Part 18

987 53 2
                                    

***

"Lain kali jangan berurusan dengan pria seperti itu. Jauhi saja."

Sinta duduk di halte bus sambil memandang kendaraan yang berlalu lalang dengan ekspresi tak terartikan. Matahari telah condong ke arah barat. Sekali lagi, ia menghela napas panjang, teringat hal yang baru saja ia lalui.

Bintang duduk nyaman di sebelah Sinta dan menyandarkan punggungnya ke belakang.

Ia menoleh, "Hei, aku terlihat keren kan tadi? Setelah bertemu denganku semua temanmu iri karena kau punya kekasih setampan aku, dan dalam situasi seperti tadi, kau diselamatkan oleh pria, yaitu aku."

"Apa kamu gak sadar situasinya seperti apa?"

"Situasinya? Maksudnya aku menyelamatkanmu?"

"Karena kebohonganmu situasinya jadi rumit! Sekarang aku tidak bisa bebas pergi ke kantin, atau pergi hang out dengan Fiona. Aku tiba-tiba di kenal oleh orang-orang yang tidak kutahu sama sekali dan mereka bilang, 'Lihat! Dia cewek gila yang mencampakkan vokalis band yang ganteng itu! Oh Tuhan! Apa yang dia makan hingga pria tampan selalu berada didekatnya?'."

Sinta mendelik seram, "Aku bahkan ragu untuk membuka sosial media-ku karena takut menemukan video memalukan itu. pokoknya, katakan pada semua orang kalau kita tidak menjaling hubungan seperti itu."

"Itu yang kamu mau?" tanya Bintang. Sinta mengangguk.

"Baiklah, beri aku waktu tiga menit. Aku akan hapus namamu di internet."

Bintang mengeluarkan ponselnya dan mengutak-atik kontak telepon.

"Memangnya kau ini hacker gila atau pesulap? Mana bisa seperti itu?"

Bintang menempelkan ponsel di telinga kirinya sambil melirik Sinta, "Kenapa kau tidak percaya dengan orang lain?" Nada tunggu ke-dua Bintang membuka mulut memulai percakapan.

"Andrew Praja? Ini aku, Bintang Natha Humam. Sebagai situs portal nomor satu di Indonesia, bukankah berita itu dibawah level kalian? Video tentang kekasihku tersebar dimana-mana, jelas ini adalah fitnah dan pencemaran nama baik, bahkan merugikan kebebasan dan martabat orang lain! Kalau hanya untuk rating, lebih baik jangan lakukan itu. apa perlu kueja supaya kau mengerti? Semua iklan kami akan dicabut dari situsmu." tiba-tiba suaranya berubah rendah, mengancam.

Ia menoleh ke Sinta, "Video tentang 'Pernyataan Cinta dan Gadis Gila', tarik semuanya."

Sinta melongo. Bintang mengakhiri panggilannya dan tersenyum menawan.

"Kau naksir aku sekarang kan? Iya kan? Pasti kan? kalau gak naksir berarti kau bukan manusia! Wah, aku juga sampai terperangah betapa keren-nya aku. Eh tunggu! Kenapa ini? Aku merinding. Lihat! Bulu kudukku berdiri, kan?"

Bintang mencondongkan badan menunjukkan lehernya.

Sinta tak mempedulikan Bintang, dan bergumam. "Kalau punya uang dan kekuasaan, kudengar orang bisa mengontrol situs portal dan berita.. ternyata itu benar? Argh! Padahal aku sangat percaya pada situs online! Tidak bisa dipercaya."

"Tidak bisa dipercaya? Ah, dasar. Bisa-bisanya kau berpikir seperti itu disaat begini?"

"Apa? Aku apa?"

Bintang menghela kasar, "Kurasa aku mengerti. Ada satu hal yang tidak bisa dibeli dengan uang."

"Apa?"

"Senyum diwajahmu."

Sinta berdecak, "Terserah saja, terimakasih karena sudah menghapus video itu! tapi.. kenapa kau bisa melakukannya? Kau orang kaya?"

"Selama ini kau tidak menyadarinya?"

"Apa? Kau terlihat seperti pengangguran buatku. Katanya kamu ini mahasiswa, tapi kerjaanmu tiap hari menempel terus padaku."

Fate In You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang