6 tahun yang lalu.
Tatapannya tak beralih dari wanita yang duduk dua meja darinya. Wanita itu sedang tertawa ceria bersama teman-temannya. Ini sudah kesekian kalinya ia selalu menatap wanita itu diam-diam. Teman-temannya sendiri mengetahui hal itu. Mereka berkata kalau ia sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Cinta pertamanya. Cinta pertama Aaron. Laki-laki yang dikenal tak pernah melirik wanita manapun. Tapi, wanita itu mengubah Aaron. Entah mantra apa yang ia pakai, tapi Aaron yakin kalau itu bukan karena mantra. Itu murni karena Aaron yang sudah menaruh hatinya.Netra biru lautnya kini bertabrakan dengan netra hazel wanita itu. Selama beberapa menit mereka saling bertatapan. Mereka tidak tersenyum, tetapi juga tidak berkata apapun. Mereka hanya saling menyelam pada dalamnya tatapan mereka. Tatapan wanita itu seakan-akan terkunci pada Aaron. Sialnya, bel masuk mengganggu mereka.
"Ayo, bro!" Temannya, James menepuk pundak Aaron. Tatapan mereka terputus. Itu adalah tatapan terakhir hari itu. Dan itu membuat Aaron menantikan hari esok.
Hari esoknya, Aaron sedang memarkirkan mobilnya. Ia dan teman-temannya berjalan bersama menuju kelas. Tapi, hanya satu hal yang dapat menghentikan langkah Aaron. Wanita itu. Aaron melihat wanita itu sedang kesulitan dengan rantai sepedanya yang lepas. Seperti didorong oleh mantra, Aaron berjalan kearah wanita itu.
"Hi." Sapa Aaron sedikit gugup. Dapat diakui, ini pertama kalinya Aaron gugup saat berbicara pada wanita.
Wanita itu mendongak ke atas. Matanya menyipit karena sinar matahari yang terik. Kemudian ia berdiri. Wanita itu tampak sedikit terkejut, tapi ia menyembunyikannya.
"Oh, hi." Sapa wanita itu dengan senyumnya yang bagi Aaron itu adalah hal termanis yang pernah ia lihat. Melebihi permen manapun.
"Ada yang bisa kubantu? Kau terlihat ... kesulitan," ujar Aaron sambil melirik ke rantai sepeda wanita itu.
Wanita itu menoleh pada rantai sepedanya. "Ya... mmm... Ada masalah dengan rantai sepedaku," jawab wanita itu sedikit gugup. Tapi entah gugup karena apa. Karena tatapan Aaron atau entahlah, wanita itu juga tidak tahu.
"Kalau boleh, biarkan aku membantumu. Apa kau keberatan?" ucap Aaron menawari bantuan.
Wanita itu mengerjapkan matanya. Ia menatap Aaron tak percaya. Laki-laki yang dikenal sangat tampan dan dingin pada wanita di sekolah menawari bantuan padanya. Entah mimpi apa ia semalam. Lamunannya pun terbuyar karena Aaron berdeham.
"Ya, ya, aku tidak keberatan," jawab wanita itu sambil menetralkan suaranya yang terdengar gugup. Aaron menyunggingkan senyumnya yang pertama kali ia tujukan pada wanita. Kemudian, ia mulai membenahi rantai sepeda wanita itu. Wanita itu berjongkok di samping Aaron.
Aaron dan wanita itu berdiri saat Aaron selesai. "Akhirnya selesai!" Aaron mengusap tangannya berkali-kali. Ia juga menyeka keringat di wajahnya dengan tangan kanannya. Wanita di sampingnya malah tertawa cekikikan entah kenapa saat melihat Aaron. Aaron memandangnya dengan penuh tanda tanya. Wanita itu pun berhenti tertawa, walaupun masih menampakkan senyumnya.
"Kau... disini," ucap wanita itu sambil menunjuk pipi kanannya.
Seakan mengerti maksudnya, Aaron langsung mengelap pipi kanannya dengan lengan satunya. Tapi, wanita itu malah tertawa semakin keras. Itu semakin membuat Aaron tak mengerti. Sekarang, ia menjadi seperti orang bodoh. Bukan seperti Aaron biasanya.
"Sini, biar aku saja." Wanita itu kemudian mengusap wajah Aaron dengan sapu tangan miliknya. Tanpa wanita itu sadari, Aaron menatap wanita itu dalam. Sejenak Ia terpana melihat cantiknya wajah wanita itu. Tanpa Aaron sadari, Aaron menyunggingkan senyumnya. Membuat wanita itu terdiam menghentikan kegiatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love - Bachelor Love Story #1 [PUBLISHED!]
Romansa(COMPLETED - SUDAH DITERBITKAN) First Series of Bachelor Love Story Lily Anandea Jones, hidupnya yang sudah berkelok-kelok, semakin rumit dikala ia terjerat skandal dengan CEO muda nan tampan dan hot se-New York, Aaron Sebastian Audison. Tinggal sea...