Begitu selesai mendapatkan baju yang pas untuk Alceo dan Austin, mereka kembali ketujuan awal mereka, yaitu menyelesaikan urusan Passport Auryn yang hilang.
Tidak se-lama atau se-rumit yang diperkirakan. Auryn bisa mendapatkan Passport penggantinya besok dan lusa ia sudah bisa kembali ke LA bersama Mike.
Sepanjang proses pelaporan itu, Austin dan Alceo tidak henti-hentinya membuat gestur jijik setiap kali Auryn bergelayut manja di lengan Mike. Namun saat Auryn mendelik tajam kearah mereka, gestur itu menghilang dan berganti dengan senyuman yang jelas sekali dibuat-buat.
Auryn sendiri sebenarnya tidak mau memperlakukan kedua kembarannya seperti itu, tapi Auryn merasa lucu setiap kali melihat Alceo maupun Austin melangkah mundur saat Auryn menatap mereka galak.
Hal itu juga menjadi hiburan tersendiri untuk Mike meski ada sedikit rasa bersalah karena ia yang telah menyebabkan Auryn marah kepada mereka.
"Passportmu sudah selesai, jadi sekarang kita pergi untuk mencari baju ganti untukmu." Ujar Mike sambil melangkah menuju ke mobil yang mereka gunakan. Dengan sikap gentlemannya, ia membukakan pintu untuk Auryn yang tersipu malu lalu menutupnya perlahan sebelum berjalan memutar untuk duduk di kursi pengemudi di sisi Auryn.
"Aku tidak tahu kapan akan terbiasa dengan ini semua." Ujar Alceo sambil geleng-geleng kepala tidak jauh dari mereka. "Satu minggu yang lalu, dia masih kakak kita, kan?" Tanyanya retorik.
Austin menggidikkan bahu, "Kenyataan yang mengejutkan, kan?"
"Apa menurutmu Mike sudah tahu? Mengenai ibunya?" Tanya Alceo menghentikan langkah Austin yang baru akan membuka pintu penumpang di bagian belakang.
"Aku rasa kita bicarakan itu nanti lagi. Perlahan tentu saj-"
"Kalian mau masuk atau tidak?" Tanya Auryn tidak sabaran dibalik kaca mobil yang sudah ia turunkan. "Kalau kalian masih mau bicara, kami pergi dulu."
Alceo berdecak kesal. Lihat saja, kalau kau sudah memaafkan kami, tunggu pembalasanku! Umpatnya sambil membuka pintu mobil dan menghempaskan tubuhnya kedalam lalu membanting pintu dengan satu gerakan kencang.
Auryn tahu kalau Alceo kesal, tapi Auryn lebih kesal lagi pada laki-laki itu. Bisa-bisanya ia membicarakan hal sekrusial itu disini! Mungkin Alceo mengira kalau suaranya tidak kedengaran, tapi buktinya, Auryn juga Mike bisa mendengar ucapan Alceo. Bahkan Auryn bisa melihat Mike mengeratkan pegangannya pada setir mobil, dan tubuhnya sedikit menegang.
Tapi sekarang, Auryn malah penasaran dengan hal yang sama. Apa Mike tahu mengenai ibunya?
Keheningan di mobil dipecahkan oleh Mike yang memasang wajah biasanya sambil tersenyum kecil. "Sudah? Bisa pergi sekarang?"
Alceo dan Austin yang merasa di tanya, hanya mengangguk dan Mike melajukan mobilnya ke jalanan. Tidak seperti saat pertama mereka tadi, kali ini hening lebih mendominasi karena keempat orang itu sibuk dengan pemikiran masing-masing.
*
Auryn mengeratkan gandengannya di tangan Mike, ia memperhatikan keabsenan laki-laki itu yang seperti sedang melamun semenjak turun dari mobil tadi. Bahkan Mike tidak sadar ada pilar di depannya dan bisa saja terhantuk kalau Auryn tidak menarik laki-laki itu menjauh.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Auryn khawatir.
Mike mengerjap, dan memasang ekspresi seakan tidak terjadi apapun di hadapan Auryn. "Ya, tentu." Jawabnya sambil tersenyum.
"Kau tidak sedang memikirkan ucapan Alceo tadi, kan?" Tanya Auryn berhati-hati.
Mike mengalihkan pandangan matanya dan menunjuk salah satu toko baju, "Kita lihat kesana, Ryn."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Line [#MFFS 2]
RomancePart 8 Keatas di PRIVATE! Follow agar bisa terus membaca. terima kasih ^^ Apa yang bisa dilakukan kalau cinta datang tanpa pemberitahuan? Apa yang bisa dilakukan kalau laki-laki yang selama ini menjaga dan melindungimu, laki-laki yang merupaka...