[63] Tamatnya Axcervine University

10.2K 658 199
                                    

"Dear Darel....

Aku salah ya, sayang.

Siapa bilang hitam dan putih tak dapat bersatu?

Justru dengan adanya abu-abu, keduanya dapat bersatu. Darel, aku, merindukanmu.

Sangat merindukanmu, Rel ....

Apa kau merindukanku? Gadis jahat ini?"

-Velin-

Prananta's Series
-----------------------

5 Oktober in England.

Pagi yang indah menyambut ratusan mahasiswa-mahasiswi Axcervine University. Tawa dan gelak ceria tercetak jelas di wajah mereka. Ah, ditambah otak cerdas yang brilian, siapa yang tidak bahagia? Tapi nyatanya, semua tidaklah terlihat sesempurna itu. "Edd? Pada kehitungan tiga, nyalakan bomnya! Apa kau siap?"

Seorang lelaki berhoodie hitam, tengah berdiri mengawasi di bawah salah satu pohon cemara. Kedua bola matanya siap siaga walau dia tahu ini, adalah hari paling bersejarah dalam hidupnya. "Siap. Hitunglah, Vredo!" Vredo, lelaki berhoodie hitam itu, mengangguk setelah mendengar jawaban Edd dari seberang telepon.

"Satu...."

Lalu lalang mobil terlihat ramai memenuhi parkiran Axcervine University. Vredo memejamkan mata. Apapun yang terjadi, semua ini, harus selesai.

"Dua...."

Bukankah sesuatu yang mengerikan itu adalah dendam? Ah, Vredo sangat meyakini. Ini, adalah dendam terhebat dari seluruh korban pemanfaatan organ manusia Axcervine University.

"Tiga!"

Vredo menyeringai dan saat itu juga....

Tiiiiiinnnnnnnn!

Gumpalan asap memenuhi berbagai sudut kampus.

"Kebakaran! Tolong!"

"Tidak! Kebakaran! Cepat, lari!!"

"Vredo, ke ruang bawah tanah. Sekarang!" Vredo terhenyak sesaat dan segera berlari diantara kerumunan mahasiswa-mahasiswi yang dilanda panik besar. Tak sampai enam puluh detik dan seorang Vredo, sudah berhasil mencapai pintu rahasia di balik dinding gudang. Vredo membukanya cepat dan menuruni tangga. Dan saat itu juga dirinya berada di dalam sebuah ruangan berdebu.

"Uhuk! Berdebu sekali!" Umpat Vredo sambil menutup hidungnya. Edd yang menyadari kehadiran Vredo hanya terkekeh pelan. "Tutuplah mulut sialanmu itu Vred. Lihat ini!" Edd mengarahkan dagunya pada sebuah layar komputer. Seketika Vredo terbelalak. Wow, asap kebakaran palsu itu, benar-benar berhasil.

"See? Dan setelah kulacak ternyata, Mister Benjamin tengah berada di Spanyol sekarang." Edd membenarkan mantel hitam yang menyelimuti tubuhnya. "Untuk apa si bajingan itu berada di Spanyol?" Tanya Vredo cepat. Oh ayolah, Vredo itu terkesan terlalu frontal tapi jujur. "Hm... berdasarkan data yang kudapati, untuk membeli sebuah senjata."

Edd menghela napas dan kembali berkata, "menurutmu, apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu pada universitas ini?" Vredo terdiam sejenak. Hening.

"Edd...."

"Apa?"

"Apa seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kampus ini telah pergi?"

"Sebentar." Edd mengecek tiga layar komputer kesayangannya. Terlihat berbagai cctv di seluruh bagian penting kampus. "Kurasa, ya," jawab Edd akhirnya. Lalu mengangguk yakin. "Jika begitu, yang pertama kali kita lakukan adalah, bebaskan seluruh murid yang terkurung dan kuburkan potongan mayat secara layak."

DAREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang