Ditunggu comment dan vote nya yaaa
Happy Reading!***
"Aduh, kepalaku.." keluh Arga seraya memijat pelan pelipisnya.
Ia alihkan fokus pada Bisma yang masih sibuk berkutat dengan laptop dan tak mendengarnya.
"Hei, Bisma! Lapar gak?Kantin yu!"
"Kau lupa? Kita janji gak akan keluar ruangan sebelum laporannya selesai."
"Ah, iya juga. Tapi itu hampir selesai kan? Lapar nih pengen makan!" rengekan Arga dibalas anggukan singkat dari sang ketua panitia.
Bisma tipe orang yang perfeksionis, semua harus dapat 'cap lulus' darinya, tidak boleh ada kesalahan! Itu katanya, yang membuat tugasnya berkali-kali lipat karena harus memeriksa hasil kerja semua panitia, meski begitu Bisma nampak enjoy saja karena ia ingin acara kali ini jauh lebih sukses dari tahun sebelumnya.
Diluar, samar-samar terdengar riuh rendah siswa, jam waktunya istirahat makan siang. Sambil menahan laparnya, Arga kembali mengerjakan ketikannya.
"Wah, sibuk sekali kalian! Boleh masuk?", suara khas seorang gadis memecah hening di dalam ruangan, itu Sinta.
Menyadari kedatangan Sinta, Bisma langsung menaruh laptopnya di meja dan fokus pada gadis yang menempatkan dirinya dengan nyaman disebelah dirinya. Bisma menepuk bangku disebelahnya meminta Sinta duduk.
"Ini aku bawakan untukmu!", Sinta menunjukkan kotak makan siang sejajar dengan kepalanya.
"Woah, seperti dapat air di tengah gurun pasir, makan siang datang!" Bisma kegirangan.
"Apa? Makan siang? Yah, bagi dong!" Arga begitu bersemangat, tapi Sinta buru-buru meliriknya tajam. "Gak boleh! Ini buat Bisma, beli sana sendiri!"
Bisma tersenyum lebar pada Arga, yang dibalas cibiran pria itu. "Masakan ibumu yang paling enak, tapi bukannya ini makan siang-mu?"
"aku lagi gak nafsu makan, jadi kamu aja yang makan, oke?"
Bisma langsung menoleh. "Apa?"
Bisma mendekat, menempelkan tangannya di dahi Sinta, memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya.
Sinta melepas tangannya. "Hei, kau ini kenapa?"
"Itu.. bagaimana bisa Sinta Dahsa Sanjaya tidak nafsu makan? Apa kau sakit karena latihan terlalu keras kemarin?"
Bisma memeriksa kepala Sinta, "Apa kepalamu benjol? Apa otakmu sudah tidak beres karena belajar dan less?"
"Hei, aku baik-baik saja!" seru Sinta.
"Yang benar?""Iya!"
"Ck..ck..ck.. kalau orang yang tidak tahu melihat kalian, pasti mengira kalian ini pasangan suami istri, yah.. mirip sekali!"
Arga mencibir kesal pada keduanya.
"Hei, Sinta memang istriku, iya kan?kita sudah sepakat!"
Sinta tersenyum jenaka dan mengusap kepala Bintang gemas, "Benar! Makan yang banyak ya, suamiku!""Terimakasih istriku!" Bisma menyuap sesendok penuh nasi.
Arga makin kesal, "Auh! Aku merindukan fiona!!"
"Arga, mau aku terusin kerjaan kamu?",tawar Sinta.
Arga mengangguk semangat dengan mata berbinar, "Gitu dong dari tadi! Kalau gitu, silahkan lanjutkan romansa kalian, aku keluar dulu, bye!"
Arga melesat keluar ruangan secepat kilat, Sinta mengambil alih pekerjaannya.
"Sore ini, main basket di lapang yu?" ajak Bisma. Sinta menoleh, "Bukannya kamu sibuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate In You (COMPLETED)
Romance[#3 in Sad Romance 16012019] Berawal dari sebuah tragedi yang terjadi di suatu senja yang berawan. Sinta Dahsa Sanjaya, pemain basket tebaik dalam team sekolahnya harus rela memiliki satu ginjal ditubuhnya, seumur hidup. Setelah ia bangun dari kom...