[26] Welcome

14.2K 889 72
                                    

"Please don't leave me if you know my realself. My real life. My real mistake. You promise?"

-Darel-

My Possesive Boy Idol!
----------------------

DAREL POV

Kulihat, gadisku begitu bertekad bulat untuk memenangkan olimpiade. Lihatlah kedua bola mata cantiknya yang berapi-api itu. Aku, semakin mencintainya.... Dia kokoh. Dia tegar. Dia bijak. Dia kuat. Dia dingin. Dan dia adalah gadisku. Milikku.

Aku mengaguminya....

Aku menyayanginya....

Aku mencintainya....

Tapi secara tidak langsung, aku membunuhnya.

Lomba ini... olimpiade ini.... adalah jurang kematian menuju universitas neraka itu, Axervine University. Aku menangis dalam hati ketika gadisku memohon dengan sangat untuk mendukungnya. Memintaku bekerja sama untuk memenangkan lomba tanpa ada kata 'kalah' untuk beberapa menit lagi.

Sayang....

Tidakkah kau tahu? Ambisimu untuk menang akan membawa kematian padamu dan padaku.

Aku takut....

Takut setelah kau tahu yang sebenarnya, kau akan meninggalkanku. Setelah kau tahu bahwa yang kukenakan adalah topeng, dan melihat sosok asliku yang sebenarnya... kau, akan membenciku. Aku sangat takut itu terjadi sayang.... aku takut. Aku mencintaimu.... Tapi begitu melihat kedua bola matamu berair... aku tahu.

Kau pun mencintaiku.

Kau tidak akan meninggalkanku bukan? Walau kelak kau akan mengetahui sosok asliku? Iya 'kan, sayang? Kumohon. Demimu akan kuhalalkan segala cara. Demi bahagiamu... kamu, adalah kesalahan terbaikku.

Baiklah. Kita akan menang, sayang. Sebenarnya sedari tadi aku menahan hasrat untuk menjawab pertanyaan. Membiarkan lawan main menjawab. Bila kau tanya mengapa... karena jujur, aku tidak ingin kita menang. Jika kita menang, mau tidak mau takdir akan membawamu untuk melihat sosok asliku.

Yang lebih parahnya....

Aku takut... kita terpisah.

Yang lebih tepatnya.

Dipisahkan secara paksa.

"Velin... please don't leave me if you know my realself. My real life. My real mistake. You promise?"

**

Kami menang.

SMA Binusvi menang.

Gadisku menangis bahagia. Aku memeluknya erat. Setetes air mataku mengalir dengan cepat. Velin tidak mengetahuinya. Sayang....

Tenang, ya.

Kuharap... kamu akan kuat setelah ini. Sangat kuat. Kuharap... apapun yang terjadi, kita, akan tetap selalu bersama. Kuharap... apapun yang akan menunggu kita di masa depan nanti, kamu... tetap akan menjadi matahari di siangku dan bulan di malamku.

Menangislah sepuasnya sayang... karena tangismu, tangis bahagia. Seminggu lagi.... Kita akan dikirim ke lomba internasional. Dan kamu tahu itu dimana, hm?nTempat ayah kandungku. Monster.

Kamu siap menghadapinya, sayang?

**

Enam hari kemudian....

DAREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang