Auryn berjalan menuju ke ruang makan pagi itu. Kalau kemarin suasananya ramai, kali ini suasananya sangat tenang. Hanya ada denting alat makan yang terdengar.
"Tumben kau ikut sarapan, Ryn? Bukannya kau tidak ada jadwal kuliah hari ini?" Tanya Keira begitu melihat putri bungsunya yang biasa akan tidur hingga siang setiap tidak ada kelas, tiba-tiba sudah berada di dekat meja makan dengan wajah kuyunya.
"Pasti dia mengira Mike ada disini lagi." Goda Austin sambil terkekeh.
Auryn langsung menghadiahi tatapan tajam untuk kakaknya yang satu itu.
"Tuh kan, ketebak!" Seakan tidak menyadari kalau Auryn siap melemparinya dengan kursi, Austin masih melanjutkan godaannya.
"Mike punya rumah sendiri sekarang, Auryn. Lagipula, bukannya kemarin kau sendiri yang seakan kehilangan nafsu makan saat melihat Mike disini?" Tanya Keira tanpa menatap putrinya.
Skak mat untuk Auryn. "Baru begitu saja sudah menyerah. Apanya yang mau mengikuti jalanku. Dia tetap saja Mike yang idiot."
"Untuk yang itu aku setuju." Sambar Alceo, "tetapi harus ku tekankan. Sesama idiot dilarang saling mengatai."
Karena posisi Auryn yang berada di samping Alceo, Auryn dengan cepat bisa langsung menjitaki kepala Alceo. "Jangan lupa, Aku kembaranmu!"
Alceo meringis sambil mengelus kepalanya yang dijitak Auryn tadi, "Lalu? Tidak ada yang mengatakan kalau anak kembar akan memiliki kadar keidiotan yang sama." Jawabnya santai.
Saat Auryn ingin kembali menjitaki Alceo, Nicholas menengahi. "Alceo, berhenti menggoda Adikmu. Princess, jangan berhenti menjitaki kakakmu."
Auryn mau tidak mau menurut meski ia masih kesal dengan ucapan Alceo. Alhasil ia memanyunkan bibirnya sebagai tanda kalau ia sedang kesal.
"Kau memangnya mau kemana? Tidak biasanya kau bangun sepagi ini kalau tidak ada kelas." Tanya Austin, melupakan godaannya tadi.
"Tidak kemana-nana." Jawab Auryn dengan suara kecil. "Memangnya salah kalah aku bangun pagi saat tidak ada kelas?"
"See. Dia memang mau melihat Mike disini." Austin kembali berkesimpulan diikuti oleh tawa setuju Alceo dan Keira.
Nicholas berdeham dan menggeleng, diam-diam setuju dengan kesimpulan Austin mengingat hampir tidak pernah putrinya bangun pagi untuk sarapan kalau tidak ada kelas, atau sedang liburan. Tapi begitu Auryn menatapnya, meminta pertolongan, Nicholas memilih berdeham dan menegur Austin. "Austin, jangan menggoda Auryn."
"Aku tidak menunggu idiot itu! Aku bangun pagi karena aku mau sarapan!" Gerutu Auryn tidak terima di goda kanan kiri. "Eleanor, Siapkan sarapan-"
"Maaf, aku terlambat."
Tubuh Auryn mendadak menegang saat suara bariton menggema di telinganya. Kalimatnya tertelan begitu saja ketika Mike muncul di ambang ruang makan dengan senyumannya.
"Kemarin aku lembur, dan bangun kesiangan. Bis juga penuh, jadi aku sedikit terlambat datang." Ucapnya mendekati Keira dan Nicholas, mencium kedua pipi mereka sebelum beralih menatap Auryn yang masih memaku ditempatnya. "Good Morning, Princess."
Seluruh anggota keluarga Auryn saat ini sedang menatapi Auryn dengan tatapan jenaka. Mereka sengaja menggoda Auryn dan ternyata reaksi Auryn ketika Mike datang melebihi ekspektasi mereka.
"Kau tidak jadi makan?" Tanya Alceo menahan tawanya.
"Austin bilang kau tidak ada kelas hari ini, Princess." Ujar Mike mengernyit bingung, "Kau mau pergi ke suatu tempat? Tidak biasanya kau bangun pagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Line [#MFFS 2]
RomancePart 8 Keatas di PRIVATE! Follow agar bisa terus membaca. terima kasih ^^ Apa yang bisa dilakukan kalau cinta datang tanpa pemberitahuan? Apa yang bisa dilakukan kalau laki-laki yang selama ini menjaga dan melindungimu, laki-laki yang merupaka...