Music played : Hailee Steinfeld, Alesso ft Florida Georgia Line, WATT - Let Me Go
Malam sudah menyambut New York. Malam yang dingin rasanya tidak dingin untuk Arriane. Untuk beberapa alasan, Arriane sangat menikmati hari-harinya kali ini. Ia tidak menduga rencananya sebentar lagi akan berhasil. Karena saking senangnya, ia sampai senyum-senyum sendiri dan bersenandung ria di dalam mobil saat perjalanan pulang ini.
Setelah memarkirkan mobilnya di basement, ia langsung turun dari mobil dan menuju apartmennya dengan lift sambil bersenandung ria. Betapa terkejutnya Arriane sesaat setelah keluar dari lift. Ia mendapati Aaron yang berdiri bersandar di depan pintunya. Aaron masih belum menyadari kedatangan Arriane, karena kepalanya masih tertunduk. Arriane pun berjalan ke Aaron dengan perasaan kemenangannya.
Arriane tidak mengatakan sepatah kata pun saat sudah di hadapan Aaron. Detik kemudian, Aaron pun mendongak. "Apa yang kau lakukan disini? tanya Arriane dengan suara yang ia buat senormal mungkin.
Aaron tidak menjawab Arriane. Tapi ia juga tidak bergerak seinci pun. Tatapannya mengunci tatapan Arriane.
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Arriane dengan tangan yang mengulur mencoba menyentuh bahu Aaron.
Tapi, sebelum itu terjadi, lengan Aaron langsung menepisnya dan bedesis, "Jangan sentuh aku!" Tentu saja Arriane terkejut. Tapi perasaan kesal karena diperlakukan seperti itu dapat menutupi keterkejutannya.
"Ada apa denganmu, Aaron?" tanya Arriane. Tapi sepertinya itu pertanyaan untuk dirinya.
Aaron tiba-tiba saja tersenyum sinis. "Kebaikanmu tidak akan melelehkanku, Arriane," ucap Aaron tajam."Apa maksudmu?" tanya Arriane tak mengerti.
"Aku berbicara tentang topengmu dan orang dibalik topengmu itu," timpal Aaron. "Aku sudah tahu semuanya, Arriane. Aku sudah tahu seluk belukmu dan semua rencana busukmu itu. Kau tahu? Setelah aku mengetahui semua itu, tidak terbersit sedikitpun rasa kasihanku padamu. Justru aku prihatin padamu. Kau terlihat sangat menyedihkan dengan semua rencana busukmu itu!"
"Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan, Aaron? Aku tidak mengerti. Aku—"
"Tidak usah berbohong, Arriane! Semua itu sudah tidak berguna, kau tahu?" sela Aaron geram.
Tiba-tiba saja keringat dingin membasahi wajah Arriane. Otaknya sudah tidak bisa menemukan jalan keluar lagi. Bagaimana bisa Aaron mengetahuinya? Tapi, bagian mana yang Aaron ketahui? Apa benar ia tahu semuanya? Arriane tidak menemukan jawaban dari semua pertanyaannya.
"Apa Mr. & Mrs. Wright adalah orangtuamu?" tanya Aaron tiba-tiba dengan penuh penekanan. Dari matanya pun terlihat bahwa ia menuntut sebuah jawaban. Tapi Arriane tak kunjung menjawabnya sehingga membuat Aaron semakin geram.
"Jawab aku, Arriane!"sentak Aaron. "Kalau kau tidak menjawabnya–"
"Oke, fine!" pekik Arriane menyela. "Mereka orangtua asuhku, kau puas?!"
"Siapa namamu?" tanya Aaron lagi.
"Apa maksudmu? Sudah sangat jelas namaku Arriane," kata Arriane tak percaya.
"Nama lengkapmu, Arriane," tekan Aaron. "Yang asli."
Arriane terdiam sejenak. Ia hanya mampu mengepalkan tangannya, menahan amarah. "Aku Arriane Wyatt. Anak perempuan tunggal dari John Wyatt dan Emily Wyatt. Apa lagi yang mau kau ketahui, ha?" Tanpa sadar, suara Arriane melengking membuat suaranya bergema di lorong apartmen.
"Apa ini?" tanya Aaron sambil memperlihatkan ponselnya pada Arriane.
Mata Arriane melebar saat melihat apa yang ada di ponsel Aaron. Itu fotonya dan Aaron beberapa hari yang lalu. "Bagaimana kau bisa–"

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love - Bachelor Love Story #1 [PUBLISHED!]
Romansa(COMPLETED - SUDAH DITERBITKAN) First Series of Bachelor Love Story Lily Anandea Jones, hidupnya yang sudah berkelok-kelok, semakin rumit dikala ia terjerat skandal dengan CEO muda nan tampan dan hot se-New York, Aaron Sebastian Audison. Tinggal sea...