"Ini bukan hanya tentang cinta, sayang. Tapi juga tentang mencari arti pulang."
-Darel-
Prananta's Series
-----------------------
A/N:
Siapkan mental dan emosi kalian di part ini :)3 bulan kemudian....
"Selamat sayangkuu! Kamu ngeraih nem tertinggi di kota kita!"
Velin terharu. Tak dapat menahan setetes air mata ketika Ergan memeluknya bahagia dan mengangkat tubuhnya hingga Velin lebih tinggi dari tinggi tubuh Ergan kini. Lalu, Ergan berputar-putar. Membuat Velin merasakan sensasi bahagia seperti di novel-novel yang sering ia baca, ataupun film-film Romance yang terkadang membuatnya iri.
"Aku bangga kamu udah sampai di titik ini! Di hari kelulusan kita." Ergan menghentikan gerakan memutarnya. Menurunkan Velin dari gendongan tubuhnya perlahan. Kemudian ketika kaki Velin telah kembali menyentuh tanah, Ergan mengecup kening Velin lama. Velin kaget. Tapi, akhirnya kedua matanya pun terpejam. Velin cukup malu ketika pekik ataupun teriak histeris dari para murid lain terdengar. Menyoraki mereka dengan siulan-siulan di tengah lapangan sekolah.
Yup, Ergan mencium kening Velin tepat di tengah lapangan. Di hari kelulusan keduanya. Juga seluruh murid SMA di Indonesia. Biasanya Ergan akan malu dan wajahnya akan memerah begitu ada yang menggoda mereka. Tetapi ntah mengapa kali ini, Ergan mengabaikannya. Beberapa saat kemudian Ergan menyudahi kecupannya. Ia menatap Velin lekat. Dan bertanya, "apa kamu sangat bahagia, hm?"
"Sangat," jawab Velin cepat.
"Traumamu setengah tahun lalu apa sudah ... hilang?" Kali ini Ergan bertanya hati-hati. Sesaat tubuh Velin membeku. Darel, rahasia Darel, kematian orangtua dan kakaknya. Apa lagi yang perlu ia sesali?
Bukankah Velin sudah memutuskan untuk membuka lembaran baru dari kurang lebih tiga bulan yang lalu? Velin sudah bangkit. Percayalah, Velin cukup tegar untuk menghadapi semua ini. Ia percaya, Tuhan memiliki rencana terindah untuk hidupnya."Ergan, aku sudah mengikhlaskan semuanya.... " Detik setelah Velin mengucapkan kalimat itu, Velin merasakan kelegaan luar biasa yang tidak pernah ia alami selama ini. "Thank you so much." Tiba-tiba Ergan memeluk Velin erat. Mengakibatkan siulan maupun teriakan histeris kembali terdengar. Kenapa Ergan mengucapkan terima kasih? Velin sempat heran. Tapi kemudian ia berpikir, mungkin itu adalah ucapan bahagia Ergan untuknya.
Velin menenggalamkan wajahnya pada bidang dada Ergan. Tak apa. Ia cukup egois kali ini. Karena merasa hanya ada ia dan, Ergan.
**
Usai acara perpisahan, Velin memutuskan untuk kembali ke kota asalnya, Jakarta. Velin dan Fasya sempat berpelukan dalam haru. Fasya mendapat nem tertinggi kedua setelah Velin. Velin sangat bahagia dapat berteman dengannya. Fasya bilang, dia akan kuliah dulu baru kerja. Ibunya sudah memutuskan dia untuk mendaftar kuliah di ITB, Bandung. Beruntung sekali.
Andai mamah masih ada....
Titt!
Klakson mobil menyadarkan Velin akan dunia nyata. Rupanya lampu sudah hijau. Astaga. Segera ia jalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ini hadiah mobil pemberian Ergan. Velin sudah susah payah menolaknya tapi Ergan tetap memaksa. Ia bilang, ini khusus hadiah di hari kelulusan. Ah, lelaki lembut itu. Kini, Velin sedang menuju ke sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis Internasional.
Ranov Prananta Compeny.
Ergan sudah menunggu disana dari setengah jam yang lalu. Tentu saja. Dia merupakan karyawan di sana, katanya. Dan dia menyuruh Velin untuk memberanikan diri melamar di perusahaan tersebut. Sebenarnya, Velin cukup ragu dan bimbang ketika, tahu bahwa ada embel-embel Prananta di belakang nama perusahaan itu. Mengingatkannya akan sosok lelaki bermata kelam yang pernah menjadi pacarnya saat di SMA Binusvi dulu. Pacar pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREL
RomanceRomance - Thriller - Action [TELAH DITERBITKAN] Highrank : #1 psychopath #1 arrogant #1 Darel #1 posesif #1 gore #1 stalker #2 psycho #2 possesive #20 killer #31 teenfiction #52 dark Velin sama sekali tidak mengenal Darel. Darel adalah...