“Apa makanannya gak enak, den?”
Nico terbangun dari lamunan kemudian menggeleng. “Enak kok, makanan Mba Arti kan gak ada yang gak enak.”
Nico melahap kembali makan siangnya tak berselera. Ia melihat Mba Arti yang sedang mencuci pirng lalu kembali ke makannannya.
“Den Nico lagi ada masalah, ya?” Mba Arti duduk di dekat Nico sambil memperhatikan wajah tuan mudanya.
Nico tersenyum kecil, lalu menggeleng. “Mba, Nico ingin tanya. Sebelum pacaran sama Mas Unang, mba punya mantan berapa?terus Mba cepat gak move on dari mantan-mantan-nya Mba?”
“Lah, kok tiba-tiba nanya-nya gitu sih?” Mba Arti tersenyum malu.
“Bukan apa-apa sih. Nico aneh aja, ada seorang pria yang sangat mencintai kekasihnya sejak lamaa sekali. dia tidak mempedulikan apa yang orang katakan, dan bagaimana kekasihnya itu terus menyakitinya, yang dia tahu hanyalah terus bersama kekasihnya itu. tapi suatu saat mereka putus, bahkan dengan waktu yang sangat singkat, dia jatuh cinta pada wanita lain, bahkan kali ini lebih gila lagi. Seolah memang dia diharuskan mencintai wanita itu. Apa cinta seaneh itu , mba?”
Mba Arti tertawa. “Cinta itu memang gila den, bukan cinta namanya kalau tidak gila. Dan menurut mba, pria itu bisa jadi tidak cukup mencintai mantannya, karena kalau dia memang cinta, dia tidak akan mudah jatuh ke wanita lain. Dan, mba pikir wanita-nya yang sekarang itu memang cinta yang ditakdirkan untuknya. Cinta sejati namanya.”
“Yah, mba juga percaya sama cinta sejati? Nico gak percaya. Kalau cinta sejati itu memang ada, kenapa mama dan papa seperti itu? apa mereka bukan cinta sejati?”
Mba Arti terdiam mendengarnya. Ia tahu betul luka yang tuan mudanya alami sejak kecil. Dicampakkan orang tua. “Em, pria itu.. apa itu den Nico? Den Nico suka sama seseorang?apa wanita itu cantik?”
“Bukan kok!” Nico mengibaskan tangannya. “Buat apa Nico pacaran sama orang lain, kan wanita yang Nico suka kan cuman Mba Arti!” Nico mengedipkan matanya lucu berupaya menggoda.
“Tapi Mba Arti kan punya saya, den.” Tiba-tiba Mas Unang sudah berdiri di pintu dapur. Dia duduk disebelah Mba Arti. “Mba Arti kan cinta sejatinya Mas Unang den, Den Nico gak boleh ambil-ambil Mba Arti lho.”
Nico mendengus. Ia langsung bangkit dari duduknya. “Yaudah! Nico mau pergi aja dari sini! Huh!”
Mba Arti dan suaminya terkehkeh melihat tingkah tuan mudanya. “Loh, den? Mau kemana? Makannya kan belum selesai?”
“Mau cari pasangan yang lebih cantik dari Mba Arti!”***
“Yah! Apa kau akan terus seperti itu?”
Arga mendesis kesal pada Fiona yang terus membaca buku. Ia sama sekali tidak dihiraukan. Fiona menoleh, “Apa kau sendiri akan terus seperti itu? kita kan sedang UAS, kenapa kau tidak belajar?”
“Tapi tidak di kantin juga ‘kan? aku mengajakmu kesini untuk makan, dan UAS hari ini juga sudah selesai.”
“Apa kau tidak memiliki motivasi hidup? Aku akan jadi dokter, jadi aku harus belajar dengan keras!”
Arga mencibir. “Setidaknya kau harus ingat makan.” Gumamnya pelan. “tapi, kenapa tas Sinta ada disini? Kemana dia?”
“Ah itu, sinta pergi ke kamar mandi sekalian ganti baju dengan baju basket.”
Fiona menutup bukunya. “tidakkah itu aneh? Sinta terlalu bekerja keras untuk basket. Padahal sedang UAS, tapi dia tidak absen latihan. Aku jadi khawatir, apalagi obat yang di konsumsinya semakin banyak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate In You (COMPLETED)
Romance[#3 in Sad Romance 16012019] Berawal dari sebuah tragedi yang terjadi di suatu senja yang berawan. Sinta Dahsa Sanjaya, pemain basket tebaik dalam team sekolahnya harus rela memiliki satu ginjal ditubuhnya, seumur hidup. Setelah ia bangun dari kom...