Part 11

1.2K 59 4
                                    

Seperti dugaan. Berita heboh yang melibatkan siswa sepopuler Rayhan tidak surut dalam beberapa hari, minggu telah berganti dan pembicaraan hangat masih seputar 'Rayhan Yang Maha Tampan di campakkan' atau 'Pacar Sinta se-keren Boyband Kpop'.

Apapun itu, Sinta baru merasa lega ketika bel pulang berdentang. Sementara Bintang? Ia sengaja berkunjung kesekolah untuk menjemput Sinta.

"Kau memanfaatkanku untuk mencari perhatian para gadis 'kan? Berhenti menjemputku!" Sinta baru bicara setelah mereka sampai di depan pagar rumah Sinta.

"Pertama, kau ini milikku." Sinta merinding dibuatnya. "Sejak kapan aku mil-"

"Kedua, kau bahkan tidak menolak kujemput 'kan?"
Sinta diam. Anehnya, ia setuju.

"Ketiga, pria tak sopan itu tidak akan berhenti setelah di permalukan seperti itu sampai kau menyerah dan menerimanya."

Sinta menyipit, "Kenapa kau tahu?"

"Karena aku dulu seperti itu. jujur saja, aku ini pria idaman di sekolah-yah sampai sekarang pun begitu. Aku jatuh cinta pada seorang gadis yang menolak dan itu membuatku tertarik dan terus menguntitnya, hingga akhirnya ia menerimaku."

Sinta memandanganya terpana. "Tak kusangka kau punya sisi seperti itu. dia wanita dalam laptopmu?" Bintang tak menjawab.
Sinta mendecak, "Terserah. Tapi sebagai gantinya kau harus kerumahku!

"Kenapa? Aku mau cari tempat kost yang kosong selagi masih siang."

Sinta membuka mulutnya untuk bicara, tapi urung. "Yasudahlah.."

Bintang menyadari gelagatnya. "Apa ada yang ingin kau katakan? Katakan saja."

"..Sebenarnya, hari ini ulang tahun almarhum Papa bertepatan dengan hari jadi pernikahan. Mama selalu merayakannya meski Papa telah tiada. Biasanya aku mengajak Fiona dan Bisma untuk ikut karena ibuku sering terlihat kesepian hanya makan denganku, tapi mereka tidak bisa hari ini-"
"Baiklah! Aku masuk!"

***

Mary Wilura menikah dengan Panca Sanjaya sembilan belas tahun lalu setelah pertemuan pertama mereka di panti asuhan kala balita dan tumbuh bersama-sama. Dua tahun setelah hari bahagia mereka, Sinta lahir. Lengkap sudah kebahagiaan. Selanjutnya hanyalah hari-hari ceria bagi keluarga kecil itu.

Namun, berita buruk menerpa ditengah musim panas, Tuhan meminta Panca pulang kehadapan-Nya lebih cepat karena penyakit kronis bawaan yang turunkan orang tua-yang membuangnya, Panca meninggal kala Sinta berumur lima tahun.

Cinta tak luput oleh waktu. Mary akhirnya memilih hidup seolah sang suami masih hidup setelah di dera kejatuhan mental akibat ditinggal cintanya. Sinta juga demikian. Seperti hari ini dan tahun-tahun sebelumnya, Mary merayakan pesta kecil untuk sang suami dengan membuat banyak sekali masakan, menyiapkan kue ulang tahun dan memberikan kado yang nantinya akan disimpan di ruang kerja Panca.

Terhitung hari ini, ruangan tersebut sudah di penuhi warna-warni kertas kado berbagai bentuk dan ukuran.
Bintang terenyuh, betapa hebat dan besar cinta Mary pada suaminya, dan sayang Sinta pada sang Ayah. Diam-diam ia membandingkan dengan kedua orang tuanya sendiri. Mereka kaya, tak pernah kekurangan sedikit pun, tetapi bahagia tak pernah hadir diantaranya.

Keluarganya gila kerja sehingga mereka tak memiliki waktu dengannya, itu yang ia terka diawal. Tapi, Ibu Sinta juga seorang yang workholic. Sepeninggalannya, Panca mewarisi tabungan yang diam-diam ia kumpulkan sendiri, dan pesangon yang banyak.

Mary memanfaatkannya untuk membuka usaha catering dan menjadi wedding organizer. Tetapi, hal itu tak membuat Sinta kesepian dan kehilangan sosok ibu dari hidupnya.

Fate In You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang