1 | Accident

10.5K 294 0
                                    

“Hi, Mom. Dad!” Aaron mencium kedua pipi ibunya dan kemudian duduk di samping ayahnya.

“Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?” tanya Aaron to the point setelah selesai dengan makanannya.

“Aaron, perkenalkan. Dia Arriane Wright, putri Mr. Wright, teman bisnis Dad.” Ayah Aaron–Claus–memperkenalkan Arriane pada Aaron.

“Aaron, dia adalah wanita yang baik. Walaupun dia anak tunggal, tapi dia sangat mandiri. Dia lulusan Harvard University dengan nilai tertinggi. Dia juga punya bisnis fashion di sini. Jadi, dia mengenal adikmu.” Alexandria–Ibu Aaron–memuji Arriane layaknya putri sendiri padahal dia sudah punya satu putra dan satu putri yang duduk di depannya ini.

Aaron meneguk habis air putihnya. “Jadi?” tanya Aaron langsung.

“Jadi, Mom mau kau lebih dekat dengannya. Dia sendirian di negeri orang ini. Orangtuanya sedang sibuk di Inggris. Soꟷ”

So, dia bisa menjaga dirinya sendiri, kan? Seperti kata Mom tadi, dia adalah wanita yang mandiri,” sela Aaron sambil menekankan kata terakhirnya.

Arriane yang daritadi hanya diam akhirnya angkat bicara, “Iya, Alexandria. Kau tidak usah berlebihan padaku. Aku bisa menjaga diriku,” katanya merendah.

“Mom dengar sendiri, kan?” sambung Aaron ketus dan ia pun mendapat tatapan membunuh dari Alexandria. Aaron hanya mengendikkan bahunya tak peduli.

“Maaf, ya. Aku jadi tidak enak padamu padahal aku sudah berjanji pada Ibumu untuk menjagamu,” kata Alexandria lembut sembari menggenggam tangan Arriane dan Arriane pun membalasnya sama.

“Mom, Dad. Sepertinya aku harus pergi. Aku ada urusan mendadak di studio.” Tiba-tiba Grace berpamitan.

“Oke. Jangan pulang larut malam!” seru Claus, yang lebih tepatnya sebagai perintah.

“Iya, aku tahu, Dad. Aku pergi dulu semuanya,” kata Grace berpamitan sembari mencium pipi mereka semua satu-satu sebelum akhirnya ia pergi dari sana.

“Hello, Mr. and Mrs. Audison.” Tak lama kemudian terdengar suara pria menyapa. Ya, pemilik suara itu adalah sahabat Aaron, Devian Grissham.

“Hi, Grissham.” Alexandria membalas sapaan Devian dengan lembut. Kali ini, semua pasang mata di meja makan itu tertuju hanya pada Devian.

“Tak kusangka akan bertemu dengan kalian disini. Aku sangat merindukan kalian,” kata Devian tulus. Ia memeluk hangat Claus dan Alexandria.

“Darimana saja kau Grissham?” Sekarang giliran Claus yang bertanya.

“Perjalanan bisnis biasa Mr. Audison. Tapi, sekarang disinilah aku,” kata Devian memecah kesunyian. “Wait… Kurasa, aku belum pernah melihat wanita ini.” Tunjuk Devian dengan matanya pada Arriane yang kini duduk di samping kiri Aaron. Ia pun memandang Aaron dari ujung matanya. “Apakah kau tidak akan mengenalkannya padaku?” tanyanya pada Aaron.

Sebelum Alexandria berhasil memperkenalkan Arriane, Aaron sudah beranjak dari kursinya. “Mom, Dad. Aku pergi dulu. Aku ada urusan dengannya sebentar,” katanya segera berpamitan pada semuanya. Tatapan Arriane pun juga tak lepas dari Aaron.

“Aaron, antar Arriane sekalian saja. Apartemennya lumayan dekat dari sini,” Tiba-tiba dapat dirasakan wajah Aaron yang malas setelah mendengar suruhan Alexandria. Dia ingin menolak tapi ia urungkan karena tatapan membunuh dari dua pasang mata di depannya. Aaron menghela napasnya kasar.

Last Love - Bachelor Love Story #1 [PUBLISHED!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang