25. Heartbreak! (1)

46.7K 4.4K 104
                                    

Because something good only happen in your nicest dream.
- unknown

***
Auryn's POV

Aku membuka mataku pagi itu. Rasanya seperti aku baru mendapat tidur ternyenyakku selama 19 tahun belakangan.

Apa karena kenekatanku kemarin? Atau karena apa yang Mike lakukan setelahnya?

Meski aku tidak mendapatkan penjelasan lebih akan maksud Mike dari meminta maaf sesudah menciumku, tapi setelahnya Mike kembali menciumku, lebih lama, dan lebih intim.

Tanganku tanpa disadari bergerak sendiri menyentuh bibirku. Wajahku kembali memerah mengingat seberapa salah tingkah aku kemarin. Bahkan untuk menatap mata Mike saja rasanya sulit! Apa ini rasanya jatuh cinta dan cintanya berbalas?

Berbalas? Apa diriku gila? Mike bahkan tidak mengatakan apapun menanggapi pernyataan cinta gila adiknya ini selain kata maaf, ciuman, dan pelukan selama tidur seperti biasanya.

Ah mengenai itu, Mike sendiri yang mau menemaniku tidur dan menyempurnakan 'kencan' kami hari itu. Tapi kemana laki-laki itu sekarang? Kenapa dia tidak ada di tempatnya seperti biasa? Tidak biasanya ia meninggalkanku sendirian.

Aku kemudian memutuskan untuk memaksa diri bangun dari mimpi indah itu dan berjalan menuju ke kamar mandi, mencuci muka serta menggosok gigiku, mengganti piyamaku dengan baju santai dan berjalan menuju ke ruang makan.

Minggu ini adalah minggu terakhir aku dapat menikmati liburanku sebelum kembali ke bangku kuliah dan berkutat lagi dengan mayat, virus, dan bakteri dan lainnya.

Ruang makan kosong dan hanya ada Mommy yang duduk disana dengan ponselnya di tangan sebelah kanan, serta roti berselai merah di tangan sebelah kiri.

Aku menghampiri wanita cantik itu dan mencium pipinya sebelum mengambil tempat duduk di sampingnya.

"Morning, Mom. Where is everybody?" Tanyaku sambil mengambil selembar roti tawar dan sekotak Nutella.

"It's almost 10, Ryn. Mommy believes your dad, and your Brothers are in their office right now,  struggling with loads of papers in their table." Mommy terkekeh sambil memasukkan rotinya kedalam mulut. "Bagaimana kemarin?"

Perubahan topik pembicaraan yang signifikan. Wajahku memerah mengingat ciuman dan kenekatanku. Tapi Mommy tidak boleh tahu kalau aku masih ingin menjadi anaknya. Atau akan lebih baik kalau aku bukan anak Mommy, kan? Semua akan lebih mudah. Tapi aku hanya bisa menunduk menyembunyikan kegugupanku dan wajah merahku tanpa menjawab pertanyaan Mommy.

"Sepertinya kalian lelah sekali setelah seharian jalan-jalan kemarin, hm? Kau saja baru bangun jam segini. Bahkan Mike saja belum bangun dan keluar dari kamarnya." Ujar Mommy sambil terkekeh. Ia masih memainkan ponselnya ketika aku tiba-tiba mendongak dan menatapnya.

"Mike belum bangun?" Tanyaku bingung.

Selama ini Mike tidak pernah pindah kamar kalau sudah menemaniku tidur. Ia biasa akan tidur sampai pagi dan bangun di sampingku.

Apa mungkin ia tidak nyaman dan memutuskan untuk pindah kamar saat tengah malam?

Mommy mengangguk tanpa menatapku. "Mommy sudah mengetuk pintu kalian jam 8 tadi, dan hasilnya kau baru bangun hampir 2 jam kemudian." Jawab mommy. "Apa kemarin sangat melelahkan? Kalian pulang jam berapa? Saat Mommy pulang jam 12 kemarin, mobil Mike sudah ada di halaman."

Between the Line [#MFFS 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang