Pada detik-detik pertama Lily melangkahkan kaki ke kantor besar ini untuk yang kedua kalinya, ia merasa sangat percaya diri dan kuat. Tapi, setelah mendengar banyak bisikan dari orang-orang yang berlalu lalang, sepertinya rasa percaya dirinya sudah menguap sekarang. Walaupun begitu ia tetap menuju lift yang akan membawanya ke ruangan Aaron. Ini sudah kedua kalinya ia kesini, jadi dia tahu persis jalan ke ruangan Aaron.
"Selamat pagi. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita yang menjabat sebagai sekretaris kedua Aaron.
"Apakah Aaron ada di dalam?" tanya Lily sopan.
"Tuan sedang ada pertemuan. Mungkin dalam waktu 1 jam akan selesai. Apa perlu saya sampaikan pesan Anda?" Wow! Sekretaris ini tampak sudah professional sekali. Gaya bicaranya sangat hangat. Batin Lily.
"Mmm... tidak. Kalau begitu saya akan menunggu saja," ucap Lily sambil berjalan ke tempat tunggu yang disediakan.
"Apa Aaron ada di dalam?" Tiba-tiba seorang wanita cantik datang dan bertanya pada sekretaris wanita tadi dengan nada suara, yang menurut Lily, kurang sopan. Wanita itu tampak tidak asing bagi Lily. Dan benar saja apa yang Lily duga barusan. Saat wanita itu menoleh melihat Lily, ia langsung tahu kalau wanita itu yang dikabarkan adalah tunangan Aaro bernama Arriane. Tapi pada saat Lily tanya pada Aaron kemarin, Aaron menjawab kalau mereka belum bertunangan. Bahkan Aaron belum menyetujuinya.
"Hai. Selamat pagi," sapa Lily mencoba sopan.
Tapi wanita itu tak menyauti sapaan Lily. Ia hanya menatap Lily dari atas sampai bawah. Dan Lily jelas tahu itu tatapan rendahan. Tapi, biarlah. Bukankah pakaian jeans hitam dan kemeja putih rapat cukup sopan daripada wanita di depannya yang kini memakai minidress yang kekurangan bahan?
"Bukankah kau... wanita itu?" tanya wanita itu dengan tatapan dan nada bicara yang meremehkan.
Lily sangat tahu maksud dari kata itu. Tapi, ia tidak tahu itu ditujukan untuk yang mana. Antara 'wanita rendahan' atau 'wanita tidak tahu diri' atau 'wanita pengganggu hubungan orang lain'. Entahlah. Satu hal yang Lily tahu pasti. Semua itu tidak ada pada dirinya. Satupun.
"Yah... mungkin dimata orang-orang sekarang aku adalah wanita itu," kata Lily sambil menekankan kata terakhir.
"Aku tak tahu kalau kau sangat berani padaku. Kau tahu, bukan? Aku–"
"Yap. Tunangan Aaron." Lily menyela. "Yang belum disetujui Aaron." Entah setan mana yang mengatakan kalimat itu. Lily hampir saja memukul dirinya sendiri setelah mengatakan itu. Ada perasaan bersalah, tapi setelah itu hilang setelah melihat wanita di depannya ini speechless.
"Arriane? Lily? Apa yang kalian lakukan disini?" Aaron keluar dari ruangannya dengan tangan yang disakukan dan ekspresi yang, sulit untuk dideskripsikan sekarang.
"Aaron! Mom menyuruhku untuk makan siang bersamamu, Sayang." Belum Lily menyapa Aaron, wanita itu, ya, Arriane menggandeng lengan Aaron dengan sangat manja. Dan, ew, memanggil Aaron sayang? Ada apa sebenarnya dengan wanita itu? Lily bertanya dalam hati.
"Maaf, Lily. Tapi, bisakah kau tunggu diluar dulu?" Entah untuk alasan apapun, Lily seperti merasakan disingkirkan sekarang. Lily dapat melihat senyum kemenangan terukir di wajah Arriane. Dengan merasa keberatan, Lily pun menunggu diluar dan hanya melihat Arriane dan Aaron masuk dengan Arriane yang masih setia menggandeng lengan Aaron.
"Duduk!" perintah Aaron. "Siapa yang menyuruhmu untuk memegang tanganku?" Dengan wajah kesal, Arriane pun duduk setelah terpaksa melepas kaitan tangannya pada lengan Aaron.
"Apa maumu?" tanya Aaron pada Arriane to-the-point.
"Bukankah sudah kubilang. Momꟷ"
"Ada 3 hal penting yang harus kuralat disini." Aaron menyela. "Yang pertama, dalam keadaan apapun dan dimanapun, jangan sekali kali menggunakan Mom sebagai alasan. Kau seperti memanfaatkan Mom untuk mendapatkan tujuanmu dan aku tidak suka itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love - Bachelor Love Story #1 [PUBLISHED!]
Romance(COMPLETED - SUDAH DITERBITKAN) First Series of Bachelor Love Story Lily Anandea Jones, hidupnya yang sudah berkelok-kelok, semakin rumit dikala ia terjerat skandal dengan CEO muda nan tampan dan hot se-New York, Aaron Sebastian Audison. Tinggal sea...