Aaron mengistirahatkan dirinya di kursi mobilnya yang sudah terparkir di garasi penthousenya. Sudah selama dua jam ini dia didalam. Setelah menghabiskan setengah hari berada di makam Rachel, ia pergi menuju klub langganannya. Dia memang minum banyak, tapi sekarang ia masih sadar.
Setelah berenung lama di makam Rachel tadi, Aaron seperti mendapat pencerahan. Ia memutuskan untuk melanjutkan hidup walau tanpa Rachel. Ia sudah membuat janji pada Rachel. Pertama-tama, dengan jujur pada semua orang terdekatnya tentang dirinya dan Rachel. Terutama pada Lily. Entah kenapa, Aaron ingin sekali jujur pada Lily. Itulah alasan kenapa Aaron langsung pulang dari klub selama 2 jam dari sana.
Suasana hatinya sedang sangat bagus saat ingin menemui Lily. Tapi kemudian berubah saat melihat mobil James yang ada di depan penthouse Aaron. Dengan pelan tanpa ada siapapun yang menyadari, Aaron memasukkan mobilnya ke garasi. Bahkan orang di dalam pun tidak menyadarinya. Dengan sangat pelan, Aaron turun dari mobil dan kemudian membuka pintu utama. Ia bersembunyi dari balik rak. Samar-samar ia mulai mendengar suara-suara tawa yang keras. Itu ternyata James, Devian, Lily, Yocelyn, dan Linda. Hatinya menjadi tenang saat mengetahui kalau Lily dan James tidak berdua saja. Ia pun hanya memandang Lily dari kejauhan tanpa ada niat untuk mengganggu mereka.
Tiba-tiba saja telinganya mendengar Lily mulai membahas dirinya. Lalu dimulai dari Devian, dan kemudian James. Mereka semua menceritakan tentang Aaron. Ia menyimak dengan baik apa yang diceritakan mereka tentang dirinya. Terkadang, apa yang dikatakan Devian membuat Aaron tertawa, tapi tentu tidak disadari mereka. Mereka membuat hati Aaron senang tentu saja. Walaupun Aaron memang dikenal menyebalkan dan dingin. Tapi ternyata, mereka juga memikirkan sisi positif Aaron. Aaron tak menyangka itu.
Bahkan ada satu hal yang membuat hatinya serasa ditusuk beribu-ribu pisau. Hal yang membuat dirinya seperti orang yang jahat. Itu James. Orang yang dulu adalah teman dekatnya. Orang yang dikira Aaron mengkhianatinya. Orang yang sampai sekarang tidak ingin dilihat Aaron, mungkin. Tapi sekarang ia mengetahuinya. Walau tidak seluruhnya. Tapi James jelas-jelas mengatakannya kalau itu hanyalah sebuah kesalahpahaman. Saat mendengarnya, Aaron benar-benar merasa seperti pengkhianat. Padahal dia sangat benci jika ada orang yang mengkhianatinya. Mengkhianati sahabatnya sendiri. Justru yang harusnya dibenci sekarang ini bukanlah James. Melainkan Aaron sendiri.
Tapi, bahkan yang membuatnya semakin sedih adalah disaat Lily memegang tangan James lembut. Penuh kasih sayang. Hal yang belum pernah dilihat Aaron sebelumnya dari diri Lily. Entahlah. Sekarang Aaron harus jujur. Itu membuatnya iri dan sakit hati saat melihatnya. Aaron tidak suka itu. Ia ingin marah sekarang. Tapi ia sudah berjanji untuk berubah. Jadi, dia pun pergi tanpa mendengarkan yang selanjutnya. Ia kembali masuk ke dalam mobilnya.
Disinilah ia sekarang. Di dalam mobilnya. Sudah 30 menit yang lalu James, Devian, Yocelyn, dan Linda pulang. Tapi Aaron masih tetap berada di mobilnya yang gelap. Entahlah, ia hanya ingin menjernihkan pikirannya sekarang.
Setelah pikirannya jernih, atau tepatnya 10 menit kemudian, Aaron pun keluar dari mobilnya dan masuk ke rumah. Ia tidak melihat Lily. Di dapur tidak ada. Di ruang tv tidak ada. Di belakang tidak ada. Perkiraan Aaron, mungkin Lily kelelahan. Jadi, ia sudah tidur. Aaron pun masuk ke kamarnya dan membersihkan diri. Setelah selesai, ia kembali turun ke kursi bar setelah mengambil sekaleng bir dari kulkasnya.
Aaron meneguk birnya. Kemudian ia kembali ke ingatan yang tadi. Merenungkan semuanya. Ia berpikir keras. Ia ingin berubah. Tapi tak tahu bagaimana. Otaknya saat ini benar-benar tak berfungsi dengan baik. Ia jadi menertawakan dirinya sendiri yang seperti orang menyedihkan sekarang.
“Aaron.” Sebuah suara mengejutkan Aaron. Itu tentu Lily. “Kapan kau pulang?” tanyanya kemudian sambil menghampiri Aaron dan duduk di samping Aaron. Rambutnya sedikit basah dan bajunya sudah berganti dengan piyama tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love - Bachelor Love Story #1 [PUBLISHED!]
Romance(COMPLETED - SUDAH DITERBITKAN) First Series of Bachelor Love Story Lily Anandea Jones, hidupnya yang sudah berkelok-kelok, semakin rumit dikala ia terjerat skandal dengan CEO muda nan tampan dan hot se-New York, Aaron Sebastian Audison. Tinggal sea...