(COMPLETED - SUDAH DITERBITKAN)
First Series of Bachelor Love Story
Lily Anandea Jones, hidupnya yang sudah berkelok-kelok, semakin rumit dikala ia terjerat skandal dengan CEO muda nan tampan dan hot se-New York, Aaron Sebastian Audison.
Tinggal sea...
Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Walaupun kepala Aaron masih terasa pening, ia tetap memaksa kedua matanya terbuka. Tidak ada yang bisa ia lihat kecuali kegelapan. Namun, ia dapat mengetahui dengan jelas kalau disampingnya ada seseorang sedang tertidur lelap menghadapnya. Walaupun tidak ada cahaya yang menerangi kamar itu, Aaron tahu kalau di depannya adalah seorang wanita.
Aaron terdiam sejenak seraya mengumpulkan nyawanya yang seolah-olah baru saja menghilang. Kemudian, ia mengedipkan matanya beberapa kali agar pandangannya lebih fokus.
"Lily?" ucapnya setelah ia sudah sadar. Lebih tepatnya lagi, ia seakan-akan bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia sudah ada di kamar Lily. Selama beberapa saat, Aaron bangun dan terdiam, berusaha mengumpulkan semua ingatannya.
Seingat Aaron, terakhir kali ia ada di club bersama ketiga temannya, Luke membuatnya cemburu buta. Karena itu, ia menantang Luke dengan berlomba minum dan ia minum cukup banyak. Setelah itu, teman-temannya meninggalkan Aaron untuk ke lantai dansa, sementara dirinya hanya tetap berada di tempat duduknya. Karena merasa bosan, Aaron memutuskan untuk pulang saja. Walaupun dalam keadaan setengah mabuk, untunglah Aaron masih bisa pulang dengan selamat.
Sepertinya salah kamar, pikir Aaron seketika. Bahkan, saat ia melihat dirinya sendiri, ia masih memakai pakaiannya lengkap dengan jam tangan, sabuk, dan yang lain-lainnya, tanda ia langsung tertidur ketika ia masuk ke kamar Lily.
Aaron menatap ke sampingnya, pada Lily yang masih terlihat. Tanpa ada alasan, tiba-tiba Aaron tersenyum saat melihat Lily yang terlihat sangat polos dan damai saat ia sedang tidur. Aaron merebahkan badannya setengah di samping Lily dengan menggunakan tangan kirinya sebagai tumpuannya, sehingga kini ia dapat melihat Lily dengan jelas.
"Cantik," ucap Aaron tanpa ia sadari sembari menyingkirkan anak rambut Lily yang terjatuh.
Apa yang dikatakan Aaron itu benar. Menurutnya, malam ini Lily terlihat sangat cantik. Tidak ada lampu yang menerangi kamar malam ini. Hanya ada cahaya bulan yang menyelinap masuk lewat jendela kamar. Namun, Aaron dapat melihat dengan jelas kecantikan Lily yang terpancar malam ini. Yah, walaupun baginya Lily cantik setiap hari.
Tiba-tiba, saat Aaron tengah mengagumi Lily, wanita itu bergerak dan berubah posisi menjadi terlentang. Selimut yang Lily pakai merosot hingga bawah perutnya memperlihatkan Lily yang hanya memakai baju tidur berbahan sutra berwarna abu-abu yang pendek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shit, kenapa dia memakai baju kurang bahan seperti itu malam ini? Aaron menggerutu dalam hati tanpa melepas pandangannya dari tubuh Lily yang terekspos. Bahkan, Aaron dapat dengan jelas melihat buah dada Lily yang menyembul setengah.
Otak Aaron memerintahkan Aaron untuk segera menutup tubuh Lily dengan selimut dan kemudian ia pergi dari sana. Tapi, tubuhnya seakan-akan tidak bisa bergerak. Kedua matanya justru masih memandangi tubuh Lily dan wajahnya bergantian. Gairahnya seakan-akan melunjak ketika melihat dada Lily yang naik turun secara berirama. Tiba-tiba rasanya malam yang dingin itu berubah menjadi sangat panas bagi Aaron.