"Mike sudah tahu... mengenai Ibunya." Auryn menunduk, jadi ia tidak bisa melihat ekspresi kedua kakaknya. Ia kembali melanjutkan ucapannya. "Mike terlihat aneh... karena ia berkata maaf sebelum mengatakan kalau Ibunya ingin bertemu denganku. Ia tidak terlihat antusias sama sekali. Ia tidak terlihat seperti Mike."
Auryn menghela nafasnya sekali lagi sebelum akhirnya mendongak, menatap kedua kakaknya yang terlihat serius sekarang. Tidak ada lagi sorot main-main yang tadi sempat terlihat.
"Apa menurut kalian, perubahan Mike ada hubungannya dengan Wanita itu?" Tanya Auryn ragu.
***
"Aku merasa Mike menyembunyikan sesuatu dariku." Auryn memeluk kedua lututnya, membenamkan wajahnya disana dan ia mengerang kesal. "Apa aku berlebihan?"
"Apa kau masih memikirkan ucapan Jackson?" Tebak Austin.
"Kalian juga pasti masih memikirkannya, kan?" Keluh Auryn. "Meski aku tidak mau, tapi aku tetap tidak bisa menghilangkan ucapan Jackson dari pikiranku."
"Kalau kami memintamu menjauhi Mike-"
Ucapan Alceo menguap begitu saja saat Auryn menatapnya tajam dengan ekor matanya. "Katakan itu sekali lagi, aku akan menendangmu keluar dari sini."
Alceo mengerang, "kemana perginya adikku yang manis itu."
Austin terkekeh geli mendengar gerutuan Alceo.
"Kalian sendiri yang memaksaku untuk bersikap tegas. Aku tidak mau hidupku terus kalian kacaukan kalau aku hanya menerima." Sindir Auryn telak. Bibirnya mengerucut maju menggambarkan kekesalannya atas tingkah laku kedua kembarannya.
"Kalau aku bilang kami melakukannya demi kebaikanmu, kau juga tidak akan percaya." Sambar Austin sambil menggidikkan bahu. "Lalu kau mau bagaimana sekarang?"
"Aku tidak tahu." Gumam Auryn pelan.
Alceo yang merasa kekeras kepalaan Auryn tidak akan membuatnya mendengar masukan apapun akhirnya memilih merebahkan tubuhnya di kasur Auryn sambil meregangkan badan. "Kalau kau butuh bantuan kami, tinggal katakan. Aku mau tidur dulu." Disusul kemudian oleh Austin yang berbaring di sisi lain kasur Auryn.
Auryn berdecak, "kalian sama sekali tidak membantu!" Omelnya melipat tangan di depan dadanya, menatap kedua kembarannya bergantian. "Kalian menyebalkan!"
*
Disisi lain...
Mike duduk tidak jauh dari rumahnya untuk membuktikan keanehan yang ia rasakan atas perilaku ibunya.
Ia tidak ingin berprasangka buruk, menuduh atau apapun. Oleh karena itu Mike ingin membuktikannya sendiri kalau ibunya bukan wanita yang ia sempat pikirkan.
Perbincangan mereka yang terus menerus mengenai hak, pernikahan, juga harta keluarga Tyler membuat Mike mau tidak mau terusik, tapi Mike berusaha untuk menghilangkan prasangkanya itu dan memilih untuk mengetesnya sendiri meski ia harus mengorbankan Auryn sedikit.
Sebuah mobil yang Mike kenali sebagai Taksi berhenti di depan pagar rumah minimalis itu. Mike memperhatikan wanita yang kemudian turun dengan tas tangannya, juga beberapa bungkus Paper bag dengan brand terkenal yang tercetak di sana.
Mike mengernyit saat Wanita itu terlihat seperti maling yang berjalan mengendap, menyembunyikan seluruh paper bagnya di semak pekarangan rumah, juga mengeluarkan sebuah tas loyo yang Mike tidak tahu isinya apa.
Ketika wanita itu hendak masuk kedalam rumah, Mike memanggilnya hingga wanita itu terkejut, memperlihatkan reaksi tidak wajar seakan baru saja tertangkap basah mencuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Line [#MFFS 2]
RomancePart 8 Keatas di PRIVATE! Follow agar bisa terus membaca. terima kasih ^^ Apa yang bisa dilakukan kalau cinta datang tanpa pemberitahuan? Apa yang bisa dilakukan kalau laki-laki yang selama ini menjaga dan melindungimu, laki-laki yang merupaka...