangan itu.
"A-alceo... kau?" Angeline terbata, tidak menyelesaikan ucapannya ketika pintu di belakang Alceo terbuka lebar dan Nicholas berdiri di ambang pintu dengan wajah yang juga terkejut melihat Putranya berdiri di hadapannya.
"Alceo? Apa yang kau lakukan disini?!" Tanya Nicholas menyembunyikan keterkejutannya dengan suara tegas.
Wanita yang dari tadi di dengar suaranya oleh Alceo terlihat dibalik tubuh Nicholas.
Wanita dengan senyum simpul yang sangat mirip dengan senyum Mike, namun terlihat tidak setulus laki-laki itu, senyum wanita itu malah terlihat licik. Dari wajahnya sepertinya hampir seumuran dengan Ibunya, atau lebih tua? Dan segala macam barang bermerek yang melekat ditubuhnya. Wanita ini tidak terlihat datang dengan perasaan menyesal karena sudah meninggalkan anak kandungnya berpuluh-puluh tahun yang lalu.
"Is he my son?" Tanyanya dengan tatapan menilai. "He's handsome as expected." Wanita itu hendak berjalan mendekati Alceo, namun Alceo refleks berjalan mundur, bersamaan dengan Nicholas yang memasang badan di depan Alceo. "Apa? Kau ingin mengatakan dia bukan anakku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Line [#MFFS 2]
RomancePart 8 Keatas di PRIVATE! Follow agar bisa terus membaca. terima kasih ^^ Apa yang bisa dilakukan kalau cinta datang tanpa pemberitahuan? Apa yang bisa dilakukan kalau laki-laki yang selama ini menjaga dan melindungimu, laki-laki yang merupaka...